78 Angket yang dibagikan berisi pernyataan-pernyataan mengenai kinerja guru.
Dalam hal ini, guru diminta untuk mencentang atau memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapatnya masing-masing. Alternatif
jawaban dalam angket penelitian ini terdiri dari 4 jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
Setelah mendapatkan data hasil penelitian, kemudian dapat kita ketahui seberapa besar atau kuat pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
motivasi berprestasi terhadap kinerja guru di sekolahnya yakni dengan bantuan SPSS dengan melalui tahapan dalam pengujian.
3.8.1 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau seumber terkumpul Sugiyono, 2014: 238. Sebelum melakukan analisis akhir
pengujian hipotesis perlu dilakukan pengujian prasyarat pada data yang telah diperoleh.
3.8.2.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik regresi. Pada uji asumsi dasar ada beberapa persyaratan, yaitu: uji
normalitas dan uji linieritas. Kemudian pada uji asumsi klasik regresi, persyaratannya sebagai berikut. uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji autokorelasi. Perhitungan dalam pengujian prasyarat menggunakan program SPSS versi 20.
79 3.8.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa statistik
parametris bekerja berdasarkan asumsi setiap variabel yang aka dianalisis harus memenuhi persyaratan normalitas. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunkan software SPSS versi 20. Menu yang digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah Analyze- Non Parametric- Legacy Dialogs- 1-
Sample KS. Untuk mengetahui normal atau tidak data yang diuji, bisa melihat nilai signifikansi pada kolom Asymp. Sig 2-tailed. Data dinyatakan berdistribusi
normal apabila nilai signifikansi 0.05 Priyatno, 2012: 37. 3.8.1.1.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan Priyatno, 2010: 73. Dalam
penelitian ini, uji linieritas dilakukan menggunakan program software SPSS versi 20. Menu yang digunakan untuk mengetahui lineritas adalah Analyze- Compare
Means- Means. Untuk mengetahui linier atau tidaknya variabel tersebut, dapat dilihat menggunakan nilai signifikansi pada kolom Test For Linearity. Dua
variabel dikatakan linier apabila signifikansi kurang dari 0,05. 3.8.1.1.3 Uji Multikolinier
Priyatno 2010: 81 menyatakan bahwa multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi. Uji multikkolinearitas digunakan untuk
80 mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam
model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
multikolinearitas. Pada
pembahasan ini
akan dilakukan
uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor VIF dengan bantuan
program software SPSS versi 20. Menurut Santoso 2001 dalam Priyatno 2010: 81, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut
mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. 3.8.1.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Ada beberapa metode metode pengujian yang baik
digunakan, antara lain Uji Spearman’s rho, Uji Glesjer, Uji Park, dan melihat pada pola grafik regresi. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji Spearman’s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual Unstandardized residual dengan masing-masing variabel independen. Jika
signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.8.1.1.5 Uji Autokolerasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi antara residual pada
satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara
81 residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson Uji DW dengan
ketentuan sebagai berikut. 1 Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar 4-dl, maka hipotesis nol ditolah,
yang berarti tidak ada autokorelasi. 2 Jika d terletak antara du dan 4-du, maka hipotesis nol diterima yang
artinya tidak ada autokorelasi. 3 Jika d terletak antara dl dan du atau diantara 4-dl dan 4-du, maka tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
3.8.1.2 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis