62
3.6 ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
3.6.1 Data Kuantitatif
Data  kuantitatif  penelitian  ini  yaitu  hasil  belajar  kognitif,  dianalisis dengan  menggunakan  teknik  analisis  deskriptif  dengan  menentukan  nilai  skor
yang  dicapai  siwa  saat  evalusi,  menentukan  presentase  ketuntasan  belajar,  dan menentukan  mean  rerata  kelas.  Adapun  penyajian  dari  data  kuantitatif  di-
paparkan dalam bentuk presentase dan angka. 1
Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis yang dicapai siswa. Menurut  Poerwanti  2008:  6.15
–6.16  rumus  untuk  menghitung  skor  siswa dengan metode PAP yaitu:
Skor =   x 100   rumus bila menggunakan skala -100 Keterangan:
B    =  banyaknya  butir  yang  dijawab  benar  bentuk  pilihan  ganda  atau jumlah  skor  jawaban  benar  pada  tiap  butir  soal  pada  tes  bentuk
penguraian. =  skor teoretis
2 Ketuntasan klasikal didapat dengan rumus persentase yang digunakan yaitu:
Keterangan: = Jumlah frekuensi siswa yang tuntas KKM
N = Jumlah total siswa
63
= Persentase ketuntasan belajar klasikal 3
Menghitung Mean Rata-ratamean  ini  didapat  dengan  menjumlahkan  data  seluruh
individu  dalam  kelompok  dengan  jumlah  data  seluruh  individu  dalam kelompok tersebut, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada dalam
kelompok tersebut. Rumus untuk menghitung mean adalah sebagai berikut:
dimana: Me = mean rata-rata
xi = nilai x ke 1 sampai ke n N = jumlah individu
Sugiyono, 2010: 49 Hasil  perhitungan  persentase  tersebut  kemudian  dibandingkan  dengan
kriteria ketuntasan belajar bahasa Jawa di SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang dengan menggunakan KKM individual dan KKM klasikal.
Tabel 3.1 Persentase Ketuntasan Belajar Kriteria ketuntasan
Kualifikasi Klasikal
Individu
≥ 70 ≥70
Tuntas 70
70 Tidak Tuntas
Sumber: SK KKM SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang tahun pelajaran 20122013
64
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat ditentukan jumlah siswa kelas IIB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 yang tuntas dan tidak tuntas.
3.6.2 Data Kualitatif
Data  kualitatif  berupa  data  hasil  observasi  aktivitas  siswa  dan  aktivitas guru dala pembelajaran  bahasa Jawa  menggunakan model pembelajaran  ARIAS,
serta  hasil  catatan  lapangan  dan  wawancara  dianalisis  dengan  analisis  deskriptif kualitatif.  Data  kualitatif  dipaparkan  dengan  kalimat  yang  dipisah-pisahkan
menurut kriteria untuk memperoleh kesimpulan. Hasil  dari  pengamatan  ini  dikelompokkan  sesuai  dengan  kategori  yang
telah  ditentukan.  Adapun  cara  menentukan  kategori-kategori  yang  dimaksud adalah sebagai berikut:
1 Menentukan skor terendah
2 Menentukan skor tertinggi
3 Mencari median
4 Mencari  rentan  nilai  menjadi  4  kategori  yaitu  sangat  baik,  baik,  cukup  dan
kurang. Kemudian setelah langkah kita tentukan, kita dapat menghitung data skor
dengan cara sebagai berikut: R =  skor terendah
T =  skor tertinggi n = banyak skor = T-R + 1
Letak K
1
kuartil pertama = ¼  n+1 untuk data ganjil
65
Untuk menentukan kuartil digunakan rumus: = ¼  n+2 untuk data genap
= ½ n+1 untuk data genap
= ¾ n+2 untuk data genap K
4
= T = skor tertinggi Herrhyanto, 2008: 5.3
maka akan didapat:
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Kriteria ketuntasan
Kategori
K
3
≤ skor ≤ T Sangat baik
K
2
≤ skor ≤ K
3
Baik K
1
≤ skor ≤ K
2
Cukup R ≤ skor ≤ K
1
Kurang
a. Mengolah data keterampilan guru
1 Letak K
1
=    n +1 =    31+1
3 Letak K
3
=   n +1 =
31+1 Letak K
2
Median = ½ n+1  untuk data ganjil
Letak K
3
kuartil ketiga = ¾ n+1 untuk data ganjil
66
=  x 32 = 8
Jadi K
1
adalah 18 2
Letak K
2
=    n+1 =    31 +1
=   x 32 = 16
Jadi K
2
adalah 26 =   x 32
= 24 Jadi K
3
adalah 34
Tabel 3.3 Kriteria Keterampilan Guru
b. Mengolah data aktivitas siswa
1 Letak K
1
=   n + 1
=   28 + 1 = 7,25
jadi nilai K
1
adalah 16,25 2
Letak K
2
=    n + 1 3
Letak K
3
=   n +1
= 3.28+ 1 = 21,25
jadi nilai K
3
adalah 30,25 Kriteria ketuntasan
Kategori 34
≤ skor ≤ 40 Sangat Baik
26 ≤ skor  34
Baik 18
≤ skor  26 Cukup
10 ≤ skor  18
Kurang
67
=   28 + 1 = 14,5
jadi nilai K
2
adalah 23,5
Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Siswa
3. 7 INDIKATOR KEBERHASILAN
Model ARIAS dapat meningkatkan keterampilan menyimak bahasa Jawa siswa kelas IIB SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 dengan indikator sebagai berikut:
a. Keterampilan  guru  dalam  pembelajaran  menyimak  bahasa  Jawa  mengguna-
kan model ARIAS meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. b.
Aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  menyimak  bahasa  Jawa  menggunakan model ARIAS meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.
c. Keterampilan menyimak bahasa Jawa menggunakan model ARIAS meningkat
dengan  ketuntasan  belajar  individual  sebesar  ≥70  dan  ketuntasan  belajar klasikal sebesar ≥70.
Kriteria ketuntasan Kategori
30,5 ≤ skor ≤ 36 Sangat baik
23,5 ≤ skor  30,5 Baik
16,25 ≤ skor  23,5 Cukup
9 ≤ skor  16,25 Kurang
68
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN