KINERJA, Volume 16, No.1, Th. 2012: Hal. 73-88
82 Faktor-faktor mekanisme corporate governance tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja eisiensi bank sehingga hipothesis berikutnya adalah: H4 : Variabel-variabel ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris,
latar belakang pendidikan komisaris utama, jumlah komite audit, proporsi komite audit independen, jumlah rapat komite audit, latar belakang pendidikan komite audit dan proporsi kepemilikan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja bank setelah merger yang diproksikan dengan kinerja eisiensi relatif yang diukur dengan rasio DEA Data nvelopment Analysis.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data bank publik yang melakukan merger dalam periode tahun 1998-2010 yang tercatat di Bursa Efek indonesia BEI. Data sekunder berupa laporan keuangan publikasi dan rasio keuangannya
diperoleh dari Direktori Perbankan Indonesia dan informasi tentang corporate governance berasal dari annual report
. Hasil seleksi terhadap data sekunder bank merger publik sebanyak 8 delapan buah bank yang memenuhi persyaratan penelitian ini.
Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen terdiri dari pengaruh corporate governance yang diukur dengan pengaruh variabel dewan komisaris, komite audit dan struktur
kepemilikan dalam kinerja eisiensi perbankan berdasarkan aktivitas riil dan variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja eisiensi yang diukur dengan metode DEA Data Envelopment Analysis.
Model penelitian kinerja eisiensi relatif perbankan diturunkan dengan menggunakan metode DEA Data Envelopment Analysis
yang dipergunakan berdasarkan penelitian Hadad, et. al. 2003. Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah metodologi non parametrik, dengan metodologi
yang dikenal dengan istilah Data Envelopment Analisys DEA. DEA menghitung eisiensi teknis untuk seluruh unit. Skor eisiensi untuk setiap unit adalah relatif, tergantung pada tingkat eisiensi dari unit-unit lainnya di dalam sample.
Setiap unit dalam sample dianggap memiliki tingkat eisiensi yang tidak negatif, dan nilainya antara 0 hingga 1, dimana satu menunjukkan eisiensi yang sempurna. Kemudian unit-unit yang memiliki nilai satu ini digunakan
dalam membuat envelope untuk frontier eisiensi. Unit-unit lainnya yang ada di dalam envelope menunjukkan tingkat ineisiensi Hadad, et.al , 2003.
Persamaan regresi berganda pengaruh mekanisme corporate governance yang menjadi variabel intervening yang memoderasimediasi kinerja eisiensi perbankan diturunkan dengan rumus:
Keterangan EFI
Eisiensi kinerja bank merger DEKOM
Jumlah dewan komisaris KOMIND
Proporsi komisaris independen LBPDK
Latar belakang pendidikan dewan komisaris RAKOM
Jumlah rapat dewan komisaris KOMA
Jumlah komite audit KAI
Proporsi komite audit independen LBPKA
Latar belakang pendidikan komite audit RAKA
Jumlah rapat komite audit OWN
Struktur kepemilikan α
Konstanta β
Koeisien Regresi ε
Error i
Observasi
Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Bank Merger Publik Ruddy Tri Santoso dan Guntur Riyanto
83 Uji data pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja eisiensi bank dilakukan dengan
metode panel data dari program eviews 7, dengan jumlah observasi sebanyak 48 empat puluh delapan items
pengamatan untuk kedelapan buah bank merger yang tercatat di Bursa Efek indonesia BEI.
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN