Pembahasan Development of candidate of antiphotoaging active ingredients from some indonesian traditional cosmetic plants

minimal terhadap UV sehingga aktivitas tabir surya diduga tidak memberikan kontribusi nyata pada aktivitas penghambatan pembentukan MMP-1 yang ditunjukkan kedua ekstrak tersebut. Berdasarkan aktivitas penghambatan MMP-1 dan aktivitas antioksidan yang ditunjukkan ekstrak Temu Ireng dan Ki Urat, maka kedua ekstrak ini dipilih sebagai kandidat ekstrak bahan aktif antiphotoaging. Kedua kandidat ekstrak bahan aktif antiphotoaging akan dipelajari lebih lanjut mekanismenya berdasarkan aktivitas antioksidan. 3 POTENSI KHASIAT DAN MEKANISME ANTIPHOTOAGING DARI KANDIDAT EKSTRAK BAHAN AKTIF ANTIPHOTOAGING TERPILIH

3.1 Pendahuluan

Hasil penapisan kandidat ekstrak bahan aktif antiphotoaging menghasilkan dua kadidat bahan aktif antiphotoaging terpilih, yaitu ekstrak etanol rimpang Temu Ireng ekstrak Temu Ireng dan ekstrak etanol daun Ki Urat ekstrak Ki Urat. Aktivitas antioksidan kedua ekstrak ini diduga berperan dalam mekanisme kerja penghambatan pembentukan MMP-1 pada sel HaCaT. Dugaan ini menjadi acuan dalam penentuan mekanisme antiphotoaging dari kedua ekstrak sebagai kandidat ekstrak aktif antiphotoaging. Pada tahap penelitian ini dilakukan penentuan potensi khasiat dan mekanisme antiphotoaging kedua ekstrak tersebut. Penentuan mekanisme ini dilakukan berdasarkan penentuan potensi khasiat menghambat pembentukan MMP-1 dan potensi khasiat menghambat penurunan prokolagen tipe I yang didukung dengan penentuan kapasitas total antioksidan dan aktivitas antioksidan intraseluler. Proses photoaging merupakan proses kompleks yang melibatkan proses intraseluler dan ekstraseluler. Proses ini dimulai dari pembentukan radikal bebas akibat paparan UV dan berakhir dengan kerusakan komponen utama matriks esktraseluler, yaitu kolagen tipe I. Pada penelitian ini, mekanisme penghambatan proses photoaging antiphotoaging oleh suatu bahan berdasarkan aktivitas antioksidan akan ditempatkan pada kerangka proses photoaging sebagai proses kerusakan kolagen tipe I. Mekanisme antiphotoaging berdasarkan aktivitas antioksidan dapat dipahami dengan baik melalui 2 pengetahuan dasar yang terkait dengan kerusakan kolagen tipe I. Pertama, pemahaman mengenai kolagen tipe I sebagai komponen utama matriks esktraseluler kulit. Kedua, pemahaman tentang radiasi UV sebagai penyebab kerusakan dan penghambat pembentukan kolagen tipe I. Matriks ekstraseluler dapat dilihat sebagai perekat makromolekul yang berbeda dalam ruang ekstraseluler yang memberikan bentuk spesifik pada suatu jaringan dan merupakan pembangun integritasnya. Molekul-molekul matriks ekstraseluler berguna sebagai kerangka struktur sehingga matriks ekstraseluler sering didefinisikan sebagai substansi yang memberikan integritas stuktur pada organisme multiseluler Tsuchiya et al. 2008; Ottani et al. 2001; Exposito et al. 2002. Integritas dan fungsi struktur kulit sangat bergantung pada matriks esktraseluler. Matriks ekstraseluler kulit manusia merupakan struktur tiga dimensi yang terdiri atas kolagen, serat elastik, dan membran dasar yang berupa makromolekul seperti proteoglikan, heparin sulfat, entaktin, fibronektin, dan laminin. Kolagen, khususnya kolagen tipe I merupakan komponen utama matriks ekstraseluler kulit manusia Ottani et al. 2001; Uitto et al. 1998; Fisher et al. 2009; varani et al. 2009.