Pengertian Corporate Social Responsibility CSR

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR

Dalam perkembangannya, konsep CSR tidak memeliki definisi tunggal.Ini terkait pengungkapan dan penjabaran CSR yang dilakukan perusahaan yang juga berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia, Darwin 2004 dalam Rimba 2010:11 mengartikan bahwa: “Pertanggung jawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial kedalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum”. Belum ada definisi CSR yang secara universal diterima oleh berbagai lembaga. Beberapa definisi CSR dibawah ini menunjukan keragaman pengertian CSR menurut berbagai organisasi, antara lain sebagai berikut: Edi,2007; Philip Kotler,2008; Sukada dan Jalal, 2008. 1. World Business Council for Sustainable Development WBCSD CSR adalah komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya,serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya. Universitas Sumatera Utara 15 2. International Finance Corporation CSR adalah komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang lebih baik bagi bisnis maupun pembangunan. 3. CSR Asia Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders. Sedangkan menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal satu butir tiga 2007:2 menyatakan bahwa :“Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan gunameningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Selain itu, ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility juga memberikan definisi CSR. Menurut ISO 26000 draft 3, 2007 dalam Rista 2009, CSR adalah: “Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan- keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan Universitas Sumatera Utara 16 harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh”. Pada intinya tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility adalah kewajiban organisasi bisnis untuk mengambil bagian dalam\ kegiatan yang bertujuan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatsecara keseluruhan. Di dalam ISO 26000, Corporate Social Responsibility mencakup enam isu pokok, yaitu : 1 Pengembangan masyarakat 2 Konsumen 3 Praktek kegiatan institusi yang sehat 4 Lingkungan 5 Ketenagakerjaan 6 Hak Asasi Manusia Berdasarkan konsep ISO 26000, maka untuk penerapan Corporate Social Responsibility hendaknya terintegrasi dalam seluruh aktivitas perusahaan yang mencakup 6 enam isu pokok di atas. Di Indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40 tahun 2007tentang Perseroan Terbatas menandai babak baru pengaturan Corporate Social Responsibility. Selain itu, pengaturan tentang Corporate Social Responsibility juga tercermin di dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai Universitas Sumatera Utara 17 Corporate Social Responsibility sudah dimulai jauh sebelum kedua undang- undang tersebut disahkan. Salah satu pendorong perkembangan Corporate Social Responsibility yang terjadi di Indonesia adalah pergeseran paradigma dunia usaha yang tidakhanya semata-mata untuk mencari keuntungan saja, melainkan juga bersikap etisdan berperan dalam penciptaan investasi sosial.

2.1.2 Manfaat Corporate Social Responsibility CSR

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

13 171 114

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

2 14 19

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 107

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

1 3 107

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) SEBAGAI VARIABEL MODERASI.

0 4 14

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.

0 0 105

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA NILAI PERUSAHAAN

0 0 11

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

0 0 13

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 13