Perputaran Modal Kerja Tinjauan Teoritis 1. Analisis Laporan Keuangan

25 perusahaan.oleh karena itu, kass yang digunakan untuk menutup kerugian tersebut merupakan penggunaan modal kerja Martono, 2001 : 328.

2.1.4. Perputaran Modal Kerja

Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja Working capital Turnover Period dimulai saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya turnover rate-nya. Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama peiode perputaran dari masing-masing komponendari modal kerja tersebut. Periode perputaran barang dagangan adalah lebih pendek dari daripada barang yang mengalami proses produksi. Perputaran barang dagangan dapat digambarkan sebagai berikut : Kas Barang Piutang Kas PembelianPenjualan Penerimaan uang Gambar 2.1. Penjualan Dengan Kredit Riyanto, 1997 : 62. Universitas Sumatera Utara 26 Kas Barang Kas Pembelian Penjualanpenerimaan uang Gambar 2.2. Penjualan Dengan Tunai Riyanto, 1997 : 62 Dalam menentukan perputaran modal kerja dapat digunakan 2 metode yaitu : 1. Metode Keterikatan Dana siklus daur dana Metode ini digunakan jika usaha baru dimulai, dengan demikian pengalaman dari pengelola atau tentunya sangat dominan dipengaruhi keadaan internal perusahaan yang mengikuti perkembangan kegiatan sehari-hari dalam jangka waktu lama Kamaruddin, 2002 : 8. 2. Metode Perputaran Metode ini menggunakan analisis laporan keuangan perusahaan. Secara umum atau total mdal kerja dihitung dengan rumus Kamaruddin, 2002 : 12 :

A. Perputaran Kas

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar paling likuid dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang, membayar dividen dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan. Besarnya kas yang cukup baik dan aman menurut Universitas Sumatera Utara 27 Guthmann adalah antara 5 sd 10 dari aktiva lancar yang ada. Jumlah kas yang kurang dari 5 dari aktiva lancar akan menyulitkan operasi perusahaan. Standar jumlah kas 5 sampai dengan 10 ini biasanya layak unruk perusahaan manufaktur.Ketersediaan kas dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak.setiap saat, perusahaan harus memiliki persediaan kas yang minimal yang harus ada atau sering disebut persediaan besi safety cash. Peputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kasnya dan sebaliknya semakin rendah tingkat perputarannya semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya uang yang berhenti dan tidak dipergunakan.Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan jumlah penjualannya atau salesnya.perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambar tingkat perputaran kas cash turnover. Sehingga dapat dibentuk rumus seperti berikut : Makin tinggi turnover ini makin baik. Karena ini berarti makin tinggi efisiensi penggunan kasnya. Tetapi cash turnover yang berlebih-lebihan tingginya dapat dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia adalah terlalu kecil untuk volume sales yang bersangkutan Riyanto, 1997 : 96. Perputaran kas= ��������� ���� −���� ��� ��� ���� Universitas Sumatera Utara 28

B. Perputaran Piutang

Piutang dagang account receivable merupakan tagihan perusahaan kepada pelangganpembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. Piutang usaha ini muncul karena adanya penjualan secara kredit.Piutang memiliki tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada inventory, karena perputaran dari piutang ke kas membutuhkan satu langkah saja. Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar.Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya.Makin lunak atau makin lama syarat pembayarannya berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah.Tingkat perputaran piutang receivable turnover dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang average receivable. Tinggi rendahnya receivables turnover mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang sehingga untuk mempertahankan net credit sales tertentu dengan naiknya turnover dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang Riyanto, 1997 : 90. Perputaran piutang= ��� ������ ����� ������� ����������� Universitas Sumatera Utara 29

C. Perputaran Persediaan

Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar., dimana secara terus- menerus mengalami perubahan. Masalah penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam inventoryakan menekan keuntungan perusahaan. Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibandingkan dengan kebutuhan akan memperbesar bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurangan material, perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Oleh karena perusahaan tidak bekerja dengan full-capacity, berarti bahwa “capital assets’’ dan “direct labor’’ tidak dapat diperdayagunakan dengan sepenuhnya, sehingga hal ini akan mempertinggi biaya produksi rata-ratanya, yang pada akhirnya akan menekan keuntungan yang diperolehnya. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory, yang mempeunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut “merchandise inventory” persediaan barang dagangan. Inventory ini merupakan persediaan yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan. Tingkat Universitas Sumatera Utara 30 perputaran barang dagangan merchandise turnover dapat diketahui dengan cara sebagai berikut : Tinggi rendahnya Inventory turnover mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam inventory. Makin tinggi turnover-nya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam inventory, sehingga untuk memenuhi volume sales atau cost of goods sold tertentu dengan naiknya turnover-nya dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil. Apabila modal yang digunakan untuk membelanjai inventory tersebut modal asing, maka kenaikan inventory turnover akan memperkecil beban bunganya dan apabila yang digunakan modal sendiri, maka kelebihan modal tersebut dapat diinvestasikan pada aktiva lainnya yang lebih efisien Riyanto, 1997 : 69.

2.1.5. Total Debt To Asset

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Modal Kerja dan Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 65 106

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4