44
2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Variabel dependen Variabel Independen
Hasil penelitian 1
Honghui Chen and Xiayang
Wang 2009 Tanggung jawab
sosial perusahaan CSR
Kinerja keuangan Data analisi
menunjukkan bahwa ada hubungan yg signifikan
dan timbal balik antara CSR homofon dan CFP
diperusahaan Cina. Selain itu, penundaan
pengaruh antara CSR dan CFP signifikan juga.
Sementara varians antara CSR dan CFP
adalag signifikan dan positif. H1 sampai H5
pada dasarnya diuji dan diverifikasi.
2 Restriyani
2011 Tanggung jawab
sosial perusahaan pertambangan
Kinerja keuangan Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubngan yang signifikan
antara CSR dengan kinerja keuangan
perusahaan pertambangan
Universitas Sumatera Utara
45
3 Asri 2009
Corporate Social Responsibility
kinerja keuangan PT.PLN persero
distribusi Jawa dan Banten
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa
penerepan Corporate Social Responsibility
memiliki pengaruh yg signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan
4 Cahyono
2011 Corporate Social
Responsibility perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan
manufaktur yg terdaftar di BEI
tahun 2011 Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yg
signifikan antara CSR terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan manufaktur
yg terdaftar di BEI tahun 2011
5 Yuniasih
dan Wirakusu
ma 2007 ROA dengan
variabel pemoderasi CSR
dan GCG Nilai Perusahaan
ROA berpengaruh
positif terhadap nillai
perusahaan, CSR mampu
memoderasi hubungan antara
ROA dengan nilai
perusahaan, akan tetapi
kepemilikan manajerial tidak
mampu memoderasi
hubungan antara ROA dengan
nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
46
2.6 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual
Motivasi utama perusahaan adalah profitabilitas yang tidak identik dengan kesejahteraan masyarakat tempat berdiri dan kiprah perusahaan. Namun dalam
rangka membina hubungan yang saling menguntungkan, korporasi dapat turutserta dalam mengambil peran dalam mengatasi keterbelakangan dan
kemiskinan masyarakat sekitar melalui Corporate Social Responsibility CSR. Dari perspeksif biaya cost-based approach, jika Corporate Social
Responsibility menjadi suatu kewajiban periodik sama seperti membayar pajak maka beban perusahaan pasti akan meningkat dan berdampak pada laba
bersihyang menurun. Perusahaan yang sudah merugi pasti akan semakin merugi. Penurunan laba atau peningkatan kerugian tentu saja merugikan pemegang
saham karena deviden yang diterima akan berkurang. Namun, hal itu mencerminkan pelaku bisnis kita masih terbelenggu oleh paradigma bisnis
konservatif shareholder-based approach. Paradigma ini mengagungkan pencapaian maksimal laba dan meminimalkan biaya sebagai tolak ukur prestasi.
Corporate Social Responsibility X1
Good Corporate Governance X2
Kinerja Keuangan ROA Y
Nilai Perusahaan Tobin’s Q
Universitas Sumatera Utara
47
Dari perspektif manfaat benefit-based approach, formalisasi Corporate Social Responsibility sebagai suatu kewajiban tidak hanya meningkatkan beban periodik.
Tetapi juga akan mendatangkan sejumlah manfaat ekonomi atau keuntungan yang berkepanjangan sustainable profit bagi perusahaan, pemegang saham dan semua
stakeholder. Menurut Sawir 2004:56 sejumlah pakar strategic management
menyebutkan ada lima keuntungan utama bila perusahaan mempraktikan Corporate Social Responsibility, diantaranya :
1. Profitabilitas akan semakin kokoh. 2. Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitasinvestor,
kreditor, pemasok dan konsumen. 3. Meningkatnya komitmen, etos kerja, efisiensi dan produktivitaskaryawan.
4. Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitassekitarnya karena mereka diperhatikan dan dihargai perusahaan.
5. Meningkatnya reputasi dan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa jika Corporate Social
Responsibility dipraktikan secara etis dan berkelanjutan serta terintegrasi dalam nilai-nilai kultur perusahaan, lima keuntungan tersebut bisa didapatkan
perusahaan secara terus menerus. Itu tentu akan berdampak positif pada nilai perusahaan, nilai pemegang saham, nilai pajak, dan nilai stakeholders secara
berkelanjutan Sawir:2004. Dari sisi urgensinya, formalisasi Corporate Social Responsibility memang
mendesak karena kian meluasnya kemiskinan dan degradasi lingkungan. Meski
Universitas Sumatera Utara
48
dalam beberapa tahun terakhir sebagian perusahaan membukukan kenaikan laba dan setoran pajak yang signifikan, namun kemiskinan dan kerusakan lingkungan
justru semakin parah Apriyanti:2005. Orientasi perusahaan yang hanya mengejar laba profit dengan
mengeksploitasi masyarakat people dan lingkungan planet dituding sebagai salah satu penyebabnya.Untuk mengatasinya, regulasi yang memaksa dunia usaha
menjaga keseimbangan antara profit, people, planet triple bottom line dalam aktivitas ekonomi menjadi sangat mendesak.Dari tren global, formalisasi
Corporate Social Responsibility sebenarnya perlu apresiasi pelaku bisnis kita. Alasannya, selain meningkatnya tuntutan stakeholeders, sejumlah hasil studi juga
menunjukkan bahwa sebagian besar CEO setuju dengan praktik Corporate Social Responsibility karena berdampak positif bagi perusahaan Husnan:2007.
Hasil survey Price water house Coopers 2002 terhadap 1.200 pemimpin bisnis menunjukan sekitar 70 CEO menilai Corporate Social Responsibility
sangat vital bagi profitabilitas perusahaan. Studi lainnya menunjukan lebih dari 2.500 perusahaan di dunia, termasuk sejumlah perusahaan di Indonesia, mulai
melaporkan secara rutin investasi dan aktivitas Corporate Social Responsibility dalam pelaporan keuangan secara periodik.
Perusahaan dengan menjalankan tanggung jawab sosial diharapkan tidak hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi
terhadappeningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan terutama lingkungan sekitar dalam jangka panjang. Corporate Social Responsibility dapat
dipandang sebagai aset strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim
Universitas Sumatera Utara
49
bisnis yang makin sarat kompetisi. Salah satu keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan penerapan Corporate Social Responsibility adalah peningkatan
profitabilitas bagiperusahaan dan kinerja keuangan yang lebih baik, banyak perusahaan-perusahaan besar yang mengimplementasikan program Corporate
Social Responsibility menunjukan keuntungan yang nyata terhadap peningkatan nilai saham. www.antaranews.com.
Penelitian ini mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility saat ini tidak hanya menganalisis secara deskriptif, namun sudah
diperluas dengan melihat karakteristik perusahaan yang dianggap potensial dalam menentukan seberapa besar pengaruh kinerja keuangan dalam akuntansi
pertanggungjawaban sosial. Saat ini terjadi pergeseran paradigma pemikiran terhadap tanggung jawab pengelolaan organisasi yang semula hanya kepada
stakeholder meluas menjadi karyawan, pemerintah, aktivis lingkungan dan masyarakat luas.
Menurut pearce dan Rabinson yang dialih bahasakan oleh kiroyan 2006:54 Mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai berikut
:“Corporate Social Responsibility adalah konsep bahwa perusahaan harus melayani masyarakat sosial sebaik memberikan keuntungan finansial kepada
pemegang saham dan harus berkelanjutan seara terus menerusyang pada akhirnya para manajer akan menyadari bahwa keputusan untuk menerapkan Corporate
Social Repponsibility adalah keputusan yang sangat penting dalam perencanaan strategis”.
Universitas Sumatera Utara
50
Kini banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program Corporate Social Responsibility CSR dalam menjalankan operasional
perusahaannya. Penerapan CSR dalam perusahaan diharapkan selain memiliki komitmen finansial kepada pemilik atau pemegang saham, tetapi juga memiliki
komitmen sosial terhadap para pihak lain yang berkepentingan, karena CSR merupakan salah satu bagian dari strategi bisnis perusahaan dalam jangka
panjang. Corporate Social Responsibility CSR merupakan suatu konsep atau
program yang dimiliki oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Menurut Hani 2003:72 menyebutkan bahwa :“Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di
dalam pembuatan keputusannya”. Konsep Corporate Social Responsibility menyiratkan bahwa perusahaan
dengan sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial kedalam operasi dan interaksi mereka dengan stakeholders. Sehingga secara tidak
langsung konsep ini dapat membangun citra positif bagi perusahaan. Citra positif yang dibangun dari kegiatan Corporate Social Responsibilit
ymerupakan salah satu hal yang menarik para investor untuk menanamkan modalnya, karena investor lebih suka menanamkan modal pada perusahaan yang
aman dari berbagai tuntutan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Belkaoui 2004:232 yang mengatakan :
Universitas Sumatera Utara
51
“...bahwa investor yang etis akan membentuk clientele kelas-kelas investor yang akan memberi respon kepada perusahaan yang mempunyai perhatian sosial”.
Laporan keuangan merupakan media yang dipakai untuk meneliti kondisikesehatan perusahaan.Laporan keuangan berisikan data-data yang
menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan
suatuperusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana
kualitas perusahaan.Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan berbagai macam indikator, salah satunya dengan menggunakan analisis laporan
keuangan melalui analisis rasio. Analisis rasio merupakan salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang terdapat dalam
laporan keuangan. Oleh karena itu, kinerja keuangan perusahaan harus disajikan dalam bentuk rasio keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Agnes 2004:6
sebagai berikut : “Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi satu dengan lainnya, dapat memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan dan penilaian posisi pada saat ini. Analisis rasio juga
memungkinkan manajemen keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan dapat memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira-kira
dana dapat diperoleh”.
Universitas Sumatera Utara
52
Citra perusahaan akan meningkat dengan dilaksanakannya Corporate Social Responsibility, ini akan menyebabkan penjualan ikut meningkat. Para
investorpun akan menilai perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut dan akan menanamkan modalnya semakin banyak. Hal ini akan mampu
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga perusahaan akan mengalami kemajuan.
Hubungan antara reputasi Corporate Social Responsibility dengan kinerja keuangan, yaitu tingkat kemampuan menciptakan pendapatan melalui
penjualandan tingkat kemampuan menciptakan laba Belkaoui dan Karplk’s dalam Sulastri, 2003. Ada tiga pendapat menghubungkan CSR dengan kinerja
ekonomi, antara lain : 1. Perusahaan yang memiliki kepedulian sosial akan mendapatkan simpati
dari masyarakat dan sebagai akibatnya perusahaan tersebutakan memiliki kinerja keuangan yang baik karena penjualannya baik.
2. Reputasi kepedulian perusahaan-perusahaan terhadap komunitasnya tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kinerja penjualannya.
3. Reputasi perusahaan dalam kepedulian sosial, tidak meningkatkan bahkan sebaliknya menurunkan tingkat penjualan.
Hubungan antara CSR dan kinerja keuangan perusahaan telah menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak, sehingga timbulah berbagai pokok
pikiran yang menghasilkan prediksi yang berbeda-beda. Herremans at al 1993 menyebutkan beberapa pokok pikiran mengenai hubungan antara CSR dengan
kinerja keuangan, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
53
1. Pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan konvensional; berpendapat bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan danakan menghilangkan
peluang perolehan laba untuk melaksanakan program CSR, sehingga akan menurunkan profitabilitas.
2. Biaya tambahan khusus untuk melaksanakan CSR akan menghasilkan dampak netral balance terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan
tambahan biaya yang dikeluarkan akan tertutupi oleh keuntungan efisiensi yang ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut.
3. Pokok pikiran yang memprediksikan bahwa CSR berdampak positif terhadap profitabilitas.
Adanya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk komunitas melalui pelaksanakan kegiatan sosial mengindikasikan tanggung jawab dan kepedulian
sosial perusahaan terhadap komunitasnya. Aktivitas sosial perusahaan dapat merubah citra perusahaan di masyarakat. Pengungkapan biaya penyelenggaran
aktivitas sosial ini diharapkan dapat menarik para calon investor dan konsumen yang memperhatikan aktivitas sosial perusahaan sebagai wujud pelaksanaan
tanggung jawab sosialnya, sehingga hal ini dapat berimplikasi pada kinerja keuangan yang menciptakan pendapatan kinerja aktivitas perusahaan.
Masyarakat non konsumen yang simpati terhadap kepedulian sosial perusahaanakan merespon aktivitas sosial perusahaan ini dengan mengkonsumsi
produk yang dihasilkan perusahaan, sehingga hal ini akan berimplikasi pada kinerja keuangan penciptaan pendapatan perusahaan melalui penjualan
Indira:2005.
Universitas Sumatera Utara
54
Penelitian tentang Corporate Social Responsibility sebelumnya dilakukan oleh :
• Asri 2009, dalam penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh penerapan
Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. Menunjukkan
bahwa penerapan Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
• Cahyono 2011, dalam penelitiannya mengkaji mengenai pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility pada perusahaan manufaktur yang diteliti tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Good Corporate Governance yang dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan indikator kepemilikian manajerial memiliki pengaruh pada kinerja keuangan suatu perusahaan karena pada dasarnya kepemilikan manajerial
merupakan indikator dalam penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan yang mana laporan keuangan perusahan tersebut berisikan laporan kinerja suatu
perusahaan yang mana dari laporan tersebut dapat dijadikan pedoman dalam membuat keputusan yang dalam hal ini kepemilikan perusahaan merupakan suatu
proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
55
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. Nilai perusahaan mempengaruhi
hubungan antara pengungkapan corporate social responsibility dan corporate governance terhadap kinerja perusahan dikarenakan Besar kecilnya suatu nilai
perusahaan atau harga saham suatu perusahaan erat kaitannya dengan penerapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Dikarenakan apabila bila
suatu nilai perusahaan besar maka hal tersebut berpengaruh terhadap penggunaan informasi tanggung jawab sosial dengan begitu apabila nilai perusahaan dari suatu
perusahaan besar maka berhubungan dengan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut dan tentunya dengan tanggung jawab
sosial perusahan yang baik maka akan mempengaruhi kinerja keuangan dari suatu perusahaan.
Munculnya kepemilikan saham dalam pihak manajemen akan memiliki hubungan dengan nilai perusahaan karena pihak manajemen bisa melaksanakan
dan selalu mengawasi perkembangan perusahaan sekaligus memperhitungkan kebijakan dividen yang terbaik dari dua sisi yaitu dari sisi pemegang saham dan
kemajuan perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham pada pihak manajerial, maka pihak manajerial akan bekerja lebih pro aktif dalam mewujudkan
kepentingan pemegang saham dan akhirnya akan meningkatkan kepercayaan, kemudian nilai perusahaan juga akan naik dan tentunya hal tersebut juga
mempengaruhi baik buruknya kinerja keuangan dari sutau perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
56
2.7
Hipotesis
Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D 2011:64 menyatakan bahwa :
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan.” Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengemukakan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu: H1 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan H2 : Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan H3 : Nilai perusahaan mempengaruhi hubungan antara pengungkapan CSR dan
GCG terhadap kinerja keuangan
Universitas Sumatera Utara
57
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian
Peneliti dalam menyusun skripsi ini melakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus pada Perusahaan pertambangan yang listing di Bursa Efek
Indonesia BEI, dimana data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website www.idx.co.id, perpustakaan lokal dan
perpustakaan umum. Objek penelitian ini adalah CSR, dan GCG terhadap kinerja keuangan dengan nilai perusahaan sebagai variabel pemoderasi.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2010:115 populasi dapat didefinisikan sebagai berikut :“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedarjumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011,2012 dan 2013 yaitu sebanyak 35 perusahaan.
Universitas Sumatera Utara