utamanya mengenai kontrasepsi hormonal. Petugas kesehatan sangat banyak berperan dalam tahap akhir pemakaian alat kontrasepsi. Calon akseptor yang
masih ragu-ragu dalam pemakaian alat kontrasepsi akhirnya memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi hormonal setelah mendapat dorongan maupun anjuran
dari petugas kesehatan. Petugas kesehatan merupakan pihak yang mengambil peran dalam tahap akhir proses pemakaian alat kontrasepsi.
Penelitian Hutauruk 2006 dengan disain cross sectional menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan pelayanan alat
kontrasepsi dengan penggunaan alat kontrasepsi. Ketersediaan pelayanan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana
kesehatan tempat pelayanan kontrasepsi. Untuk dapat digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah diperoleh. Promosi metode
kontrasepsi melalui media, melalui kontak langsung oleh petugas program KB, oleh dokter dan sebagainya dapat meningkatkan secara nyata pemilihan metode
kontrasepsi.
2.3 Kependudukan
2.3.1 Definisi Kependudukan
Kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan penduduk, Arum, 2009.
24
Dalam demografi, ada tiga fenomena yang merupakan bagian penting daripada penduduk yaitu dinamika kependudukan, komposisi penduduk, besar dan
persebaran penduduk. Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu biologis, sosial, ekonomi, dan grafis.
Biologi meliputi umur dan jenis kelamin. Sosial meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya. Ekonomi meliputi penduduk yang aktif secara
ekonomi, lapangan pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya. Geografis meliputi tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi, kabupaten, dan
sebagainya Lembaga Demografi FE UI, 1981.
2.3.2 Faktor Kependudukan 1.
Rata-Rata Umur Kawin Pertama
Usia perkawinan wanita mempunyai pengaruh bagi perkembangan penduduk karena berpengaruh terhadap fertilitas. Selain itu, usia perkawinan juga
berpengaruh terhadap stabilitas suatu keluarga, terhadap kesehatan ibu, dan terhadap anak yang yang dilahirkan. Semakin rendah usia perkawinan pertama,
semakin besar resiko yang dihadapi selama masa kehamilan melahirkan, baik keselamatan ibu dan anak. Kondisi ini disebabkan belum matangnya rahim wanita
muda untuk proses berkembangnya janin atau belum siapnya mental menghadapi proses kehamilan. Sebaliknya semakin tinggi usia perkawinan yang melampaui
batas yang dianjurkan juga sangat beresiko pada masa kehamilan dan melahirkan BPS, 2013.
25
2. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup AHH adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Secara umum, tingkat kesehatan
penduduk suatu wilayah juga dapat dinilai dengan melihat Angka Harapan Hidup penduduknya. Angka ini sekaligus memperlihatkan keadaan dan sistem pelayanan
kesehatan yang ada dalam suatu masyarakat karena dapat dipandang sebagai suatu bentuk akhir dari hasil upaya peningkatan tarif kesehatan secara keseluruhan.
Kebijakan peningkatan kesehatan antara lain bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membiasakan diri untuk hidup sehat sehingga sangat
membantu memperpanjang angka harapan hidup penduduk. Di samping itu, adanya peningkatan taraf sosial ekonomi masyarakat memungkinkan penduduk
untuk memperoleh perawatan kesehatan yang lebih baik sehingga dapat memperpanjang usia BPS, 2013.
3. Angka Melek Huruf
Yang dimaksud dengan Angka Melek Huruf AMH adalah angka yang menunjukkan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan
menulis dengan menggunakan huruf latin atau huruf lainnya. Pembatasan penghitungan angka melek huruf pada kelompok 15 tahun ke atas adalah untuk
membatasi proporsi penduduk yang usianya dianggap telah mencukupi untuk belajar membaca dan menulis dalam huruf latin atau huruf lainnya baik melalui
jalur formal yaitu di sekolah maupun lewat jalur informasi yaitu di luar sekolah BPS, 2013.
26
4. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang
pendidikan formal yang pernah dijalani. Pencapaian pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk menilai kemajuan suatu masyarakat karena masyarakat yang
berpendidikan akan dapat lebih mudah menyerap informasi-informasi peradaban sehingga dapat meningkatkan kualitas penduduk daerah yang bersangkutan.
Pendidikan juga mempunyai korelasi yang kuat dengan berbagai aspek sosial ekonomi. Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan
mempunyai hubungan yang kuat dengan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga maupun masyarakat. Karena itu, pembangunan pendidikan sangat
penting untuk mencetak generasi yang memiliki kemampuan dan kualitas unggul bagi kemajuan suatu bangsa BPS, 2013.
5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
Tingkat partisipasi angkatan kerja yaitu menggambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok
umur itu. Tingkat partisipasi angkatan kerja juga merupakan tingkat partisipasi total dari seluruh penduduk dalam usia kerja Lembaga Demografi FE UI, 1981.
Sedangkan menurut BPS 2013, tingkat partisipasi angkatan kerja merupakan indikator yang menggambarkan sejauh mana peran angkatan kerja di suatu daerah.
Semakin tinggi nilai TPAK semakin besar pula keterlibatan penduduk usia kerja dalam pasar kerja.
27
2.4 Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu mata rantai fasilitas pelayanan medis keluarga berencana yang pada umumnya terpadu dengan
fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan keluarga berencana dapat bersifat statis seperti klinik KB dan dinamis seperti mobil unit pelayanan KB.
2.4.1 Klinik KB
Klinik KB adalah fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan kontrasepsi, berlokasi dan terintergrasi di fasilitas pelayanan kesehatan
dasar ataupun rumah sakit, dikelola oleh pemerintah termasuk TNI dan POLRI maupun swasta dan Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat LSOM serta
telah terdaftar di dalam data K0KB BkkbN, 2011.
2.4.2 Status Klinik KB
Status klinik KB adalah status pemilikan atau pengelolaan klinik KB yang dibedakan atas 2 dua macam pemilikan, yaitu pemerintah dan swasta. Klinik KB
pemerintah adalah klinik KB yang dikelola dan dibiayai oleh pemerintah misalnya klinik KB pemerintah seperti puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, klinik KB
milik TNI, klinik KB milik POLRI, dan klinik KB milik instansi pemerintah lainnya. Klinik KB swasta adalah klinik KB yang dikelola dan dibiayai oleh
swasta dan atau LSOM misalnya klinik KB milik NU, klinik Kb milik Muhammadiyah, klinik KB milik PGI, klinik KB milik PERDHAKI, klinik KB
milik Walubi, Klinik KB milik Hindu, Klinik KB milik Perusahaan, Klinik KB milik swasta lainnya BkkbN, 2011.
28
2.4.3 Mobil Unit Pelayanan KB Keliling