KINERJA, Volume 16, No.1, Th. 2012: Hal. 45-62
46 Hubungan kemitraan menuntut kerjasama antarpihak yang saling menguntungkan. Membangun hubungan
baik dengan pemasok memungkinkan perusahaan dengan cepat mengakses pasar dan memperoleh informasi yang lebih cepat serta handal. Selain itu, hubungan baik ini juga membantu pasokan barang secara kontinyu
dan  dapat  dipercaya,  meningkatkan  kualitas  dan  kinerja  produk,  meningkatkan  interaksi  teknis  dalam  bentuk pertukaran informasi, adaptasi produk potensial dan bantuan atau dukungan teknis dari penjual, meningkatnya
loyalitas dan kualitas hubungan kerja dalam jangka panjang, serta frekuensi pembelian yang lebih banyak sehingga memungkinkan adanya referral pemasok kepada pembeli yang lain Low, 1996.
2.  TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1.  Teori Kepercayaan
Kepercayaan trust merupakan prinsip terpenting dalam membina hubungan jangka panjang. Untuk setiap proses pertukaran antarpihak, kepercayaan menjadi faktor penentu apabila proses tersebut mengandung dua
faktor situasional, yaitu: risiko dan ketidaklengkapan informasi yang diterima pembeli Hawes et al., 1989. Hampir sebagian besar transaksi penjualan yang dilaksanakan antarperusahaan mengandung risiko dan ketidakpastian,
oleh karena itu kepercayaan akan menjadi basis informasi penting untuk mereduksi ancaman atau bahaya akibat risiko atau ketidakpastian tersebut Batt, 2003.
Dalam  konteks  hubungan  jangka  panjang  antara  pemasok  dengan  perusahaan  retail,  Sako  1992 membedakan  kepercayaan  dari  sisi  contractual trust,  competencetrust,  dan  goodwilltrust.  Contractual trust
merupakan norma moral yang mewajibkan seseorang untuk berperilaku jujur dan mampu menjaga rahasia orang lain. Competence trust
adalah harapan bahwa mitra dagang pebisnis dalam sebuah transaksi akan menjalankan fungsinya secara kompeten. Goodwill trust merupakan kesediaan mitra kerja dalam bisnis untuk melaksanakan
sesuatu  dalam  hal  ini  menyediakan  barang  atau  jasa  yang  melebihi  harapan  atau  kepuasan  pelanggannya. Seseorang  yang  mampu  menerapkan  goodwill trust  dianggap  sebagai  pihak  yang  dapat  diandalkan  serta
bijak sehingga tidak mungkin berbuat curang. Oleh karena itu kepercayaan merupakan komponen kritis dalam membentuk, membina, dan mempertahankan hubungan jangka panjang Morgan dan Hunt, 1994.
Dyer  et al. 1998  telah  meneliti  hubungan  antara  perusahaan  dengan  pemasoknya  pada  beberapa
perusahaan  otomotif  di  Jepang,  Amerika  Serikat,  dan  Korea  Selatan,  dan  hasilnya  menunjukkan  bahwa kepercayaan antara kedua belah pihak berperan dalam meningkatkan eisiensi biaya serta memperbaiki kualitas
bahan baku. Selain itu pengalaman yang berharga dan menyenangkan dengan anggota sebuah jaringan bisnis dapat memunculkan kepercayaan kepada jaringan tersebut Dwyer etal., 1987 sehingga apabila terakumulasi
akan menciptakan komunikasi yang lebih baik diantara berbagai pihak yang terlibat.  Morgan dan Hunt 1994 menemukan bahwa akumulasi pengalaman berharga ini akan membentuk perilaku kooperatif yang kondusif untuk
hubungan jangka panjang antarpihak dalam bisnis.
2.2.  Penelitian Terdahulu