Kajian Empiris PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I KECAMATAN CILACAP TENGAH KABUPATEN CILACAP

47 dan motivasi, memikirkan program penyertaan bersama, kreatif dan proaktif, memperhatikan sumber daya manusia, membicarakan persaingan, membangun karakter, kepemimpinan yang tersebar, dan bekerja sama dengan masyarakat. Dalam penelitian ini teori motivasi yang digunakan adalah teori motivasi berprestasi. Indikator motivasi berprestasi antara lain; 1 menyukai pekerjaan yang dijalani; 2 menghendaki umpan balik; 3 berani mengambil resiko; dan 4 memiliki perhitungan untuk mencapai keberhasilan. Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru adalah gaya kepemimpinan dan motivasi berprestasi merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru.

2.3 Kajian Empiris

Beberapa penelitian mengenai gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan kinerja guru sebelumnya pernah dilakukan. Penelitian tersebut dilakukan oleh I Gusti Ngurah Yuda 2014, I Wayan Mudita 2013, Jimmy Waworuntu 2011, I Wayan Pendet 2014, Sri Rahardjo 2014, Indrayogi 2014, dan JungSoon Han dan Richard Lynch 2014. Uraian selengkapnya adalah: Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Yuda mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2014 dengan judul “Determinasi Supervisi Pengawas, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Kompetensi Guru Terhadap Kine rja Guru SMP di Kecamatan Tembuku”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinasi supervise pengawas, gaya kepemimpinan kepala 48 sekolah, kompetensi guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tembuku. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 167 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat determinasi yang signifikan antara supervisi pengawas terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tembuku; 2 terdapat determinasi yang signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tembuku; 3 terdapat determinasi yang signifikan antara kometensi guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tembuku; dan 4 terdapat determinasi yang signifikan secara bersama-sama antara supervise pengawas, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Tembuku. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya terdapat pada lokasi penelitian, jumlah sampel, variabel penelitian, dan jenis penelitian. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru sebagai variabel yang akan diteliti. Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh I Wayan Mudita, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian dilakukan pada tahun 2013. Penelitian ini berjudul Determinasi Pelaksanaan Supervisi Akademik, Sikap Profesional, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar di Gugus III Pattimura”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya determinasi pelaksanaan supervise akademik, sikap profesional, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru sekolah dasr di gugus III Pattimura. Dalam penelitian ini menggunakan 90 guru 49 sebagai responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; 1 Terdapat determinasi yang signifikan antara pelaksanaan supervisi akademik dengan kinerja guru SD di Gugus III Pattimura sebesar 17,4; 2 Terdapat determinasi yang signifikan antara sikap profesional dnegan kinerja guru sebesar 17,7; 3 Terdapat determinasi yang signifikan antara motivasi kerja degan kinerja guru sebesar 46,6; dan 4 Terdapat determinasi yang signifikan secara bersama-sama antara pelaksanaan supervisi akademik, sikap profesional, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 81,7. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya adalah lokasi penelitian, sampel yang digunakan, dan variabel penelitian. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variable kinerja guru sebagai salah satu variable yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Jimmy Waworuntu, mahasiswa Universitas Negeri Manado. Penelitian yang dilakukan ada tahun 2011 berjudul “Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Kinerja guru Profesional Guru Teknologi SMK Negeri 2 Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan manajemen dan kinerja professional guru teknologi SMK Negeri 2 Manado. Dalam penelitian ini sebanyak 55 guru diambil sebagai sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antar motivasi berprestasi dan kinerja profesioabl guru. Koefisien determinasi adalah r 2 = 0,59 menunjukkan bahwa 59 variasi yang terjadi pada variable kinerja professional Y dapat dijelaskan oleh variable motivasi berprestasi X. 50 Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedan yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedaannya adalah lokasi penelitian, sampel yang digunakan, dan variabel yang digunakan. Persamaannya adalah sama-sama menggunakan kinerja guru dan motivasi berprestasi sebagai variable dalam penelitian. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Pendet, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha pada tahun 2014 dengan judul “Kontribusi Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah, Iklim Kerja Sekolah, dan Komitmen Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru SD Gugus I Kecamatan Sukasada ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi keterampilan manajerial kepala sekolah, iklim kerja sekolah, dan komitmen kerja guru terhadap kinerja guru SD di Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 59 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 terdapat kontribusi yang signifikan antara keterampilan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SD Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dengan koefisen korelasi sebesar 0,453 dan sumbangan efektifnya sebesar 12,3 ; 2 Terdapat kontribusi yang signifikan antara iklim kerja sekolah terhadap kinerja guru pada SD Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dengan koefisien korelasi sebesar 0,531 dan sumbangan efektifnya sebesar 16,3 ; 3 terdapat kontribusi yang signifikan antara komitmen kerja terhadap kinerja guru pada SD Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dengan koefisien korelasi sebesar 0,477 dan sumbangan efektif sebesar 14,9 ; dan 4 secara bersama-sama, terdapat kontribusi yang signifikan antara keterampilan manajerial 51 kepala sekolah, iklim kerja sekolah, dan komitmen kerja guru terhadap kinerja guru pada SD Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,659 dan kontribusinya sebesar 43,5 terhadap kinerja guru di Gugus I Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Perbedannya terdapat pada lokasi penelitian, jumlah sampel, dan jumlah variabel penelitian. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel kinerja guru sebagai variabel yang akan digunakan. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahardjo pada tahun 2014 yang berjudul “The Effect of Competence, Leadership, and Work Environment Towards Motivation and Its Impact on The Performance of Teacher of Elementary School In Surakarta City, Central Java, Indonesia ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, kepemimpinan, dan lingkungan kerja terhadap motivasi dan dampak terhadap kinerja guru SD di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini menggunakan sejumlah guru sekolah dasar di Kota Surakarta untuk dijadikan populasi dan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 kompetensi dan kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap motivasi, 2 lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi, 3 kompetensi tidak mempengaruhi terhadap kinerja, 4 kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, 5 kompetensi tidak mempengaruhi terhadap kinerja guru tanpa 52 motivasi, 7 lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja melalui motivasi, dan 8 lingkungan bekerja berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi dan efek kinerja. Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan kienrja guru, kepemimpinan, dan motivasi sebagai variabel. Perbedaan dari penelitian ini adalah lokasi dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Indrayogi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMP Negeri Se-Kabupaten Majalengka ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1 mengetahui besarnya kompetensi dan motivasi berprestasi terhdapa kinerja guru Penjas di SMP Negeri se-Kabupaten Majalengka, 2 untuk mengetahui besarnya kompetensi guru terhadap kinerja guru Penjas di SMP Negeri se-Kabupaten Majalengka, dan 3 untuk mengetahui besarnya motivasi berprestasi terhadap kinerja guru Penjas di SMP Negeri se-Kabipaten Majalengka. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 66 orang guru penjas dan 66 Kepala Sekolah. Hasil penelitian ini adalah bahwa kompetensi dan motivasi berprestasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru penjas. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama 53 menggunakan motivasi berprestasi dan kinerja guru sebagai variabel. Perbedaan dalam penelitian ini adalah lokasi, sampel, dan variabel penelitian. Kemudian, penelitian yang dilakukan oleh JungSoon Han dan Richard Lynch mahasiswa Assumption University Of Thailand pada tahun 2014 yang berjudul “The Relationship between perception of School Climate and Achievement Motivation among Korean Students in Grades 6 to 12 at a selescted International School in Bangkok, Thailand ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang siginifikan antara persepsi mahasiswa Korea mengenai iklim sekolah dan tingkat motivasi berprestasi mereka. Delapan puluh tiga mahasiswa korea yang belajar di sekolah internasional di Bangkok tahun akademik 2013 menjadi sampel dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan ada sebuah hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa korea mengenai iklim sekolah dan tingkat motivasi berprestasi mereka. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Persamaannya adalah menggunakan motivasi berprestasi sebagai variabel. Perbedaan dalam penelitian ini adalah lokasi penelitian, subyek penelitian, dan variabel penelitian.

2.4 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI

1 18 301

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE DABIN II KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

6 57 261

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DABIN IV KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

7 35 176

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN I DAN II KECAMATAN KUWARASAN KABUPATEN KEBUMEN

3 32 228

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI

0 5 144

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

0 1 67

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES.

0 0 86

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 1 139

KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN III KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

0 0 75

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS WIRATNO KECAMATAN CILACAP TENGAH

0 2 86