Hubungan Antara Kepercayaan dan Kerjasama Antarprodusen Hubungan Antara Durasi dan Kepercayaan Hubungan Antara Kepuasan dan Kepercayaan

KINERJA, Volume 16, No.1, Th. 2012: Hal. 45-62 48 Penulis Ruang Lingkup Variabel Penelitian Metode Analisis Data Hasil Pengukuran Smith dan Barclay 1997 Hubungan kemitraan dalam kerjasama penjualan antarperusahaan komputer ditinjau dari perspektif pihak-pihak yang bekerjasama. Mutual perceived trustworthiness yang mencakup karakter, kompetensi, motivasi, dan pertimbangan, serta mutual trusting behaviors yang mencakup investasi dalam hubungan, penerimaan terhadap pengaruh, keterbukaan dalam berkomunikasi, pengurangan kontrol yang ketat, dan penghindaran dari tindakan oportunistik. Structural equation modeling SEM dengan Lisrel dan Partial Least Square PLS. kuesioner menggunakan 7 basis skala Likert. Butir pernyataan “bertindak dengan tujuan yang baik” dalam subkonstruk motivasi telah dihilangkan, demikian juga subkonstruk penerimaan terhadap pengaruh dan pengurangan kontrol yang ketat juga telah dihilangkan. Batt 2003 Hubungan antara petani buah dan sayuran dengan pedagang ditinjau dari perspektif pedagang. Durasi, perilaku oportunistik, kesamaan tujuan, kepuasan, investasi khusus, dan kekuatan koersif. Principal Component Analysis dengan KMO dan rotasi varimax. Nilai beta yang besar menunjukkan bahwa faktor kepuasan berpengaruh paling signiikan terhadap upaya membangun kepercayaan antara petani dengan pedagang. Sumber: berbagai jurnal penelitian.

2.3. Hubungan Antara Kepercayaan dan Kerjasama Antarprodusen

Dalam lingkungan bisnis di Indonesia yang diwarnai dengan rasa saling tidak percaya distrust dan perselisihan, penelitian ini memusatkan perhatian kepada cara membangun kepercayaan antarperusahaan melalui replikasi penelitian Batt 2003. Dalam penelitiannya, Batt menemukan faktor kunci yang menyebabkan hubungan antara petani buah dan sayuran growers dengan para pedagang market agents dapat berlangsung lama, yaitu kepercayaan. Menurut Batt, ada keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak dalam hubungan yang kondusif seperti ini, seperti petani akan merasa lebih aman dan yakin dengan transaksi yang dilakukan dengan pedagang terpercaya, sedangkan bagi pedagang akan mengurangi biaya serta mempertahankan tingkat keuntungan dalam jangka panjang. Melalui penelitian ini penulis berharap akan memperoleh hasil atau kesimpulan yang sama dengan penelitian Batt meskipun waktu, lokasi, dan sampel yang dipergunakan berbeda.

2.4. Hubungan Antara Durasi dan Kepercayaan

Durasi adalah lamanya waktu berinteraksi yang menimbulkan pengalaman tertentu dengan pihak lain atau mitra bisnis Anderson dan Weitz, 1989. Dalam kegiatan transaksi perdagangan, lamanya hubungan satu pihak dengan pihak lain dapat menjelaskan kuatnya kepercayaan antarpihak karena pertama, lamanya waktu yang telah dihabiskan untuk menjalin hubungan menunjukkan investasi waktu oleh masing-masing pihak, dan kedua, Determinan Kepercayaan dalam Hubungan Business-To-Business di Pasar Swalayan Modern Tri Hendro Sigit Prakosa 49 lamanya waktu berhubungan di masa lampau dapat dijadikan landasan kuat untuk melanjutkan hubungan di masa datang Doney dan Cannon, 1997.

2.5. Hubungan Antara Kepuasan dan Kepercayaan

Apabila kinerja nyata suatu mitra bisnis melebihi harapan sebuah perusahaan yang berhubungan dengan mitra tersebut, maka kepuasan perusahaan akan meningkat dari waktu ke waktu. Menurut Geykens et al. 1999, jika anggota suatu jaringan pemasaran merasa sangat puas terhadap imbalan ekonomis yang berasal dari hubungan di dalam jaringan tersebut, maka anggota itu akan mempersepsi mitra-mitra bisnis mereka sebagai mitra- mitra bisnis yang dapat dipercaya. Selain itu, kepuasan yang diperoleh dari transaksi di masa lalu menunjukkan kesetaraan atau keadilan dalam pertukaran Anderson dan Narus, 1990. Perusahaan yang merasa tidak puas karena pengalaman bertransaksi masa lalu dengan perusahaan lain cenderung untuk memilih keuntungan jangka pendek dengan perusahaan yang sama. Namun sebaliknya, jika perusahaan tersebut merasa puas dengan seluruh transaksi yang telah terjadi di masa lampau, maka perusahaan akan memilih untuk melakukan hubungan jangka panjang dengan perusahaan yang sama.

2.6. Hubungan Antara Nilai-Nilai Bersama dan Kepercayaan