Indentifikasi Variabel Metode dan Alat Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif . Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy terhadap stres akademik pada siswa kelas 1 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI di SMP Negeri 1 Medan.

A. Indentifikasi Variabel

Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas : Self-efficacy 2. Variabel tergantung : Stres akademik

B. Definisi Operasional

1. Stres Akademik

Stres akademik adalah respon yang ada dalam pemikiran, perilaku, reaksi tubuh serta perasaan siswa yang disebabkan karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Dalam penelitian ini stres akademik diukur dengan menggunakan Skala Stres Akademik, yang diungkapkan berdasarkan respon terhadap stres akademik yang dikemukakan oleh Olejnik dan Holschuh 2007, yang terdiri dari: Pemikiran, Perilaku, Reaksi tubuh, Perasaan. Universitas Sumatera Utara Semakin tinggi skor yang diperoleh siswa dalam Skala Stres Akademik, maka semakin tinggi stres akademik siswa dan semakin rendah skor yang diperoleh siswa, maka semakin rendah stres akademiknya.

2. Self-Efficacy

Self-efficacy adalah keyakinan dalam diri individu untuk menyelesaikan tugas yang sesuai dengan kemampuan diri dalam berbagai situasi tugas, serta kuatnya keyakinan seseorang mengenai kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas yang dihadapinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Self-efficacy akan diukur dengan Skala Self-Efficacy yang berdasarkan aspek- aspek dari self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura 1997 yaitu tingkat kesulitan tugas yang dikerjakan, keadaan umum dalam menyelesaikan suatu tugas, dan kekuatan dari keyakinan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas. Semakin tinggi skor yang dicapai dari Skala Self-Efficacy berarti semakin tinggi Self-Efficacy yang dimiliki siswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor skala Self-efficacy berarti semakin rendah Self-efficacy siswa tersebut.

C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi pada penelitian ini adalah Universitas Sumatera Utara seluruh siswa-siswi kelas 1 RSBI di SMPN 1 Medan. Siswa kelas 1 terdiri dari 9 kelas yang masing-masing kelasnya terdiri dari 25 siswa.

2. Sampel

Menyadari keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan suatu hal yang bersifat praktis didasarkan pada keterbatasan peneliti, antara lain keterbatasan kesempatan yang diberikan, izin dari pihak sekolah yang membatasi peneliti dalam mengambil sampel dalam penelitian ini. Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah: - Siswa RSBI SMP Negeri 1 Medan - Siswa kelas 1

3. Metode Pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Universitas Sumatera Utara Teknik sampling dalam penelitian ini adalah cluster. Dalam cluster sampling pemilihan sampel tidak terdiri dari individu-individu, melainkan dalam kelompok-kelompok individu atau cluster. Kelompok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelas-kelas dalam SMPN 1 Medan tersebut.

D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Hal ini didasari atas pertimbangan tujuan penelitian, waktu, tenaga serta biaya. Menurut Hadi 2000, skala merupakan suatu alat ukur dengan menggunakan daftar pernyataan- pernyataan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Menurut Hadi 2000, bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi berikut: a Subjek adalah individu yang paling tahu tentang dirinya ; b Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya; c Interpretasi subjek tentang peryataan-pernyataan yang diajukan kepadanya cenderung sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Stres Akademik dan skala Self-Efficacy. a. Skala Stres Akademik Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Olejnik dan Holschuh 2007 berdasarkan respon tubuh terhadap stres akademik yaitu: pemikiran, perilaku, reaksi tubuh, dan perasaan. Skala ini terdiri dari dua Universitas Sumatera Utara kategori aitem yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Aitem disebut favorable apabila isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur, sedangkan aitem disebut unfavorable apabila isinya tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur Azwar, 2009. Pada pengisian skala stres akademik, subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Adapun alternatif jawaban yang disediakan tersebut adalah Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable adalah SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1 sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable adalah SS=1, S=2, N=3, TS=4, STS=5. Blueprint skala stres akademik yang disajikan sebagai berikut: Tabel 1. Blue Print Penyusunan Skala Stres Akademik No Aspek Indikator Perilaku Nomor Item Total Fav Unfav 1. Pemikiran a. Kehilangan rasa percaya diri b. Takut gagal c. Sulit berkosentrasi d. Cemas akan masa depan 1,35 2, 33 4, 34 2, 36 49, 52 19, 51 17, 20, 18, 50 4 4 4 4 2. Perilaku a. Menarik diri b. Menggunakan obat-obatan c. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit d. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit 22, 23, 24 21 54, 56 53, 55 37, 40 38, 39 6, 7, 8 5 5 3 5 3 3. Reaksi Tubuh a. Merasa lelah b. Kecepatan jantung meningkat c. Telapak tangan berkeringat d. Sakit kepala e. Mual f. Sakit perut 12 11, 43 44 9, 41 10 42 25 28 26, 58, 59 60 2, 27 2 3 1 5 2 3 4. Perasaan a. Cemas b. Mudah marah c. Murung d. Merasa takut 29, 30 32, 63 62 31, 61, 64 14, 15, 45 48 16 13, 46, 47 5 3 2 6 Total 32 32 64 Universitas Sumatera Utara Skala Stres Akademik terlebih dahulu akan diuji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang tinggi antara aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem r it . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem dengan dengan jumlah skor total dari seluruh aitem menggunakan batasan r it ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 dianggap memiliki daya beda aitem yang memuaskan. Aitem yang memiliki harga r it 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda aitem yang rendah Azwar, 2000. Penelitian ini menggunakan batasan r it ≥ 0.30. Selain aitem-aitem tersebut, di dalam skala juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi nama, jenis kelamin, dan usia. Data identitas diri tersebut digunakan sebagai gambaran subjek penelitian. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti melakukan penomoran kembali terhadap aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. b. Skala Self-Efficacy Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang dikemukakan Bandura 1997 yaitu tingkatan tugas yang dikerjakan, keadaan umum dalam menyelesaikan tugas, dan kekuatan dalam menghadapi masalah. Skala ini terdiri dari dua kategori aitem yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Aitem disebut favorable apabila isinya mendukung, memihak atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur, sedangkan aitem disebut unfavorable apabila isinya Universitas Sumatera Utara tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur Azwar, 2009. Pada pengisian Skala Self-Efficacy, subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia. Adapun alternatif jawaban yang disediakan tersebut adalah Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Bobot penilaian untuk pernyataan favorable adalah SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1 sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavorable adalah SS=1, S=2, N=3, TS=4, STS=5. Blueprint skala self-efficacy yang disajikan sebagai berikut: Tabel 2. Blue Print Penyusunan Skala Self-Efficacy No Aspek Indikator Perilaku Nomor Item Total Fav Unfav 1. Tingkatan tugas yang dikerjakan a. Memilih tugas yang sesuai dengan kemampuan diri b. Menolak tugas yang diluar batas kemampuan untuk diselesaikan c. Keyakinan dalam menyelesaikan tugas sulit 1, 4, 26 2, 25, 27 3, 28 13, 15, 40 14, 38, 39 2, 41 6 6 4 2. Keadaan umum dalam menyelesaikan tugas a. Keyakinan dalam menyelesaikan tugas yang biasa dikerjakan b. Keyakinan dalam menyelesaikan tugas yang baru atau belum biasa dikerjakan c. Keyakinan dalam menyelesaikan tugas yang bervariasi 19 20, 42, 44, 45, 46 17, 18, 43 5, 30 7, 8, 32 6, 29, 31 3 8 6 3. Kekuatan dalam menghadapi masalah a. Memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan diri b. Tetap bertahan meskipun banyak kesulitan yang dihadapi 9, 12, 35, 37 10, 11, 33, 34, 36 21, 23, 48, 50 22, 24, 47, 49 8 9 Total 26 24 50 Universitas Sumatera Utara Skala Self-Efficacy terlebih dahulu akan diuji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang tinggi antara aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem r it . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem dengan dengan jumlah skor total dari seluruh aitem menggunakan batasan r it ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 dianggap memiliki daya beda aitem yang memuaskan. Aitem yang memiliki harga r it 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda aitem yang rendah Azwar, 2000. Penelitian ini menggunakan batasan r it ≥ 0.30. Selain aitem-aitem tersebut, di dalam skala juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi nama, jenis kelamin, dan usia. Data identitas diri tersebut digunakan sebagai gambaran subjek penelitian. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti melakukan penomoran kembali terhadap aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS SISWA SMP PADA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) DAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SURAKARTA.

0 1 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

ANALISIS KESALAHAN SISWA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) SMP NEGERI 1 BOYOLALI Analisis Kesalahan Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri 1 Boyolali dalam Menyelesaikan Soal Geometri.

0 0 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMP Negeri I Padang.

0 0 7

EVALUASI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 0 24

Implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di sma negeri 1 Karanganyar

1 1 129

Analisis pelaksanaan pembelajaran rintisan sekolah bertaraf internasional (rsbi) di SMA Negeri 1 Surakarta

0 0 141

Analisis implementasi program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di SMA Negeri 1 Salatiga

1 1 116