Kependudukan Umur Pendidikan Hasil Penelitian

biasanya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan September, diantara kedua musim itu terdapat musim pancaroba.

4.1.2 Kependudukan

Sumatera Utara merupakan Provinsi keempat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS Provinsi Sumatera Utara tahun 2012, jumlah penduduk Sumatera Utara tercatat sebesar 13.215.401 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki di Sumatera Utara lebih sedikit dibandingkan dengan penduduk perempuan. Jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.623.715 jiwa dan laki-laki 6.591.686 jiwa, dengan sex ratio sebesar 99,52. Tingkat kepadatan penduduk di Provinsi Sumatera Utara sebesar 184 per km 2 . Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi didominasi oleh daerah perkotaan. Kabupaten kota yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Medan sebesar 8.008 per km 2 , Kota Sibolga sebesar 7,971 per km 2 , dan Kota Tebing sebesar 3.844 per km 2 . Sedangkan daerah dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 34 per km 2 , Kabupaten Samosir sebesar 50 per km 2 , dan Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar 58 per km 2 .

4.1.3 Umur

Komposisi penduduk Sumatera Utara tahun 2012 menurut kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk yang berusia 0-4 tahun sebesar 11,2, penduduk yang berusia 5-9 tahun sebesar 10,5, penduduk yang berusia 10-14 tahun 44 sebesar 10,6, penduduk yang berusia 15-19 tahun sebesar 10, penduduk yang berusia 20-24 tahun sebesar 8,5, penduduk yang berusia 25-29 tahun sebesar 8,1, penduduk yang berusia 30-34 tahun sebesar 7,7, penduduk yang berusia 35-39 tahun sebesar 7, penduduk yang berusia 40-44 tahun sebesar 6,3, penduduk yang berusia 45-49 tahun sebesar 5,6, penduduk yang berusia 50-54 tahun sebesar 4,7, penduduk yang berusia 55-59 tahun sebesar 3,6, penduduk yang berusia 60-64 tahun sebesar 2,3, penduduk yang berusia 65+ tahun sebesar 3,9. Dengan demikian angka beban tanggungan dependency ratio penduduk Sumatera Utara tahun 2012 sebesar 58,15.

4.1.4 Pendidikan

Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung pada kualitas pendidikan. Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Angka partisipasi sekolah APS di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 untuk kelompok umur 7-12 tahun sebesar 98,59, artinya ada sekitar 98,59 anak usia 7-12 tahun sedang sekolah. Dalam kurung waktu 3 tiga tahun terakhir APS Sumatera Utara mengalami pergeseran pada kelompok umur 16-18 tahun dan kelompok umur 19-24 tahun, artinya terjadi peningkatan penduduk sedang sekolah tingkat SLTA dan universitas. Tahun 2012 angka APS kelompok umur 16-18 tahun sebesar 69,73 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 45 66,23. Demikian juga pada kelompok umur 19-24 tahun sebesar 14,65 di tahun 2010 meningkat menjadi 17,36 tahun 2012 BPS, 2013. Terdapat sekitar 2,29 penduduk Sumatera Utara yang buta huruf pada tahun 2012. Jika dibandingkan dengan jenis kelamin, penduduk perempuan yang buta huruf lebih dari 3 kali penduduk laki-laki, yaitu 3,40 dan laki-laki hanya 1,29. Hal ini menjadi perhatian bagi pemerintah untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam bidang pendidikan BPS, 2013. Berdasarkan hasil Susenas di Sumatera Utara tahun 2012, menunjukkan bahwa penduduk 10 tahun ke atas yang tidak belum pernah sekolah dan tidak belum tamat SD di daerah pedesaan sekitar 25,59 sedangkan di daerah perkotaan pada kelompok yang sama ada sekitar 14,31.

4.1.5 Pasangan Usia Subur

Dokumen yang terkait

Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Akseptor Aktif KB Dikota Medan Tahun 2012

1 61 58

Analisis Tenaga Kerja Sektoral Di Provinsi Sumatera Utara Periode 1980 – 2012

1 38 216

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara

1 63 75

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN DAN FAKTOR SDM KESEHATAN DENGAN FASILITAS KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KORELASI KANONIK (studi Kasus Kabupaten/Kota di Submatera Barat.

0 0 6

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi, Jumlah Anak, Dukungan Suami, Dan Konseling Tenaga Kesehatan Dengan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kabupaten Blora.

0 1 5

KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Defenisi Keluarga Berencana - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 8

HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN, FASILITAS KESEHATAN, DAN TENAGA KESEHATAN DENGAN JUMLAH AKSEPTOR AKTIF METODE KONTRASEPSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 13