Pembuatan sampel Pengamatan penyerapan cairan sorption assay

d. Gentian Violet sebagai bahan pewarna Farmasi Sinar Manjur, Medan, Indonesia. 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Pembuatan master cast Master cast terbuat dari stainless steel berbentuk cincin yang terdapat di pasaran sebagai tempat pembuatan sampel berukuran diameter 15 mm dan tebal 1 mm.

3.7.2 Pembuatan sampel

Sampel dibuat dari resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid aktivasi sinar. 1. Resin komposit dimasukkan ke dalam mold pada master cast berdiameter 15 mm dan tebal 1 mm. Gambar 3.2 A. Resin Komposit Dimasukkan ke Dalam Master Cast, B. Resin Komposit Dipadatkan dengan Semen Stopper 2. Kemudian permukaan atas dan bawah resin komposit ditutup dengan selophane sheet dan dihimpit dengan glass slide untuk mendapatkan permukaan yang rata. Untuk memadatkannya, diberi beban seberat 500 mg dan dibiarkan selama 5 menit. A B Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 A. Sampel Ditutup dengan Glass Slide, B. Sampel Diberi Beban 500 g Selama 5 Menit 3. Kemudian beban diangkat dan dilakukan penyinaran sampel dengan sinar tampak biru pada 5 titik yaitu tengah, atas, bawah, samping kanan dan samping kiri pada permukaan sampel. Waktu penyinaran pada tiap-tiap titik adalah 20 detik dengan jarak penyinaran 2 mm. Gambar 3.4 Penyinaran Sampel dengan Light Curing Unit 4. Kelebihan resin komposit dibuang dengan menggunakan kertas pasir grid 2000. Sampel dibuat sebanyak 162 sampel. Gambar 3.5 Sampel Penelitian A B Universitas Sumatera Utara

3.7.3 Pengamatan penyerapan cairan sorption assay

Dalam penelitian ini dilakukan penghitungan nilai serapan cairan, pengukuran kedalaman penyerapan dan kecepatan penyerapan cairan pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid yang direndam dalam saliva buatan. 3.7.3.1 Pengukuran nilai serapan cairan, kedalaman dan kecepatan penyerapan cairan oleh bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman dalam saliva buatan 1. Dengan menggunakan 40 buah sampel dari masing-masing resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid, sampel dibagi ke dalam 4 kelompok sesuai dengan waktu perendaman, yaitu kelompok 2, 4, 6 dan 8 jam. 2. Sampel ditimbang dengan menggunakan timbangan digital untuk mendapatkan data berat awal B . 3. Larutan perendam dibuat dengan mencampurkan 50 ml saliva buatan dengan 1 ml gentian violet sebagai zat pewarna. Gambar 3.6 Pencampuran 50 ml Saliva Buatan dengan 1 ml Gentian Violet Universitas Sumatera Utara 4. Larutan perendam sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam wadah dan sampel direndam di dalam larutan perendam tersebut. Gambar 3.7 A. 5 ml Saliva Buatan Dimasukkan ke Dalam Wadah Perendaman, B. Sampel Dimasukkan ke Dalam Larutan Perendam 5. Wadah perendam sampel dimasukkan ke dalam kotak yang dilapisi dengan aluminium foil dan disimpan di dalam inkubator bersuhu ± 37°C selama 2, 4, 6 dan 8 jam. Gambar 3.8 Sampel Siap Dimasukkan ke Dalam Inkubator 6. Setelah waktu perendaman selesai, sampel dikeluarkan dan dikeringkan dengan kertas tisu. 3.7.3.1.1 Pengukuran nilai serapan cairan Pengukuran jumlah cairan yang diserap dilakukan dengan mengikuti metode yang disampaikan oleh Musanje dkk 2001 sebagai berikut. A B Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 1. Setelah sampel dikeringkan, sampel ditimbang untuk mendapatkan data berat setelah perendaman B 1 . Gambar 3.9 Penimbangan Sampel 2. Nilai serapan air dihitung sebagai persentase perubahan berat dengan menggunakan perhitungan [B 1 -B B ] x 100. 3.7.3.1.2 Pengukuran kedalaman penyerapan cairan 1. Permukaan atas dan bawah sampel yang telah ditimbang dibuang dengan kertas pasir sampai warna keunguan pada kedua permukaan tersebut hilang. Hal ini untuk memudahkan penentuan daerah pengukuran. 2. Ditentukan 4 titik pada permukaan sampel untuk pengukuran kedalaman penyerapan cairan. Gambar 3.10 Skema 4 Titik Penentuan Pengukuran Kedalaman Penyerapan Cairan Pada Permukaan Sampel Universitas Sumatera Utara 3. Pada tiap titik dilakukan pengukuran kedalaman penyerapan cairan dengan menggunakan mikroskop mikrograf pembesaran 40x. Pengukuran kedalaman penyerapan cairan dilakukan pada daerah pewarnaan dimulai dari tepi sampel sampai batas akhir warna yang terlihat. 4. Kemudian pada tiap titik pengamatan diukur jarak daerah yang bewarna dengan menggunakan skala bar yang terdapat pada mikroskop mikrograf. 5. Hasil pengukuran diambil sebagai nilai kedalaman penyerapan cairan ke dalam bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid dengan satuan mikrometer µm. Gambar 3.11 Pengambilan Gambaran Mikroskopis Sampel 3.7.3.2 Pengukuran kecepatan penyerapan cairan Penentuan kecepatan penyerapan cairan pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid adalah dengan menggunakan rumus : v=st, dimana, s = kedalaman penyerapan cairan pewarna µm, dan t = waktu perendaman jam. Universitas Sumatera Utara

3.7.4 Pengamatan kelarutan solubility assay