adanya pelepasan Bis-GMA dan TEGDMA pada perendaman resin komposit di dalam etanol setelah 1, 3 dan 7 hari.
Material kedokteran gigi dapat memberikan efek buruk terhadap kesehatan jaringan tubuh berupa toksisitas sistemik, reaksi lokal, dan reaksi alergi. Kelarutan
elemen-elemen resin komposit berupa monomer sisa, asam metakrilat, formaldehid dan senyawa metakrilat lainnya yang terlepas dari resin komposit merupakan bahan
yang toksis bagi sel-sel tubuh Scmalz, 2009. Menurut penelitian Schweikel dkk. 2008 monomer resin dapat menimbulkan kematian sel, genotoksisitas dan
penundaan siklus sel. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, peneliti merasa perlu untuk melakukan
penelitian mengenai penyerapan cairan pada bahan restorasi resin komposit mengenai jumlah cairan yang diserap, kedalaman penyerapan, kecepatan penyerapan dan
kelarutan elemen resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6 dan 8 jam. Dasar penetapan waktu perendaman
adalah untuk mengetahui waktu awal terjadinya penyerapan cairan dan kelarutan yang terjadi pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid serta
besar penyerapan cairan dan kelarutan elemen yang terjadi pada awal kontak resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid dengan cairan.
1.2 Permasalahan
Bahan restorasi resin komposit terdiri atas jaringan polimer yang memiliki sifat higroskopik dan hidrolitik apabila terpapar pada lingkungan yang mengandung
Universitas Sumatera Utara
air. Sifat ini tergantung dari sifat kimiawi dan struktur bahan tersebut. Sifat higroskopik pada bahan restorasi resin komposit adalah kemampuan bahan untuk
menarik atau menyerap cairan dari lingkungan sekitarnya. Kemampuan menyerap cairan ini disebabkan matriks resin komposit yang bersifat hidrofilik. Ukuran partikel
bahan pengisi yang terkandung di dalam resin komposit juga menentukan jumlah air yang dapat diserap oleh resin komposit. Penyerapan cairan merupakan proses yang
berkelanjutan dan lama serta diikuti dengan kelarutan dari beberapa elemen penyusun resin komposit akibat dari sifat hidrolitik. Kedua sifat ini dapat mempengaruhi sifat
fisis dan mekanis sehingga akan memperpendek masa pakai bahan tersebut. Selain itu, hal ini juga berkaitan dengan pelepasan elemen-elemen dan hasil degradasi bahan
ini ke rongga mulut pada jangka waktu yang lama. Pelepasan elemen-elemen dari
bahan restorasi resin komposit dapat menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh, seperti toksisitas sistemik atau lokal, alergi, reaksi pulpa dan efek estrogenik. Dari
uraian di atas, perlu diketahui nilai serapan cairan, kedalaman penyerapan cairan, kecepatan penyerapan cairan, kelarutan elemen dan gambaran morfologi permukaan
resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah direndam di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
1.3 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yang ada dalam penyerapan cairan dan kelarutan pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan
nanohibrid sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Rumusan masalah umum : Apakah ada penyerapan cairan dan kelarutan elemen-elemen pada bahan
restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
Rumusan masalah khusus : 1.
Berapa nilai serapan cairan yang dapat diserap oleh bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan
selama 2, 4, 6 dan 8 jam. 2.
Apakah ada perbedaan nilai serapan cairan antara bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dengan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan
selama 2, 4, 6 dan 8 jam. 3.
Berapa kedalaman penyerapan cairan pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4,
6, dan 8 jam. 4.
Apakah ada perbedaan kedalaman penyerapan cairan antara bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dengan nanohibrid setelah perendaman di dalam
saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam. 5.
Berapa besar kecepatan penyerapan cairan pada bahan restorasi resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan
selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
Universitas Sumatera Utara
6. Apakah ada perbedaan kecepatan penyerapan cairan antara bahan restorasi
resin komposit mikrohibrid dengan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
7. Apakah ada perubahan komposisi elemen-elemen bahan restorasi resin
komposit mikrohibrid dan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6 dan 8 jam.
8. Apakah ada perbedaan perubahan komposisi elemen-elemen antara bahan
restorasi resin komposit mikrohibrid dengan nanohibrid setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
9. Bagaimana gambaran mikrostruktur bahan restorasi resin komposit
mikrohibrid dan nanohibrid sebelum dan setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
10. Apakah ada perbedaan gambaran mikrostruktur antara bahan restorasi
resin komposit mikrohibrid dengan nanohibrid sebelum dan setelah perendaman di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam.
1.3 Tujuan Penelitian :