Alat Kontrasepsi Bawah Kulit AKBK Alat Kontrasepsi dalam Rahim AKDR

3. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit AKBK

Alat Kontrasepsi Bawah Kulit AKBK atau implan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silikon polidimetri. AKBK merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan nyaman serta dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi. Keuntungan AKBK dari segi kontrasepsi antara lain : a. Daya guna tinggi. b. Cepat bekerja 24 jam setelah pemasangan. c. Perlindungan jangka panjang. d. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan. e. Tidak memerlukan periksa dalam. f. Bebas dari pengaruh estrogen. g. Tidak mengganggu proses senggama. h. Tidak mempengaruhi ASI. i. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. j. Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan Keuntungan dari segi nonkontrasepsi antara lain : a. Mengurangi jumlah darah haid. b. Mengurangi memperbaiki anemia. c. Melindungi terjadinya kanker endometrium. d. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara. e. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul. 17 f. Menurunkan angka kejadian endometriosis. Namun, AKBK juga memiliki keterbatasan antara lain : a. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan. b. Tidak mencegah infeksi menular seksual. c. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan. d. Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberkulosis atau obat epilepsi

4. Alat Kontrasepsi dalam Rahim AKDR

AKDR atau Intra Uterine Device IUD adalah alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak. Keuntungan AKDR antara lain : a. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4 0,6 –0,8 kehamilan100 perempuan dalam 1 tahun pertama. b. Dapat efektif segera setelah pemasangan. c. Metode jangka panjang. d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. e. Tidak mempengaruhi hubungan sosial. f. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. g. Tidak ada efek samping hormonal. h. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. 18 i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak terjadi infeksi. j. Dapat digunakan sampai menopause 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir. k. Tidak ada interaksi dengan obat-obat. l. Membantu mencegah kehamilan ektopik. Sedangkan keterbatasan AKDR antara lain : a. Tidak mencegah IMS. b. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan. c. Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis. d. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri. e. Klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini.

2.2.3 Metode Kontrasepsi Mantap KONTAP

Dokumen yang terkait

Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Akseptor Aktif KB Dikota Medan Tahun 2012

1 61 58

Analisis Tenaga Kerja Sektoral Di Provinsi Sumatera Utara Periode 1980 – 2012

1 38 216

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara

1 63 75

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN DAN FAKTOR SDM KESEHATAN DENGAN FASILITAS KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KORELASI KANONIK (studi Kasus Kabupaten/Kota di Submatera Barat.

0 0 6

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi, Jumlah Anak, Dukungan Suami, Dan Konseling Tenaga Kesehatan Dengan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kabupaten Blora.

0 1 5

KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Defenisi Keluarga Berencana - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 8

HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN, FASILITAS KESEHATAN, DAN TENAGA KESEHATAN DENGAN JUMLAH AKSEPTOR AKTIF METODE KONTRASEPSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 13