35
2.3.1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Modal yang
diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas adalah modal yang bekerja di dalam perusahaan.Kebutuhan modal kerja harus direncanakan dengan seksama.
Kesalahan dalam menetapkan besarnya modal kerja dapat merugikan perusahaan. Modal kerja tersebut haruslah cukup, yang berarti modal kerja tersebut mampu
untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja yang cukup akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dimana perusahaan tidak akan
mengalami kesulitan keuangan dan tidak adanya aset yang menganggur. Apabila jumlah modal kerja lebih kecil dari yang diperlukan maka perusahaan akan
kehilangan pangsa pasar. Sebaliknya apabila jumlah modal kerja yang ditetapkan lebih besar dari yang diperlukan maka perusahaan akan mengorbankan
kemampulabaannya. Berkurang atau berlebihnya modal kerja akan dapat mengurangi peluang yang terbuka bagi perusahaan untuk meningkatkan
kemampulabaannya.
2.3.2. Pengaruh Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Suatu perusahaan dikatakan memiliki profitabilitas tinggi artinya bahwa perusahaan tersebut memiliki modal yang besar. Tetapi modal yang besar belum
tentu perusahaan memperoleh profitabilitas yang tinggi. Hal ini tergantung dari penggunaan penggunaan modal kerja apakah efektif dan efisien atau tidak
.
Modal kerja selalu dalam keadaan berputar.Modal kerja yang efektif adalah modal kerja
Universitas Sumatera Utara
36 yang mampu berputar dengan baik, Semakin tinggi perputarannya maka semakin
efektif modal kerja tersebut.Efektifitas modal kerja menunjukkan efektifitas pengunaan modal kerja dalam menghasilkan output. Modal kerja yang digunakan
dengan baik akan menghasilkan pendapatan penjualan yang baik pula dan akan diinvestasikan kembali dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana
kembali lagi menjadi kas. Apabila perputaran modal kerja mengalami peningkatan setiap tahunnya, berarti arus dana yang kembali ke perusahaan akan semakin
lancar. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran modal kerja, semakin panjang waktu terikatnya dana yang berarti pengelolaan modal kerja
kurang efektif dan efisien dan cenderung menurunkan profitabilitasnya.Semakin efektif penggunaan modal kerja, maka akan semakin meningkatkan profitabilitas.
2.3.3. Pengaruh Total Debt to Asset Sebagai Variabel Moderasi Antara Modal Kerja Dengan Profitabilitas
Sebagaimana telah disebutkan modal kerja yang baik adalah modal kerja yang cukup, yang berarti mampu membiayai kegiatan-kegiatan operasi
perusahaan nya.Selain menggunakan modal kerja sendiri perusahaan terkadang menggunakan hutang sebagai alat pembelanjaannya.Penggunaan hutang untuk
membelanjai modal kerja dapat membantu perusahaan untuk mencukupi atau memperbesar modal kerjanya.Debt ratio menggambarkan seberapa besar hutang
yang digunakan untuk membelanjai aktiva perusahaan.Penggunaan hutang dapat berpengaruh negatif maupun positif terhadap profitabilitas perusahaan.Pengaruh
positif ynag diperoleh adalah penggunaan hutang dapat digunakan untuk mencukupi modal kerja dan dapat membantu kegiatan operasi perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
37 sedangkan pengaruh negative nya adalah hutang memiliki risiko yang dapat
menurunkan profitabilitas perusahaan.
2.3.3. Pengaruh Total Debt to Asset Sebagai Variabel Moderasi Antara Efektifitas Modal Kerja Dengan Profitabilitas
Penggunaan hutang sebagai pembelanjaan modal kerja dapat berfungsi untuk mencukupi ataupun memperbesar modal kerja perusahaan.Perusahaan yang
ingin menambah penjualannnya juga harus menambah aktiva yang digunakan.Perusahaan dapat menambah aktiva dengan menggunakan
hutang.Bertambahnya aktiva diharapkan mampu meningkatkan penjualan sehingga menghasilkan laba. Bertambahnya modal kerja diharapkan akan
menghasilkan tingkat perputaran yang lebih tinggi sehingga modal bekerja secara efektif dan dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan kata lain, penambahan
hutang untuk meningkatkan modal kerja dapat meningkatkan penjualan sehingga perputaran modal kerja meningkat, dengan meningkatnya perputaran modal kerja
maka modal kerja akan kembali ke perusahaan yang disertai dalam peningkatan laba.
Universitas Sumatera Utara
38
2.4. Hipotesis