Jenis Data Metode Pengumpulan data Uji Asumsi Klasik

43 Distribusi sampel dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut ini dan pemilihan sampel dilampirkan pada pada lampiran. Tabel 3.3. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling No Distribusi Sampel Total 1 Perusahaan manufaktur subsektor perdagangan retail yang terdaftar di BEI 2011-2015 20 2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun pengamatan 2011-2015 4 3 Perusahaan manufaktur subsektor perdagangan retail yang delisting selama tahun pengamatan 2011-2015 Jumlah 16 Tahun Pengamatan 5 Tahun Total Pengamatan 80 Sumber : Diolah

3.5. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif, data kuantitatif merupakan data-data yang merupakan angka-angka dan dapat dinyatakan dalam satuan hitung. Data kuantitatif pada penelitian ini adalah laporan keuangan dari tahun 2011-2015. Data tersebut didapatkan melalui Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id .

3.6. Metode Pengumpulan data

Metode Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data sekunder dari laporan keuangan Perusahaan manufaktur subsector perdagangan retail yang telah dipublikasikan di BursaEfek Indonesia tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 Universitas Sumatera Utara 44

3.7. Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menujukan masalah yang telah di rumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.7.1. Analisis Statistik Deskripsi

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2006 : 19.

3.7.2. Analisis Regresi Linear Berganda

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda Multiple Regression Analysis. Adapun persamaan untuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 .X 1 + b 2 .X 2 + e Dimana : Y = Return On Assets ROA X 1 = Modal Kerja X 2 = Efektifitas Modal Kerja a = Konstanta b 1 -b 2 = Koefisien regresi Universitas Sumatera Utara 45

3.8. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji tingkat kesahihan dan keajengan variabel-variabel yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji ini dilakukan untuk menghindari kesimpulan yang bias dari suatu penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dengan menggunakan analisis grafik, normalitas dapat dilihat melalui sebaran Plot pada Graph P-P plot berbentuk linear dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Untuk mengetahui data berdistribusi normal dengan menggunakan analisis statistik maka dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual, Jika nilai Z hitung Z tabel, maka distribusi tidak normal Ghozali, 2006 : 109. Universitas Sumatera Utara 46 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel inependen. Multikolonieritas dapat dilihat dari: a. Nilai tolerance nya Jika nilai tolerance 0.10 maka tidak terjadi multikoonieritas Jika nila tolerance 0.10 maka terjadi multikolonieritas b. Variance inflation factor VIF Jika nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas Jika nilai VIF 10 maka terjadi multikolonieritas Ghozali, 2006 : 91 3. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan unttuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainya. Masalah ini timbul karena residual Kesalahan penggangu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Ghozali, 2006 : 95. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dapat dilakukan uji Durbin-Watson DW test. Jika nilai Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 47 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika Variance dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat Grafik Plot. a. Jika ada pola yang tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas diatas dan dibawah angka angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006 : 106

3.9. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Modal Kerja dan Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 65 106

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4