Pembayaran upah biasanya dilakukan perusahaan tempat bekerja atau kantor perusahaan kecuali ditentukan lain menurut perjanjian. Bila upah terlambat
dibayar melebihi 3 hari, maka pengusaha wajib membayar tambahan sebagai berikut:
1. 5 untuk setiap hari keterlambatan mulai hari keempat
sampai hari kedelapan. 2.
1 untuk setiap hari keterlambatan mulai hari kesembilan dengan ketentuan bahwa seluruh tambahan untuk satu bulan tidak boleh melebihi
50 3.
Bila selama satu bulan atau lebih upah belum dibayar, maka pengusaha diwajibkan juga membayar bunga atas upah tersebut sesuai bunga yang
ditetapkan bank
untuk kredit
perusahaan yang
bersangkutan. Koeshartono, 2007, hal. 100-102
2.4.4. Ketentuan Pembayaran Upah
Pengusaha wajib membayar upah kepada para pekerjanya secara teratur sejak terjadinya hubungan kerja sampai dengan berakhirnya hubungan kerja.
Upah yang diberikan oleh pengusaha tidak boleh diskriminasi antara pekerja pria dan pekerja wanita untuk pekerjaan yang sama nilainya.
Upah tidak dibayar apabila pekerjaburuh tidak melakukan pekerjaan pasal 93 1 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan jo.
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 tentang perlindungan upah,prinsip ini dikenal dengan asas “no work no pay”, asas ini tidak berlaku mutlak, maksudnya
dapat dikesampingi dalam hal-hal tertentu atau dengan kata lain pekerja tetap mendapatkan upah meskipun tidak dapat melakukan pekerjaan. Adapun
penyimpangan terhadap asas “no work no pay” ini adalah:
1. Pekerjaburuh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan
Pekerjaburuh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan.
2. Pekerjaburuh tidak masuk bekerja karena pekerjaburuh menikah,
menikahkan, menghitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami atau isteri atau anak atau menantu atau
orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia.
3. Pekerjaburuh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang
menjalankan kewajiban terhadap negara. 4.
Pekerjaburuh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalankan ibadah yang diperintahkanagamanya.
5. Pekerjaburuh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi
pengusaha tidak memperkejakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yanng seharusnya dapat dihindari pengusaha.
6. Pekerjaburuh melaksanakan hak istirahat.
7. Pekerja atau buruh melaksanakan tugas serikat pekerjaserikat buruh atas
persetujuan pengusaha, dan 8.
Pekerjaburuh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan Pasal 93 2 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.
Upah yang dibayarkan kepada pekerjaburuh yang sakit adalah sebagai berikut: a.
Untuk 4 bulan pertama, dibayar 100 dari upah b.
Untuk 4 bulan kedua, dibayar 75 dari upah c.
Untuk 4 bulan ketiga, dibayar 50 dari upah d.
Untuk bulan selanjutnya dibayar 25 dari upah, sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
Upah yang dibayarkan kepada pekerjaburuh yang tidak masuk bekerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 2 huruf c sebagai berikut:
Pekerjaburuh menikah,dibayar untuk selama 3 hari 1.
Menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 hari 2.
Menghitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 hari 3.
Membabtiskan anaknya, dibayar untuk selama 2 hari 4.
Isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 hari 5.
Suamiisteri, orang tuamertua atau anank atau menantu meninggal dunia, dibayar selama 2 hari
6. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar selama 1
hari.
Upah mempunyai kedudukan yang strategis, dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka upah dan hak-hak lainnya dari pekerjaburuh merupakan utang yang didahulukan pembayarannya. Tuntutan pembayaran upah pekerjaburuh dan
segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja menjadi kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 2 tahun sejak timbulnya hak.
2.4.5. Upah Lembur