Gambaran Subjek Penelitian Pembahasan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan analisa data dan pembahasan, yang diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dan pembahasan.

A. Gambaran Subjek Penelitian

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel berikut: Tabel 9. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Perempuan 74 63.80 Laki-laki 42 36.20 Total 116 100 Berdasarkan tabel 9, diperoleh gambaran bahwa subjek berjenis kelamin perempuan sebanyak 74 orang 63.80 sedangkan subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 42 orang 36.20.

B. Uji Asumsi Penelitian

Sebelum dilakukan analisa data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada data penelitian yang diperoleh, meliputi uji normalitas sebaran, uji linearitas kemudian dilakukan uji hipotesis. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Universitas Sumatera Utara

1. Uji normalitas sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal dengan harga p 0,05. Tabel 10. Normalitas Sebaran Variabel Self-efficacy dan Stres akademik Variabel N Z P Keterangan Stres Akademik 116 1.213 .106 Normal Self-efficacy 116 .925 .359 Normal a. Uji normalitas data stres akademik dilakukan dengan metode statistik tes Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 1.213 dan p = 0.106, dengan p 0,05 artinya distribusi data stres akademik telah menyebar secara normal. b. Uji normalitas data self-efficacy dilakukan dengan metode statistik tes Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 0.925 dan p = 0.359, dengan p 0,05 artinya distribusi data skala self-efficacy telah menyebar secara normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel bebas self-efficacy dan variabel tergantung stres akademik memiliki hubungan linear. Variabel bebas self-efficacy dapat dikatakan memiliki hubungan yang linier terhadap variabel tergantung stres Universitas Sumatera Utara akademik apabila memiliki nilai p 0,05 untuk linierity dan p 0,05 untuk deviation from linierity. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 11 berikut. Tabel 11. Hasil Uji Linieritas Variabel Linierity Deviation from linierity Keterangan Stres akademik Self-efficacy 0.000 0.815 Hubungan linier Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel 11 di atas, diperoleh bahwa nilai p = 0.000. Hasil ini menunjukkan nilai p pada linierity 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel self-efficacy memiliki hubungan yang linier dengan variabel stres akademik.

C. Hasil Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier

Berikut ini akan dijelaskan pengolahan data mengenai pengaruh self- efficacy terhadap stres akademik yang diperoleh dengan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Tabel 12. Hasil Analisis Regresi Variabel R r 2 F P Keterangan Stres akademik Self-efficacy -0.865 0.749 340.157 0.000 Sangat Signifikan Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi yang tertera pada tabel 12 diatas, diperoleh nilai F= 340.157 dan p = 0.000. Kriteria penolakan H jika p α 0.05, dan diperoleh nilai p 0.000 α 0.05 maka H ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik. Universitas Sumatera Utara Sumbangan efektif self-efficacy sebesar 74.9 terhadap stres akademik. Selebihnya, yaitu 25.1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya, nilai koefisien korelasi r sebesar -0.865 yang artinya variabel self-efficacy memiliki korelasi negatif terhadap variabel stres akademik. Dengan mengacu pada kriteria interpretasi harga r menurut Sugiyono 2007, korelasi antara self-efficacy dengan stres akademik menunjukkan korelasi sangat signifikan antara 0.80-1.000. Persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah 1 1 ` X      . Stres akademik dilambangkan dengan Y` dan self-efficacy dilambangkan dengan X 1 . Berdasarkan rumus tersebut, persamaan garis regresinya adalah Y`= 210.225- 0.711X 1 , artinya jika nilai self-efficacy bertambah 1 satuan, maka nilai stres akademik akan berkurang sebesar 0.711.

2. Kategorisasi Data a. Kategorisasi Data

Self-efficacy Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam self-efficacy yaitu tinggi dan rendah. Deskripsi data penelitian self-efficacy seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 13. Deskripsi Data Penelitian Self-efficacy Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Self- efficacy 65 215 152.22 29.187 43 215 129 28.66 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 13, diperoleh mean empirik untuk Skala Self-efficacy sebesar 152,22 dengan SD empirik sebesar 29,187, sedangkan untuk mean hipotetiknya 129 dengan SD hipotetiknya sebesar 28,66. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa self-efficacy pada subjek dalam penelitian lebih besar dari pada standart alat ukur yang digunakan. Rangkuman data penelitian tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengkategorisasikan self-efficacy pada siswa kelas 1 RSBI SMPN I Medan dalam tingkatan-tingkatan yang disusun menurut norma tertentu. self-efficacy dikategorisasikan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah dengan mempertimbangkan standart eror of measurement untuk mengatasi resiko pembagian self-efficacy. Standart eror of measurement akan memberikan kecermatan hasil pengukuran. Berdasarkan pengolahan data self-efficacy pada siswa kelas 1 RSBI SMPN I Medan, dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh R xx’ =0.947 dan S x = 22.185 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah: S e =S x  1-R xx’ S e = 22.185 1-0,947 = 22.185 0,053 = 22.185 x 0,230 = 5,102 Mengetahui besarnya S e akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala self- efficacy, yaitu: Universitas Sumatera Utara X ± Z α2 . S e Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi self-efficacy sebesar: X ± 1,96 5,102 X ± 9,999 X ± 10 dibulatkan maka: X + 10 = 152+10 = 162 X –10 = 152–10 = 142 Dari perhitungan di atas maka katagorisasi terhadap self-efficacy dapat dilihat pada tabel 14 berikut: Tabel 14. Kategorisasi Data Self-Efficacy Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Self- efficacy X ≥ 162 Tinggi 46 39,65 X ≤ 142 Rendah 31 26.73 142 X 162 Tidak Terklasifikasi 39 33.62 Berdasarkan tabel 14 diatas, dapat diketahui sebanyak 39.65 46 orang yang memiliki self-efficacy yang tinggi, 26.73 31 orang yang memiliki self- efficacy yang rendah, dan 33.62 39 orang tidak terklasifikasi. Subjek yang tidak terklasifikasi disebabkan karena adanya error dalam penelitian, dimana subjek yang tidak terklasifikasi tersebut berada dalam rentang nilai yang bisa saja memiliki self-efficacy yang tinggi ataupun self-efficacy yang rendah. Universitas Sumatera Utara

b. Kategorisasi Data Stres Akademik

Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam stres akademik yaitu tinggi dan rendah. Deskripsi data penelitian stres akademik seperti tertera pada tabel 15 berikut: Tabel 15. Deskripsi Data Penelitian Stres Akademik Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Stres akademik 45 168 102.02 23.573 39 195 117 26 Berdasarkan tabel 15, diperoleh mean empirik untuk skala stres akademik sebesar 102,02 dengan SD empirik sebesar 23,573, sedangkan untuk mean hipotetiknya 117 dengan SD hipotetiknya sebesar 26. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan bahwa mean empirik lebih kecil dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa stres akademik subjek penelitian lebih rendah dari pada standart alat ukur yang digunakan. Rangkuman data penelitian tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengkatagorisasikan stres akademik pada siswa RSBI SMPN 1 Medan dalam tingkatan-tingkatan yang disusun menurut norma tertentu. stres akademik dikategorisasikan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah dengan mempertimbangkan standart eror of measurement untuk mengatasi resiko pembagian stres akademik. Standart eror of measurement akan memberikan kecermatan hasil pengukuran. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengolahan data stres akademik pada siswa kelas 1 RSBI SMPN 1 Medan, dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh R xx’ = 0.915 dan S x = 18.691 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah: S e = S x  1-R xx’ S e = 18,691 1-0,915 = 18,691 0,085 = 18,691 x 0,291 = 5,439 Mengetahui besarnya S e akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala stres akademik, yaitu: X ± Z α2 . S e Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi skor stres akademik sebesar: X ± 1,96 5,439 X ± 10,660 X ± 11 dibulatkan maka: X + 11 = 102+11 = 113 X – 11 = 102–11 = 91 Dari perhitungan di atas maka kategorisasi terhadap stres akademik dapat dilihat pada tabel 16 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Kategorisasi Data Stres Akademik Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Stres Akademik X ≥ 113 Tinggi 35 30,17 X ≤ 91 Rendah 36 31,03 91 X 113 Tidak Terklasifikasi 45 38,80 Berdasarkan tabel 16 diatas, dapat diketahui 30,17 35 orang yang memiliki stres akademik yang tinggi, 31,03 36 orang yang memiliki stres akademik yang rendah, dan 38,80 45 orang tidak terklasifikasi. Subjek yang tidak terklasifikasi disebabkan karena adanya error dalam penelitian, dimana subjek yang tidak terklasifikasi tersebut berada dalam rentang nilai yang bisa saja memiliki self-efficacy yang tinggi ataupun self-efficacy yang rendah.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh adanya pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik pada siswa kelas 1 RSBI di SMPN I Medan F= 340.157 dengan p = 0,000 dan p0,05. Ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik pada siswa kelas 1 RSBI di SMPN I Medan. Selanjutnya diperoleh nilai r = -0.865, yang berarti semakin tinggi self-efficacy maka semakin rendah stres akademik pada siswa kelas 1 RSBI di SMPN I Medan. Sebaliknya, semakin rendah self-efficacy maka semakin tinggi stres akademik pada siswa kelas 1 RSBI di SMPN I Medan. Dengan mengacu pada kriteria interpretasi harga r menurut Sugiyono 2007, korelasi antara self-efficacy dengan stres akademik menunjukkan korelasi sangat significant antara 0.80-1.000. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Odgen 2000, bahwa keyakinan seseorang mengenai kemampuannya untuk mengontrol perilakunya sangat berpengaruh pada respon individu terhadap kejadian-kejadian yang menyebabkan stres. Ketika individu yakin akan kemampuannya untuk menghadapi situasi-situasi yang tidak menguntungkan mereka maka tingkat stres yang mereka alami juga cenderung lebih rendah daripada individu yang tidak memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam menghadapi situasi tersebut. Alvin 2007 mengemukakan bahwa keyakinan terhadap diri memainkan peranan penting dalam menginterpretasikan situasi-situasi di sekitar individu. Penilaian yang diyakini siswa, dapat mengubah cara berfikirnya terhadap suatu hal sehingga dapat mempengaruhi stres yang muncul. Hal ini sesuai dengan kondisi pada siswa kelas 1 RSBI SMPN 1 Medan. Siswa yang memiliki self- efficacy yang tinggi berhubungan dengan rendahnya stres akademik yang dialami siswa tersebut. Hal ini dikarenakan siswa memiliki keyakinan dalam menghadapi tuntutan akademik dari sekolah tersebut. Siswa menganggap bahwa tuntutan akademik di sekolah bukanlah suatu ancaman yang dapat membuat mereka stres. Tetapi tuntutan akademik tersebut adalah suatu tantangan yang harus mereka jalani, dan dengan keyakinan yang mereka miliki bahwa mereka akan berhasil menjalaninya dengan demikian maka stres pada siswa akan rendah pula. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana didapat nilai koefisien determinan r 2 sebesar 0.749. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik pada siswa RSBI adalah sebesar 74.9. Artinya, variabel self-efficacy memberikan sumbangan efektif sebesar 74.9 terhadap stres Universitas Sumatera Utara akademik, selebihnya yaitu 25.1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung oleh Ritter dalam Smet, 1994 mengemukakan bahwa dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres. Segi- segi fungsional dukungan sosial mencakup dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan, pemberian nasehat atau pemberian informasi, pemberian bantuan material. Selanjutnya, menurut Alvin 2007 bahwa pola pikir dan kepribadian juga merupakan faktor yang mempengaruhi stres akademik siswa. Pola pikir dapat mempengaruhi stres akademik siswa karena siswa yang berfikir mereka tidak dapat mengendalikan situasi mereka cenderung mengalami stres lebih besar. Semakin besar kendali yang siswa pikir dapat ia lakukan, semakin kecil kemungkinan stres yang akan siswa alami. Selanjutnya kepribadian seorang siswa dapat menentukan tingkat toleransinya terhadap stres. Tingkat stres siswa yang optimis biasanya lebih kecil dibandingkan siswa yang sifatnya pesimis. Berdasarkan kategorisasi dari 116 subjek penlitian, siswa yang berada dalam ketegori self-efficacy yang tinggi berjumlah 46 orang 39,65. Siswa yang berada dalam ketegori self-efficacy rendah berjumlah 31 orang 26,73. Siswa yang berada dalam kategori stres akademik yang tinggi berjumlah 35 orang 30,17. Siswa-siswa yang memiliki kategori stres akademik yang rendah berjumlah 36 orang 31,03. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Hasil penelilitian menunjukkan adanya pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik. Sumbangan efektif self-efficacy sebesar 74.9 terhadap stres akademik. Selebihnya, yaitu 25.1 dipengaruhi oleh variabel lain. 2. Siswa yang memiliki self-efficacy yang tinggi sebanyak 39,65 dan siswa yang memiliki self-efficacy yang rendah sebanyak 26.73. 3. Siswa yang memiliki stres akademik yang tinggi sebanyak 30,17 dan siswa yang memiliki stres akademik yang rendah sebanyak 31,03.

B. SARAN

1. Saran Metodologis a. Bagi peneliti yang tertarik untuk mengadakan penelitian sejenis diharapkan dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi stres akademik, seperti: dukungan sosial, kepribadian dan pola pikir. b. Peneliti selanjutnya jika ingin meneliti variabel yang sama diharapkan tidak hanya menggunakan skala sebagai alat ukur penelitiannya, tetapi juga dapat menggunakan metode wawancara dan observasi. Dengan digunakannya metode ini diharapkan dapat memperkaya informasi dalam memperoleh data yang lebih rinci. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI Analisis Kesalahan Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali dalam Menyelesaikan Soal Geometri.

0 0 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri I Padang.

0 0 7

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

Implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di sma negeri 1 Karanganyar

1 1 129

Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

0 0 141

Analisis implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 116