Dari tabel di atas tampak bahwa nilai L
m aks
untuk setiap pendekatan pembelajaran kurang dari L
0,05;n
berarti pada taraf signigikansi 5 hipotesis nol untuk setiap pendekatan pembelajaran diterima. Dengan demikian disimpulkan
bahwa data pada setiap pendekatan pembelajaran berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil uji homogenitas kemampuan awal kelas melalui pendekatan pembelajaran RM E dengan pemecahan masalah dan kelas dengan pendekatan
RM E dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal
S ampel k
Keputuasan Kesimulan
Kelas 2
0,0023 3,841
H diterima
Homogen
Berdasarkan tabel di atas, nilai
,
sehingga H diterima.
Hal ini berarti bahwa variansi homogen. Hasil perhitungan uji keseimbangan yang menggunakan uji t diperoleh
nilai t
obs
= -0,2029 dan α = 0,05 yang berarti pada taraf signifikansi 5 hipotesis
nol diterima. Dapat disimpulkan bahwa antara kelas dengan pendekatan pembelajaran RM E dengan pemecahan masalah dan kelas dengan pendekatan
RM E memiliki kemampuan yang sama. Hasil perhitungan uji t untuk kedua kelas selengkapnya pada Lampiran 2.
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Gaya Belajar
1. Uji Validitas Isi
Untuk melihat apakah instrumen angket yang digunakan mempunyai validitas isi yang tinggi, penulis mengkonsultasikan pada validator
expert judgment
. Dalam penelitian ini validator yang ditunjuk adalah Sri Rahayu, S.Pd dan Suharno, S.Pd selaku guru matematika lihat Lampiran 7. Hasil
yang diperoleh adalah semua butir angket valid sehingga dapat digunakan untuk uji angket gaya belajar.
2. Uji Reliabilitas
Hasil uji coba 13 butir soal masing-masing instrumen angket gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik terhadap 36 responden dapat dilihat
pada Tabel 4.8:
Tabel 4.4 Nilai Reliabilitas untuk masing-masing Gaya Belajar
No. Gaya Belajar
Reliabilitas Alpha r
11
Kriteria r
11
terhadap 0.7 Keputusan
Instrumen
1. Visual
0.7032 0.7
Reliabel 2.
Auditorial 0.7296
0.7 Reliabel
3. Kinestetik
0.7127 0.7
Reliabel Lihat Lampiran 8
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa angket gaya belajar pada penelitian ini pada ketiga gaya belajar dapat dinyatakan reliabel.
Artinya secara keseluruhan instrumen hasil ujicoba angket memenuhi kriteria Reliabilitas dan dinyatakan reliabel, sehingga dapat dipakai untuk uji angket
gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik.
3. Konsistensi Internal
Hasil uji coba insrumen dari masing-masing angket gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 4.5 lihat Lampiran 8.
Tabel 4.5 Hasil Uji Konsistensi Internal untuk masing-masing Gaya Belajar
No. Gaya
belajar Nomor Butir
Angket Butir angket yang
baik Butir angket
yang tidak baik
1. Visual
1 – 12
1 – 12
13 2.
Auditorial 14
– 26 13-24 dan 26
25 3.
Kinestetik 27
– 39 27
– 33 dan 35-39 34
Berdasarkan uji konsisteansi internal pada Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa pada Lampiran 8 menunjukkan masing-masing ada 13 butir uji coba
angket untuk tiap -tiap gaya belajar, gaya belajar visual ada 1 butir soal yang harus dibuang yaitu butir no.13, gaya belajar auditorial ada 1 butir soal yang
harus dibuang, dan gaya belajar kinestetik ada 1 butir soal yang harus dibuang karena tidak memenuhi indeks konsistensi internal minimal 0,30, sehingga
selain butir angket tersebut dapat digunakan untuk uji angket gaya belajar visual.
C. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Prestasi