Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

21 mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Faktor eksternal ini meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa misalnya tempat tinggal siswa yang kumuh dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor lingkungan sosial yang sangat berpengaruh pada proses belajar siswa adalah lingkungan sosial keluarga. Hubungan antara anggota keluarga yang harmonis dapat membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sebaliknya, kondisi keluarga yang penuh ketegangan akan memberi dampak negatif bagi aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan non sosial meliputi lingkungan alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran. Lingkungan alamiah berpengaruh pada proses belajar. Kondisi lingkungan yang panas tentu akan mengganggu konsentrasi belajar siswa. Faktor instrumental yaitu perangkat belajar yang dapat mendukung jalannya proses belajar, seperti gedung sekolah, buku-buku pelajaran, fasilitas belajar, kurikulum sekolah, dan lain-lain. Faktor materi belajar hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.

2.1.5 Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

Pendidikan seni di Sekolah Dasar tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006 dengan sebutan Seni Budaya dan 22 Keterampilan SBK. Soehendro dalam Vivaldi 2012 menyatakan bahwa mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan, menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan, menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan, menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya. 2 Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik. 3 Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. 4 Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran. 5 Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup life skills yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik. Penelitian ini termasuk dalam aspek seni musik. Di dalam aspek seni musik mencakup beberapa kemampuan, salah satunya adalah memainkan alat musik. 23 Jenis alat musik pada materi penelitian ini adalah alat musik melodis yakni recorder . 2.1.6 Alat Musik Melodis Pengertian dari melodi itu sendiri adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya nada sehingga menjadi kalimat lagu. Menurut Safrina 2002: 214 Alat musik melodis merupakan alat musik yang bernada dan mempunyai irama. Alat musik ini dapat digunakan untuk memainkan melodi lagu. Praktik alat musik melodis dapat diartikan memainkan alat-alat musik dengan mengutamakan tinggi rendahnya nada dari melodi lagu. Dengan demikian dapat diartikan bahwa alat musik melodis, yaitu alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada melodi sebuah lagu. Alat musik melodis ini banyak sekali macamnya seperti seruling, saksofon, pianika, harmonika, terompet, recorder dan lain-lain. Salah satu alat musik melodi yang sering digunakan di sekolah dasar adalah alat musik recorder. Alat musik recorder sering digunakan di sekolah dasar karena alat musik ini mudah didapat, ekonomis sehingga tidak memberatkan siswa untuk memiliki alat musik ini, praktis dan mudah dibawa. Untuk dapat memainkan alat musik ini, siswa harus diperkenalkan terlebih dahulu pada alat musik ini dengan memperhatikan, bentuk, susunan, bagian-bagian, dan barulah kemudian seorang guru mengajarkan bagaimana teknik bermain alat musik recorder ini.

2.1.7 Alat Musik Recorder

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CTL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 1 KOTA TEGAL

1 17 302

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

PENGGUNAAN MEDIA ALAT MUSIK RITMIS DAN MELODIS MATERI MENGENAL ALAT MUSIK RITMIS DAN MELODIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 01 WIYOROWETAN ULUJAMI PEMALANG

6 65 222

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS TANGKAS KALIBAGOR BANYUMAS -

0 7 116

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SBK MATERI ANSAMBEL MUSIK SISWA KELAS V SD NEGERI MANYARAN OTA SEMARANG

0 0 73

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93