untuk mendapatkan elemen yang terdapat pada sampel. Hasil kuantitatif dapat diperoleh dari hitungan sinar x relatif pada karakteristik tingkat energi dari komponen
sampel Materials Evaluation and Engineering Inc, 2009. Spektrum EDX ditampilkan secara digital membentuk sumbu x yang
menggambarkan energi sinar x dan sumbu y menggambarkan intensitas seperti yang ditampilkan pada Gambar 2.9
Russ, 1984.
Gambar 2.9 Spektrum EDX yang Menunjukkan Puncak dari K dan Ba
2.4 Landasan Teori
Penggunaan bahan restorasi resin komposit cukup diminati oleh para dokter gigi untuk menggantikan struktur gigi yang hilang dan juga memiliki nilai estetis
yang lebih tinggi. Warna resin komposit dapat menyerupai warna gigi dan tahan lama. Mikrohibrid dan nanohibrid adalah jenis resin komposit yang cukup sering
digunakan oleh dokter gigi. Kedua jenis resin ini memiliki kemampuan untuk dipoles sehingga akan memberikan kepuasan pasien dalam hal estetis.
Universitas Sumatera Utara
Resin komposit mikrohibrid dan nanohibrid memiliki perbedaan ukuran partikel filler. Resin komposit mikrohibrid memiliki dua jenis ukuran partikel filler
yaitu 0,2-3 µm dan ukuran partikel microfine 0,04 µm. Resin komposit nanohibrid mengandung partikel filler berukuran nano dan partikel filler berukuran 0,2-3 µm.
Resin komposit merupakan bahan hasil gabungan matriks resin, bahan pengisi filler dan bahan pengikat coupling agent. Matriks resin dapat berupa monomer
bisphenol-A-glycidil methacrylate bis-GMA dan urethanedimethacrylate UDMA. Kedua monomer ini memiliki viskositas yang tinggi, sehingga ditambahkan monomer
diluent untuk mengurangi viskositasnya. Monomer diluent yang ditambahkan adalah triethylene glycol dimethacrylate TEGDMA. Filler dapat berupa silika atau quartz.
Jumlah filler yang terkandung di dalam resin komposit menentukan sifat fisis dan mekanis bahan tersebut. Untuk menyatukan matriks organik dengan filler digunakan
silane sebagai coupling agent. Organosilane 3-methacriloxiprophyltrimethoxysilane adalah bahan coupling agent yang dipakai. Bahan silane ini mengandung dua gugus,
yaitu gugus yang berikatan dengan gugus hidroksil pada filler dan gugus metakrilat yang berikatan dengan matriks resin. Selain ketiga bahan utama tersebut, resin
komposit juga mengandung inisiator, akselerator, inhibitor, bahan pigmen dan UV absorber.
Pemakaian resin komposit di dalam mulut tentunya akan berkontak dengan saliva, minuman dan makanan yang dikonsumsi. Resin komposit dapat menyerap
cairan mulut karena resin komposit memiliki sifat dapat menyerap air. Hal ini disebabkan resin komposit bersifat hidrofilik. Penyerapan air dipengaruhi oleh ukuran
Universitas Sumatera Utara
filler yang terkandung dan metode polimerisasi. Resin komposit dengan ukuran partikel filler yang lebih besar akan menyerap air lebih banyak dibandingkan dengan
resin komposit yang memiliki ukuran partikel filler yang lebih kecil. Penyerapan cairan pada resin komposit akan diikuti kelarutan beberapa
elemen resin komposit. Pada beberapa penelitian monomer sisa merupakan komponen terlarut paling banyak yang dapat dideteksi di air. Selain monomer sisa,
elemen lain yang dapat terlarut adalah silika, boron, metakrilat, asam benzoat dan formaldehid.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep Penelitian