Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Anak

commit to user

c. Prasarana dan Sarana Pen jasorkes Adaptif

Menurut Beltasar Tarigan 2000 : 63 menyatakan bahwa : ”Secara umum, peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmanai, perlu dimodifikasi, bahkan dibutuhkan peralatan khusus”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak cacat pada dasarnya sama dengan prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak normal. Agar pelaksanaan program penjasorkes bagi anak cacat berjalan dengan baik, maka prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak cacat perlu dimodifikasi dan disesuaika n dengan krakteristik peserta didik sehingga dapat memudahkan peserta didik mengikuti kegiatan penjasorkes di sekolahnya.

5. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran Penjasorkes Adaptif

Proses pencapaian tujuan pengajaran membutuhkan pengelolaan pengajaran, termasuk penerapan model pembelajaran yang tepat, baik ditinjau dari substansi atau tugas-tugas ajar maupun karakteristik peserta didik. Adapun usaha- usaha dalam melakukan strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes adaptif adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan

Setiap siswa mmpunyai kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, dan oleh sebab itu program pembelajaran akan lebih efektif bila diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kecaca tannya. Menurut Beltasar Tarigan 2000 : 38 menyatakan bahwa : ”Ada beberapa faktor yang perlu mendapat pertimbangan dalam menentukan jenis dan materi pembelajaran penjas bagi siswa: a pelajari rekomendasi dan diagnosis dokter yang menanganinya, b temukan faktor dan kelemahan-kelemahan siswa berdasarkan hasil tes pendidikan jasmani, c olahraga kesenangan apa yang paling diminati siswa”. Dengan memperhatikan hal diatas dapat membantu dalam pemilihan materi yang tepat dapat membantu dalam perbaikn penyim pangan postur tubuh, kekuatan otot, kelincahan, kelenturan, dan meningkatkan kebugaran jasmani. commit to user

b. Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Anak

Cacat Merencana dan melaksanakan program penjasorkes bagi siswa cacat, memerlukan pemikiran dan ketelitian. Program pembelajaran akan berhasil apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat kemampuan dan meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kehidupannya. Secara umum mated pembelajaran penjasorkes bagi siswa cacat yang terdapat dalam kurikulum, sama dengan materi pembelajaran siswa normal. Namun yang membedakan adalah strategi dan model pembelajaran yang berbeda dan disesuaikan dengan jenis kecacatannya. Artinya jenis olahraga yang terdapat dalam kurikulum dapat diberikan dengan berbagai penyesuaian. Menurut Beltasar Tarigan 2000 : 40 menyatakan bahwa : ”Program pendidikan jasmani untuk anak cacat, dibagi menjadi tiga kategori yaitu, pengembangan gerak dasar, olahraga dan permainan, dan yang terakhir adala h kebugaran dan kemampuan gerak”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat aktivitas gerak yang dilakukan dalam program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk anak cacat, seperti tertera pada tabel berikut ini : Tabel 1. Kategori dan aktifitas gerak untuk anak dengan kebutuhan khusus. No KATEGORI AKTIVITAS GERAK 1 Perkembangan gerak - Gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat - Gerakan-gerakan yang berpindah tempat - Gerakan-gerakan keseimbangan 2 Olahraga dan Permainan - Olaraga perminan yang bersifat rekreatif - Permainan lingkaran - Olahraga senam dan aerobik - Kegiatan yang menggunakan musik dan tari - Olahraga permainan di air - Olahraga dan permainan yang menggunakan meja commit to user 3 Kebugaran dan kemampuan gerak - Aktivitas yang meningkatkan kekuatan - Aktivitas yang meningkatkan kelentukan - Aktivitas yang meningkatkan kelincahan - Aktivitas yang meningkatkan kecakapan - Aktivitas yang meningkatkan daya tahan

c. Pembelajaran Individu

Dokumen yang terkait

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

STUDI TENTANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUARBIASA SE KOTA SURAKARTA TAHUN 2010

0 3 127

PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA Penanaman Karakter Kemandirian Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 1 15

PENANAMAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA Penanaman Karakter Kemandirian Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014).

0 1 9

KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON: Studi Deskriptif Survey Pada Guru Pendidikan Jasmani Di Sekolah Luar Biasa se-Kabupaten Cirebon.

1 1 30

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH LUAR BIASA TUNAGRAHITA Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Luar Biasa Tunagrahita (Studi Fenomenologi Slb-C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PENDAHULUAN Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Luar Biasa Tunagrahita (Studi Fenomenologi Slb-C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 9

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA Strategi Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar).

0 2 13

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA Strategi Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar).

0 6 10

PEMBELAJARAN KREATIF DAN PRODUKTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA

0 0 7