yang memengaruhi tingkat stres dari suatu tugas dan proses seleksi yang mempengaruhi pemilihan individu terhadap situasi dan perilaku tertentu.
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Self-Efficacy
Menurut Bandura 1997, ada beberapa faktor yang mempengaruhi self- efficacy, yaitu:
a. Jenis kelamin Orang tua sering kali memiliki pandangan yang berbeda terhadap
kemampuan laki-laki dan perempuan. Zimmerman Bandura, 1997 mengatakan bahwa terdapat perbedaan pada perkembangan kemampuan dan kompetensi pada
laki-laki dan perempuan. Ketika laki-laki berusaha untuk sangat membanggakan dirinya, perempuan seringkali meremehkan kemampuan mereka. Hal ini berasal
dari pandangan orang tua terhadap anaknya. Orang tua menganggap bahwa waniat lebih sulit untuk mengikuti pelajaran dibandingkan laki-laki, walaupun prestasi
akademik mereka tidak terlalu berbeda. Semakin seorang wanita menerima perlakuan streotipe gender ini, maka semakin rendah penilaian terhadap
kemampuan dirinya. Pada beberapa bidang pekerjaan tertentu, pria memiliki self- efficacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Begitu juga sebaliknya
self-efficacy wanita unggul dalam beberapa pekerjaan dibandingkan dengan pria. b. Usia
Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar sosial yang dapat berlangsung selama kehidupan. Individu yang lebih tua memiliki rentang waktu
dan pengalaman yang lebih banyak dalam mengatasi suatu hal jika dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan individu yang lebih muda yang mungkin masih memiliki sedikit pengalaman dalam hidupnya. Individu yang lebih tua akan lebih mampu
mengatasi rintangan dalam hidupnya dibandingkan dengan individu yang lebih muda, hal ini juga berkaitan dengan pengalaman yang individu miliki sepanjang
kehidupannya. c. Tingkat pendidikan
Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat diterima individu pada tingkat pendidikan formal. Individu yang memiliki jenjang pendidikan tinggi
biasanya memiliki self-efficacy yang lebih tinggi, karena pada dasarnya mereka lebih banyak belajar dan menerima pendidikan formal dan lebih banyak
mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengatasi suatu persoalan yang ada dalam hidupnya.
d. Pengalaman Self-efficacy terbentuk melalui proses belajar yang dapat terjadi pada suatu
organisasi maupun perusahaan dimana seorang individu tersebut bekerja. Self- efficacy terbentuk sebagai suatu proses adaptasi dan pembelajaran yang ada dalam
situasi kerja tersebut. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi self- efficacy yang dimilikinya dalam bidang pekerjaan tertentu. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan self-efficacy orang tersebut justru cenderung tetap atau menurun. Hal ini tergantung bagaimana individu menghadapi keberhasilan dan
kegagalan yang dialami selama melakukan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penjelasan di atas, maka diketahui bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi self-efficacy seseorang, yaitu jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja.
8. Cara Meningkatkan