d. Uji Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang mewadahi artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk
menghitung tingkat kesukaran setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut Saifuddin Azwar, 2003:134:
R n
p
i
dengan:
p
= indeks kesukaran
n
i
= banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar
R
= banyaknya siswa Kriteria Uji:
Butir soal
akan digunakan
bila memenuhi
syarat:
70 ,
30 ,
p
E. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat
Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas menggunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur ujinya sebagai berikut:
a. Hipotesis
H
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
1
H
: sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b.
Taraf Signifikansi : = 0,05
c. Statistik Uji
i i
z S
z F
Maks L
Dengan:
i
Z
=
s X
X
i
,
s
= standar deviasi
i
z F
=
i
z Z
P
i
z
= skor terstandar untuk
i
x 1
, ~
N Z
i
z S
= proporsi cacah
i
z Z
terhadap banyaknya
i
z
d. Daerah Kritik
n
L L
L DK
:
e. Keputusan Uji
H
diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan
H
ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:170
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai variansi sama. Uji homogenitas menggunakan metode Bartlett
dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut: a.
Hipotesis
2 2
2 2
1
:
k
H
populasi- populasi homogen :
1
H
tidak semua variansi sama populasi-populasi tidak homogen b.
Taraf Signifikansi : = 0,05
c. Satistik Uji
2 2
log -
RKG log
f 303
. 2
j j
s f
c
Dengan:
1 ~
2 2
k
k
= banyaknya sampel
N
= banyaknya seluruh nilai ukuran
j
n
= banyaknya nilai ukuran sampel ke-
j
= ukuran sampel ke-
j
j
f
=
1
j
n
= derajat kebebasan untuk
k j
s
j
, ,
2 ,
1 ;
2
k j
j
f k
N f
1
= derajat kebebasan untuk RKG
f f
k c
j
1 1
1 3
1 1
;
RKG = rataan kuadrat galat =
j j
f SS
2 2
2
1
j j
j j
j j
s n
n X
X SS
d. Daerah Kritik
1 ,
2 2
2
k
DK
e.
Keputusan Uji
H
diterima jika nilai statistik uji amatan tidak berada di daerah kritik dan
H
ditolak jika nilai statistik berada di daerah kritik. Budiyono, 2004:176-177
b. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 x 3 dengan sel tak sama, sebagai berikut:
ijk ij
j i
ijk
X
Dengan:
ijk
X
= data amatan ke-
k
pada baris ke-
i
dan kolom ke-
j
= rerata dari seluruh data amatan rerata besar,
gr and mean
i
= efek baris ke-
i
pada variabel terikat
j
= efek baris ke-
k
pada variabel terikat
ij
= kombinasi efek baris ke-
i
dan efek kolom ke-
j
pada variable terikat
ijk
= deviasi data amatan terhadap rataan populasinya
ij
yang berdistribusi normal dengan rataan 0 disebut galat atau
er r or i
= 1,2; dengan 1 = Pendekatan RM E dengan pemecahan masalah 2 = Pendekatan RM E
j
= 1,2,3; dengan 1 = Gaya belajar visual 2 = Gaya belajar aditorial
3 = Gaya belajar kinestetik
k
= 1,2, ...,
ij
n
; dengan
ij
n
= banyaknya data amatan pada sel
ij
. Budiyono, 2004:228
a. Hipotesis
:
i A
H
untuk setiap i = 1,2
tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat :
1
A
H
paling sedikit ada satu
i
yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
:
j B
H
untuk setiap j = 1,2,3
tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat :
1
B
H
paling sedikit ada satu
j
yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
:
ij AB
H
untuk setiap i = 1,2 dan setiap j = 1,2,3
tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat :
1
AB
H
paling sedikit ada satu
ij
yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
b. Komputasi
1. Notasi dan tata letak data
Tabel 3.3 Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi
Dengan
ij ij
ij ij
ij ij
C X
SS n
X C
2
; Tabel 3.4
Rataan dan Jumlah Rataan faktor b
faktor
a
1
b
2
b
3
b
Total
1
a
11
ab
12
ab
13
ab
1
A
2
a
21
ab
22
ab
23
ab
2
A
Total
1
B
2
B
3
B
G Pendekatan Gaya BelajarB
A Visual
1
b
Aditorial
2
b
Kinestetik
3
b
Pendekatan RM E dengan
pemecahan masalah
1
a
Cacah data
11
n
12
n
13
n
Jumlah data
11
X
12
X
13
X
Rataan
11
X
12
X
13
X
Jumlah Kuadrat
2
1 2
X
2
1 2
X
2
1 3
X
Suku Korelasi
11
C
12
C
13
C
Variansi
11
SS
12
SS
13
SS
Pendekatan RM E
2
a
Cacah data
21
n
22
n
23
n
Jumlah data
21
X
22
X
23
X
Rataan
21
X
22
X
23
X
Jumlah Kuadrat
2
2 1
X
2 22
X
2 23
X
Suku Korelasi
21
C
22
C
23
C
Variansi
21
SS
22
SS
23
SS
Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:
= banyaknya data amatan pada sel
ij
h
n
= rataan harmonik frekuensi seluruh sel =
j i
ij
n pq
,
1
j i
ij
n N
,
= banyaknya seluruh data amatan
ijk k
ijk k
ijk ij
n X
X SS
2 2
jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel
ij
ij
AB
= rataan pada sel
ij
j ij
i
AB A
= jumlah rataan pada baris ke-
i
j ij
j
AB B
= jumlah kuadrat pada kolom ke-
j
j i
ij
AB G
,
= jumlah rataan semua sel 2.
Komponen Jumlah Kuadrat Didefinisikan :1
pq G
2
2
j i
ij
SS
,
3
i i
q A
2
4
j j
p B
2
5
j i
ij
B A
, 2
3. Jumlah Kuadrat JK
JKA = Jumlah kuadrat baris =
h
n
1 3
JKB = Jumlah kuadrat kolom =
h
n
1 4
JKAB = Jumlah lkuadrat interaksi =
h
n
4 3
5 1
JKG
= Jumlah kuadrat galat = 2 JKT
= Jumlah kuadrat total = JKA + JKB + JKAB + JKG 4.
Derajat Kebebasan dk
ij
n
dkA = p-1
dkB = q-1
dkAB = p-1q-1
dkG = N-pq
dkT = N-1
5. Rataan Kuadrat RK
dkA JKA
RKA
dkB JKB
RKB
dkAB JKAB
RKAB
dkG JKG
RKG
c. Statistik Uji
Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1.
Untuk
A
H
adalah
RKG RKA
F
a
yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p -1 dan N-pq.
2. Untuk
B
H
adalah
RKG RKB
F
b
yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q-1 dan N-pq.
3. Untuk
AB
H
adalah
RKG RKAB
F
a b
yang merupakan nilai variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p -1q-1 dan
N-pq. d.
Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F, daerah kritiknya adalah sebagai berikut:
1. Daerah kritik untuk
a
F
adalah DK =
F F
F
pq -
N 1,
- p
;
2. Daerah kritik untuk
b
F
adalah DK =
F F
F
pq -
N 1,
- q
;
3. Daerah kritik untuk
a b
F
adalah DK =
F F
F
pq -
N 1,
- 1q
- p
;
e. Keputusan Uji
H ditolak jika
F
DK f.
Rangkuman Analisis Variansi
Tabel 3.4 Rangkuman Analisis variansi dua jalan Sumber
JK dk
RK F
obs
F
α
Baris A JKA
p-1 RKA
F
a
F Kolom B
JKB q-1
RKB F
b
F Interaksi AB
JKAB p-1q-1
RKAB F
ab
F Galat G
JKG N-pq
RKG -
- Total
JKT N-1
- -
-
F. Uji Komparasi Ganda