Vasektomi Tubektomi Metode Kontrasepsi Mantap KONTAP

1. Vasektomi

Vasektomi atau Medis Operatif Pria MOP merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk mengahalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat atau memotong saluran mani vas deffrent sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama. Keuntungan vasektomi antara lain : a. Tidak ada mortalitas. b. Morbiditas kecil sekali. c. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit. d. Dilakukan dengan anestesi lokal pembiusan setempat dan hanya berlangsung kurang 15 menit. e. Efektif karena dapat dicek kepastiannya di laboratorium. f. Tidak mengganggu hubungan seks selanjutnya. Sedangkan kelemahan vasektomi antara lain : a. Harus dengan tindakan pembedahan. b. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan pendarahan dan infeksi. c. Harus menunggu hasil pemeriksaan sperma dalam beberapa hari atau minggu untuk dapat berhubungan dengan bebas agar tidak terjadi kehamilan. d. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi.

2. Tubektomi

Tubektomi atau Medis Operatif Wanita MOW adalah suatu kontrasepsi permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan 20 atau memotong pada kedua saluran tuba. Dengan demikian ovum yang matang tidak akan bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba. Keuntungan tubektomi antara lain : a. Efektivitasnya tinggi 99,5 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan. b. Tidak mempengaruhi proses menyusui. c. Tidak bergantung pada faktor sanggama. d. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius. e. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang. f. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual. g. Berkurangnya risiko kanker ovarium. Sedangkan keterbatasan tubektomi antara lain : a. Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi. b. Klien dapat menyesal di kemudian hari. c. Rasa sakit ketidaknyamanan dalam jagka pendek setelah tindakan. d. Dilakukan oleh dokter yang terlatih.

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi

Dokumen yang terkait

Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Akseptor Aktif KB Dikota Medan Tahun 2012

1 61 58

Analisis Tenaga Kerja Sektoral Di Provinsi Sumatera Utara Periode 1980 – 2012

1 38 216

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara

1 63 75

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN DAN FAKTOR SDM KESEHATAN DENGAN FASILITAS KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS KORELASI KANONIK (studi Kasus Kabupaten/Kota di Submatera Barat.

0 0 6

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi, Jumlah Anak, Dukungan Suami, Dan Konseling Tenaga Kesehatan Dengan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kabupaten Blora.

0 1 5

KEBUTUHAN DAN PERENCANAAN TENAGA KESEHATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Berencana 2.1.1 Defenisi Keluarga Berencana - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Kependudukan, Fasilitas Kesehatan, Dan Tenaga Kesehatan Dengan Jumlah Akseptor Aktif Metode Kontrasepsi Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

0 0 8

HUBUNGAN FAKTOR KEPENDUDUKAN, FASILITAS KESEHATAN, DAN TENAGA KESEHATAN DENGAN JUMLAH AKSEPTOR AKTIF METODE KONTRASEPSI DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 13