21
Jadi berdasarkan pendapat diatas, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang
direfleksikan dalam kondisi financialnya saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya.
2.1.4 Indikator Corporate Social Responsibility
Untuk mengukur pengungkapan CSR berdasarkan Indikator-indikator menurut Edy Rismanda Sembiring 2005 sebagai berikut :
Tabel 2.2 Indikator CSR
ITEM CSR INDIKATOR CSR
LINGKUNGAN
1. Pengendalian polusi kegiatan operasi, pengeluaran riset dan
pengembangan untuk mengurangi polusi. 2.
Operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi ataumemenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi.
3. Pernyataan yang menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan
dikurangi. 4.
Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengelolaan sumber alam, misalnya reklamasi daratan ataureboisasi.
5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi,minyak,
air dan kertas. 6.
Penggunaan material daur ulang 7.
Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan.
8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan.
9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan.
10. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah. 11. Pengelolaan limbah.
12. Riset mengenai pengelolaan limbah. 13. Mempelajari dampak lingkungan untuk memonitor dampak lingkungan
perusahaan. 14. Perlindungan lingkungan hidup.
ENERGI
1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi.
2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi.
3. Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang.
4. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi.
5. Peningkatan efisiensi energi dan produk.
6. Riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk.
7. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
22
SUMBER DAYA
MANUSIA
1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja.
2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau
mental. 3.
Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja. 4.
Mentaati peraturan standar kesehatan dengan keselamatan kerja. 5.
Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja. 6.
Menetapkan suatu komite keselamatan kerja. 7.
Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja. 8.
Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja. 9.
Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanitaorangcacat. 10. Mengungkapkan persentasejumlah tenaga kerja wanitaorangcacat
dalam tingkat managerial. 11. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga kerja wanitaorang cacat
dalam pekerjaan. 12. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanitaorang cacat.
13. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu ditempat kerja. 14. Memberikan bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang
pendidikan. 15. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja.
16. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan.
17. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah karyawan. 18. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi.
19. Pengungkapan persentase gaji untuk pensiun. 20. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam perusahaan.
21. Mengungkapkan jumlah tenaga kerja dalam perusahaan. 22. Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada.
23. Mengungkapkan disposisi staff dimana staff ditempatkan. 24. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka.
25. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, misalnya penjualan pertenaga
kerja. 26. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut.
27. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja. 28. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain.
29. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja
dalam meningkatkan keputusan dan motivasi kerja. 30. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga kerjadan masa
depan perusahaan. 31. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah.
32. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh. 33. Melaporkan gangguan dan aksitenaga kerja.
34. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikan. 35. Peningkatan kondisi kerja secara umum.
36. Informasi reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja. 37. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja.
PRODUK
1. Pengungkafan informasi pengembangan produk perusahaan, termasuk
pengemasan. 2.
Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk.
Universitas Sumatera Utara
23
3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untukmemperbaiki
produk. 4.
Pengungkapan bahwa produk memenuhi standar keselamatan. 5.
Membuat produk lebih aman untuk konsumen. 6.
Melaksanakan riset atas tingkat keselamatan produk perusahaan. 7.
Pengungkapan peningkatan kebersihankesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk.
8. Pengungkapan informasi atas keselamatan produk perusahaan.
9. Pengungkapan informasi mutu produk yang dicerminkan dalam
penerimaan penghargaan 10. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat
misalnya, ISO 9000.
MASYARAKAT
1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan, dan seni. 2.
Tenaga kerja
paruh waktu
part-time employment
dari mahasiswapelajar.
3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat.
4. Membantu riset media.
5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran
seni. 6.
Membiayai program beasiswa. 7.
Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat. 8.
Mensponsori kampanye nasional. 9.
Mendukung pengembangan industri lokal.
UMUM
1. Pengungkapan tujuan. Kebijakan perusahaan secara umum berkaitan
dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. 2.
Informasi hubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebut di atas.
Sumber: Sembiring 2005 2.1.5 Program Corporate Social Responsibility
Untuk mendukung perencanaan jangka panjang perlu dibuat program- programyang mendukung pencapaian dari tujuan tersebut. Melaksanakan
Corporate Social Responsibility membutuhkan langkah-langkah pembentukan dan persiapan hingga akhirnya dapat dilaksanakan. Langkah-langkah persiapan dan
penerapan Corporate Social Responsibility menurut Rahendrawan 2006:63 adalah sebagai berikut :
1 Perencanaan Corporate Social Responsibility
Universitas Sumatera Utara
24
- Mempersiapkan target dan tujuan dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility untuk perusahaan.
- Mempersiapkan perangkat alat ukur kinerja dan alat ukur status dari Corporate Social Responsibility.
- Mengidentifikasi inovasi danatau intervensi terhadap sistem yangsedang diterapkan.
- Mengidentifikasi masalah Corporate Social Responsibility yang relevan dengan kegiatan operasional perusahaan.
- Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan Corporate Social Responsibility, baik dengan unit organisiasi, danatau darikematangan
Corporate Social Responsibility itu sendiri. - Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan Corporate
Social Responsibility di dalamnya. - Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak
yang relevan dalam merancang Corporate Social Responsibility. - Mempersiapkan program-program dari Corporate Social Responsibility.
2 Persiapan aktivitas Corporate Social Responsibility - Proses pengambilan keputusan dan pengesahan program-program
Corporate Social Responsibility. - Memanage perubahan dan inovasi-inovasi yang dibutuhkan.
- Organisasi program-program Corporate Social Responsibility, baik internal maupun eksternal.
Universitas Sumatera Utara
25
- Sumber daya internal perusahaan dari perusahaan sumber dayamanusia, modal, dll.
3 Pengungkapan Corporate Social Responsibility - Menghubungkan program-program Corporate Social Responsibility
dengan para stakeholders, yang keterlibatannya akan ditentukan berdasarkan kondisi, prioritas dan anggaran perusahaan.
- Mengungkapkan program. - Persons
in charge,
orang yang
memimpin pelaksanaan
programCorporate Social Responsibility. 4 Evaluasi
- Metode pengawasan dan perangkatnya. - Metode evaluasi dan perangkatnya.
- Mekanisme pengembangan terus menerus. - Persons in charge, orang yang ditugaskan untuk memimpin jalannya
evaluasi. - Mengidentifikasi masalah Corporate Social Responsibility yang relevan
dengan kegiatan operasional perusahaan. - Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan Corporate Social
Responsibility, baik dengan unit organisiasi, danatau dari kematangan Corporate Social Responsibility itu sendiri.
- Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan Corporate Social Responsibility di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
26
- Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang relevan dalam merancang Corporate Social Responsibility.
- Mempersiapkan program-program dari Corporate Social Responsibility.
5 Pelaporan - Mekanisme dan sistem pelaporan internal dan eksternal.
- Komunikasi internal dan sistem koordinasi. - Sistem komunikasi eksternal.
- Laporan verifikasi.
2.1.6 Tujuan Perusahaan Melaksanakan Corporate Social Responsibility Menururt Chuck Williams 2001:123 menyebutkan bahwa :“Tujuan
perusahaan menerapkan CSR agar dapat memberi manfaat yang terbaik bagi stakeholders dengan cara memenuhi tanggung jawab ekonomi, hukum, etika dan
kebijakan, 1. Tanggung jawab ekonomis. Kata kuncinya adalah: make a profit. Motif
utama perusahaan adalah menghasilkan laba. Laba adalah pondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah ekonomi sebagai
prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup survive dan berkembang. 2. Tanggung jawab legal. Kata kuncinya: obey the law. Perusahaan harus taat
hukum. Dalam proses mencari laba, perusahaan tidak boleh melanggar kebijakan dan hukum yang telah ditetapkan pemerintah.
3. Tanggung jawab etis. Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik, benar, adil dan fair.Norma-norma masyarakat
Universitas Sumatera Utara
27
perlu menjadi rujukan bagi perilaku organisasi perusahaan. Kata kuncinya: be ethical.
4. Tanggung jawab filantropis. Selain perusahaan harus memperoleh laba, taat hukum dan berperilaku etis, perusahaan dituntut agar dapat
memberikan kontribusi yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkankualitas kehidupan
semua. Kata kuncinya: be a good citizen. Para pemilik dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung
jawab ganda, yakni kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary responsibility”.
Keempat jenjang tanggung jawab tersebut perlu dipahami sebagai satu kesatuan. Walaupun demikian, kesalahan interpretasi umumnya kerap terjadi
dimana muncul argumen bahwa laba yang harus diutamakan. Tetapi kegiatan mencari keuntungan atau laba hendaknya dikaitkan atau tidak terlepas dengan
kegiatan lainnya, seperti mengembangkan masyarakat.Corporate Social Responsibility pada saat ini bukan lagi hanya sekedar kegiatan philanthropy
konvensional, memberikan sejumlah dana untuk tujuan-tujuan yang baik di akhir tahun saat pembukuan selesai. Namun sudah lebih luas lagi dan ini justru
dijadikan tanggung jawab yang perusahaan lakukan sepanjang tahun untuk lingkungan di sekitar mereka, untuk kegiatan bekerja yang lebih baik, untuk
komitmen perusahaan terhadap komunitas lokal dan untuk pengakuan atas brand names perusahaan yang tidak hanya akan bergantung pada kualitas, harga dan
Universitas Sumatera Utara
28
keunikan yang mereka miliki, namun juga pada interaksi perusahaan dengan tenaga kerja yang dimilikinya, komunitas dan lingkungan secara kumulatif.
2.2 Good Corporate Governance