HASIL ESTIMASI MODEL EKONOMI MIGRASI INDONESIA

152

VI. HASIL ESTIMASI MODEL EKONOMI MIGRASI INDONESIA

Hasil estimasi model ekonomi migrasi Indonesia yang terdiri dari 3 blok, yaitu blok migrasi, blok pasar kerja dan blok makroekonomi, dibahas secara rinci dari setiap persamaan. Estimasi model dilakukan dengan menggunakan metode 2SLS Two State Least Square pada program SAS melalui prosedur SYSLIN. Program estimasi model ideal yang diinginkan sesuai dengan model yang tertera pada proposal penelitian menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan kriteria ekonomi, statistik dan ekonometrik Lampiran 3a. Oleh karena itu dilakukan beberapa kali respesifikasi model, sehingga model yang tertera dalam bab ini, dianggap sudah memenuhi ketiga kriteria tersebut. Program estimasi model yang telah direspesikasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3b. Berdasarkan kriteria ekonomi, hasil estimasi menunjukkan setiap persamaan dari 58 persamaan struktural dalam model ini, sudah sesuai dengan prinsip-prinsip teori ekonomi yang terlihat dari tanda dan besaran dari hubungan variabel penjelas terhadap variabel endogennya yang sesuai dengan harapan. Lampiran 4 memperlihatkan beberapa contoh output hasil estimasi model Ekonomi Migrasi Indonesia. Berdasarkan kriteria statistik, hasil estimasi model Ekonomi Migrasi Indonesia menunjukkan indikator statistik yang relatif baik. Nilai koefisien determinasi R 2 umumnya lebih besar dari 0.70, kecuali untuk persamaan struktural total investasi setiap pulau yaitu Jawa INVJ, Sumatera INVS, Kalimantan INVK, Sulawesi INVSL dan Pulau Lain INVP, dan migrasi internasional dari Sumatera MIGSM dan Kalimantan MIGKM ke Malaysia. Berdasarkan statistik uji F, sebagian besar nilai PropF bernilai .0001, hal ini 153 menunjukkan secara bersama-sama semua variabel penjelas dapat menjelaskan variabel endogennya secara nyata. Jika ditinjau dari nilai DW, persamaan migran dari Jawa ke Sulawesi MIGJSL, dan migran dari Jawa ke Pulau Lain MIGJP menghasilkan nilai DW berturut-turut = 0.4875 dan 0.6285 yang mengindikasikan adanya masalah autokorelasi. Masalah ini sering ditemui pada penelitian bidang ekonomi yang disebabkan oleh keterkaitan antar variabel. Oleh karena model yang dibentuk dalam penelitian ini merupakan model ekonomi, maka untuk kepentingan tersebut penelitian ini lebih difokuskan pada kriteria ekonomi dibandingkan kriteria statistik dan ekonometrika.

6.1. Blok Migrasi Internal dan Internasional