Peran dan Intervensi Tokoh Dalam Permasalahan Di Masyarakat

86

4.4.3. Peran dan Intervensi Tokoh Dalam Permasalahan Di Masyarakat

Sosok tokoh sangat penting dalam memberi teladan, membimbing dan mengayomi pada setiap deretan perjalanan kehidupan suatu komunitas, terutama hidup dalam masyarakat multietnik dan multiagama. Dalam sebuah masyarakat multietnik, terutama di Bandar Selamat, tidak terlepas dari peran tokoh dalam pengelolaan keharmonisan hidup bermasyarakat. Ibarat nahkoda dalam sebuah bahtera, tokoh harus mampu mengkonstruksi gagasan dan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat, karena dalam lautan bebas kehidupan masyarakat yang heterogen tak terlepas dari hempasan gelombang konflik, yang kemudian hal tersebut dapat menyeret kapal ke suatu lembah disintegrasi sosial. Mungkin, jika kita melihat deretan sejarah panjang yang mewarnai perjalanan hidup masyarakat yang heterogen bangsa ini, selalu dihempas oleh gelombang konflik yang muaranya pada disintegrasi sosial, mulai dari deretan konflik Poso, Ambon, Sampit, dan Sambas. Ini merupakan bukti nyata kehidupan masyarakat yang selalu diwarnai oleh konflik-konflik sosial yang diakibatkan oleh isu SARA. Sosok tokoh yang mempunyai kepiawaian sangat penting dalam melahirkan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Agar bahtera kehidupan mampu menggiring arus pluralisme budaya dan suku, sosok tokoh harus mampu memahami dan mapan dalam menerjemhkan ke mana bahtera tersebut berlabuh. Tentu, berpedoman pada wasiat leluhur yakni, Bhineka Tunggal Ika untuk dijadikan sebagai kompas peradaban menuju integrasi nasional. Bandar Selamat merupakan salah satu dari deretan daerah-daerah yang memiliki masyarakat heterogen. Kelurahan ini, seorang tokoh sangat berperan dalam mengelola Universitas Sumatera Utara 87 keharmonisan hidup bermasyarakat. Salah satu tokoh yang mempunyai andil dalam memecahkan permaslahan masyarakaat yakni Bapak Sayuti, biasa disapa dengan pak Lubis. Menurut masyarakat, beliau adalah sosok tokoh yang dihormati dan terterima di semua kalangan baik, pada semua agama maupun etnik yang ada di Bandar Selamat karena beliau moderat dalam berfikir, dan sangat menerima Pluralisme. Seperti yang dikatakan oleh pak Sarno sebagai berikut: “Masyarakat sering diberi nasehat oleh orang alim, seperti pak Sayuti. Beliau selalu memberikan ceramah panjang lebar sehingga kami menjaga hubungan antar sesama.” Hal yang sama diungkapkan oleh pak Sugeng sebagai berikut: “Masyarakat dari Karo, Melayu, Jawa, dan masing- masing etnik sangat mempercayai dan menghormati pak Sayuti, Karena, masyarakat berfikir, tidak mungkin orang tua seperti pak Sayuti menjerumuskan kami ke hal-hal yang tidak baik.” Seperti yang dijelaskan pada hasil wawancara di atas, bahwa dalam hal menasihati pak Sayuti tidak melakukan dengan metode yang monoton seperti orang tua lainnya tetapi dengan metode variatif, sehingga tidak membosankan dan menyakiti secara langsung. Sikap moderat dari pak Sayuti, bukan hanya sebatas sebagai pemberi solusi terhadap permasalahan masyarakat, tetapi juga peka terhadap permasalaha ekonomi di masyarakat. Misalnya memberi bantuan kepada yang memerlukan, tidak memandang latarbelakang etnik dan agama. Seperti yang beliau ungkapkan sebagai berikut: “Pada tahun 80-an kami pernah memberikan modal sama orang Melayu berupa uang dan kami tidak minta dikembalikan, ketika kami mendapat rezeki lebih kami sering bagikan kepada etnik lain”. Universitas Sumatera Utara 88 Di samping seorang tokoh utama yang mampu memberi solusi dalam permasalahan etnik secara umum, ada juga tokoh di masing-masing etnik yang berperan penting dalam memberikan nasehat untuk selalu menjaga kerukunan. Misalnya pada masyarakat Melayu yakni Datuk Zul, pada masyarakat Jawa yakni Sarno.

4.4.4. Agama Sebagai Instrumen Perekat Dalam Membangun Keserasian Sosial