Determinan Kepercayaan dalam Hubungan Business-To-Business di Pasar Swalayan Modern Tri Hendro Sigit Prakosa
53
4. HASIL ANALISIS DATA
4.1. Pengujian Validitas
Uji validitas menunjukkan kemampuan alat ukur untuk mengukur construct yang akan diukur Zikmund, 2003. Uji validitas diklasiikasi menjadi tiga bagian: 1 face or content validity, menunjukkan seberapa jauh aras
sebuah konsep yang diuji dapat melalui sebuah pengukuran; 2 construct validity yang terdiri atas convergent validity
seberapa jauh sebuah pengukuran berhubungan dengan pengukuran-pengukuran lain pada konsep yang sama dan discriminant validity seberapa jauh sebuah pengukuran berbeda dari pengukuran-pengukuran untuk
berbagai konsep yang berbeda, dan 3 nomologicalvalidity, menghubungkan pengukuran sebuah konsep dengan model teoritis yang menyusun konsep tersebut sehingga menunjukkan hubungan berbagai hipotesis yang terdapat
di dalam suatu penelitian Carmines dan Zeller, 1979. Dalam penelitian ini, teknik uji validitas yang digunakan adalah analisis faktor berupa Kaiser-Meyer-OlkinMeasure of Sampling Adequacy K-M-O MSA yang menunjukkkan suatu
pengukuran homogenitas dari variabel-variabel penelitian. Nilai KMO-MSA setidaknya 0,5 agar dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya. Tabel 2 berikut menyajikan hasil pengujian validitas dari butir instrumen yang terdapat
dalam kuesioner pada tahap pra survei.
Tabel 2. Pengujian Validitas Butir Instrumen Kuesioner Tahap Pra Survei
Butir Instrumen Nilai MSA
Valid Tidak
PRCAYA1 0,826
Valid PRCAYA2
0,838 Valid
PRCAYA3 0,627
Valid PRCAYA4
0,727 Valid
PRCAYA5 0,831
Valid PRCAYA6
0,861 Valid
PRCAYA7 0,790
Valid PRCAYA8
0,810 Valid
DURASI1 0,797
Valid DURASI2
0,707 Valid
KPUASAN1 0,739
Valid KPUASAN2
0,838 Valid
KPUASAN3 0,820
Valid KPUASAN4
0,812 Valid
KPUASAN5 0,864
Valid KPUASAN6
0,787 Valid
NILAI1 0,422
Tidak
NILAI2 0,434
Tidak
I.KHUSS1 0,540
Valid I.KHUSS2
0,455
Tidak
I.KHUSS3 0,729
Valid I.KHUSS4
0,519 Valid
I.KHUSS5 0,433
Tidak
P.OPORT1 0,742
Valid P.OPORT2
0,809 Valid
P.OPORT3 0,833
Valid P.OPORT4
0,843 Valid
KINERJA, Volume 16, No.1, Th. 2012: Hal. 45-62
54
Butir Instrumen Nilai MSA
Valid Tidak
P.OPORT5 0,919
Valid P.OPORT6
0,798 Valid
KOMUN1 0,837
Valid KOMUN2
0,750 Valid
KOMUN3 0,752
Valid KOMUN4
0,876 Valid
KOMUN5 0,595
Valid KOMUN6
0,742 Valid
KOMUN7 0,688
Valid KOMUN8
0,737 Valid
Sumber: data primer, diolah. Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa dari tiga puluh tujuh butir instrumen penelitian, tiga puluh tiga
butir dinyatakan valid dan empat butir instrumen dinyatakan tidak valid. Hasil pengujian pra survei diulangi kembali pada pengujian survei tanpa menghilangkan butir instrumen dan variabel yang tidak memenuhi kriteria validitas,
namun disertai dengan jumlah responden lebih banyak, seperti yang terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Pengujian Validitas Butir Instrumen Kuesioner Tahap Survei
Butir Instrumen Nilai MSA
Valid Tidak
PRCAYA1 0,826
Valid PRCAYA2
0,838 Valid
PRCAYA3 0,627
Valid PRCAYA4
0,727 Valid
PRCAYA5 0,831
Valid PRCAYA6
0,861 Valid
PRCAYA7 0,790
Valid PRCAYA8
0,810 Valid
DURASI1 0,797
Valid DURASI2
0,707 Valid
KPUASAN1 0,739
Valid KPUASAN2
0,838 Valid
KPUASAN3 0,820
Valid KPUASAN4
0,812 Valid
KPUASAN5 0,864
Valid KPUASAN6
0,787 Valid
NILAI1 0,422
Tidak
NILAI2 0,434
Tidak
I.KHUSS1 0,540
Valid I.KHUSS2
0,455
Tidak
I.KHUSS3 0,729
Valid I.KHUSS4
0,519 Valid
I.KHUSS5 0,433
Tidak
P.OPORT1 0,742
Valid P.OPORT2
0,809 Valid
P.OPORT3 0,833
Valid
Determinan Kepercayaan dalam Hubungan Business-To-Business di Pasar Swalayan Modern Tri Hendro Sigit Prakosa
55
Butir Instrumen Nilai MSA
Valid Tidak
P.OPORT4 0,843
Valid P.OPORT5
0,919 Valid
P.OPORT6 0,798
Valid KOMUN1
0,837 Valid
KOMUN2 0,750
Valid KOMUN3
0,752 Valid
KOMUN4 0,876
Valid KOMUN5
0,595 Valid
KOMUN6 0,742
Valid KOMUN7
0,688 Valid
KOMUN8 0,737
Valid
Sumber: data primer, diolah Hasil pengujian validitas pada tahap survei menunjukkan bahwa dari tiga puluh tujuh butir instrumen
penelitian, tiga puluh tiga butir dinyatakan valid dan empat butir instrumen dinyatakan tidak valid. 4.2. Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan bahwa suatu pengukuran telah terbebas dari kesalahan error sehingga memberi hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang berbeda untuk masing-masing butir dalam instrumen
penelitian Sekaran, 2000. Ada dua hal penting yang terkait dalam konteks reliabilitas, yaitu konsistensi internal internal consistency
—tingkatan kesamaan antara dua atau lebih pengukuran dari konsep teoritis yang sama yang diperoleh pada waktu bersamaan, dan stabilitas stability—konsistensi dari pengukuran berulang yang berasal dari
konsep yang sama Bagozzi, 1994. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dari beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha. Menurut Hair et al. 1998, suatu instrumen dikatakan reliabel jika Cronbach
Alpha sebesar 0,6 atau lebih. Untuk hasil pengujian reliabilitas pada tahap survei menunjukkan bahwa ketujuh
variabel dinyatakan reliabel karena koeisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4. Pengujian Reliabilitas Butir Instrumen Kuesioner Tahap Survei
Instrumen Cronbach Alpha
PRCAYA 0,8082
DURASI 0,8363
KPUASAN 0,8010
NILAI 0,8097
I.KHUSS 0,7496
P.OPORT 0,8218
KOMUN 0,8270
Sumber: data primer, diolah Untuk hasil pengujian reliabilitas pada tahap survei menunjukkan bahwa ketujuh variabel dinyatakan reliabel
karena koeisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Untuk proses selanjutnya, butir instrumen dan variabel yang tidak memenuhi kriteria akan dihilangkan dari pengukuran. Selanjutnya, analisis pada penelitian ini menggunakan
dua pendekatan, yaitu analisis faktor factoranalysis dan analisis regresi berganda multiple regression equation analysis
.
KINERJA, Volume 16, No.1, Th. 2012: Hal. 45-62
56
4.3. A nalisis Faktor