dermatitis kontak. Substansi ini kemungkinan dapat mengganggu reaksi imunitas, penyembuhan luka, diferensiasi dan regenerasi sel Scmalz, 2009.
5.3 Gambaran Morfologi Permukaan Bahan Restorasi Resin Komposit
Mikrohibrid dan Nanohibrid setelah Perendaman di Dalam Saliva Buatan Selama 2, 4, 6, dan 8 Jam
Sifat penyerapan cairan dan kelarutan pada resin komposit menyebabkan
penurunan sifat mekanis dan fisik resin komposit Van noort, 2008. McCabe 2004 mendapatkan bahwa penyerapan air berkaitan dengan terjadinya swelling pada resin
komposit. Semakin besar penyerapan air yang terjadi maka akan semakin besar swelling pada resin komposit. Salah satu kerugian yang diakibatkan kedua sifat ini
adalah kerusakan permukaan resin komposit. Seperti pada penelitian Toledano dkk. 2003 yang mendapatkan bahwa perendaman resin komposit didalam air
menyebabkan kerusakan pada permukaan resin komposit. Hal ini dapat diketahui dari gambaran SEM sampel setelah direndam di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8
jam terlihat adanya kerusakan berupa lubang pada permukaan dan terlihat adanya area kosong seperti adanya partikel yang terlepas plucked-out.
Hasil gambaran SEM yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan permukaan resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid mengalami kerusakan berupa
lubang-lubang pada permukaan sampel setelah direndam di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam. Kemungkinan daerah yang berlubang ini terjadi karena
terlepasnya partikel filler.
Universitas Sumatera Utara
Da Silva dkk. 2010 mendapatkan kerusakan permukaan berupa retakan mikro microcracks diantara matriks polimer dengan filler dan terdapat daerah
dengan kehilangan partikel filler setelah resin komposit midifiller dan nanofiller direndam di dalam saliva buatan, asam laktat dan air destilasi.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan penyerapan cairan dan kelarutan yang terjadi antara bahan restorasi resin komposit mikrohibrid
dengan nanohibrid setelah direndam di dalam saliva buatan selama 2, 4, 6, dan 8 jam. Penyerapan cairan pada resin komposit mikrohibrid lebih tinggi dibandingkan resin
komposit nanohibrid. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh ukuran dan jumlah partikel pengisi yang berbeda pada resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid.
Elemen-elemen yang terlarut lebih banyak terjadi pada resin komposit mikrohibrid dibandingkan resin komposit nanohibrid. Jumlah elemen-elemen yang terlarut juga
dipengaruhi oleh waktu perendaman di dalam saliva buatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN