Pembelajaran Konvensional Kajian Teori

40 1 Pembelajaran dengan model kooperatif tipe Group Investigation hanya sesuai untuk diterapkan di kelas tinggi, hal ini disebabkan karena tipe Group Investigation memerlukan tingkatan kognitif yang lebih tinggi. 2 Adanya pertentangan antar kelompok yang memiliki nilai yang lebih tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai rendah. 3 Untuk menyelesaikan materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pembelajaran yang konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. 4 Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif tipe Group Investigation dengan baik.

2.1.12 Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan kepada sejumlah pendengar dalam hal ini adalah siswa. Kegiatan ini berpusat pada guru dan komunikasi yang terjadi adalah komunikasi searah. Pada model pembelajaran konvensional, siswa belajar lebih banyak mendengarkan penjelasan guru di depan kelas dan melaksanakan tugas jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa dilakukan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab maupun penugasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional dapat ditandai dengan pembelajaran yang di dalamnya guru lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, yang bertujuan agar siswa mengetahui sesuatu 41 bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Disini terlihat bahwa pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang lebih banyak didominasi gurunya sebagai “pentransfer” ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Kelebihan yang dimiliki pembelajaran konvensional diantaranya sebagai berikut : 1 Dapat menampung kelas yang berjumlah besar 2 Bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secara sistematis dengan penjelasan yang monoton. 3 Guru dapat diberikan tekanan pada hal-hal tertentu misalnya rumus atau konsep yang dianggap penting. 4 Dapat menutupi kekurangan karena ketidaktersediaan buku pelajaran atau alat-alat bantu sehingga tidak mengambat dilaksanakannya pelajaran. Selain dari kelebihan yang dimiliki model pembelajaran konvensional, ada beberapa kelemahan yang dapat diperhatikan antara lain : 1 Pelajaran berjalan monoton sehingga membosankan dan membuat siswa pasif karena kurangnya kesempatan yang diberikan. 2 Siswa lebih terfokus membuat catatan. 3 Siswa akan lebih cepat lupa. 4 Pengetahuan dan kemampuan siswa hanya sebatas pengetahuan yang diberikan oleh guru. 42 Ciri-ciri model pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut : 1 Peserta didik ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif. 2 Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak. 3 Perilaku dibangun atas proses kebiasaan. 4 Kemampuan diperoleh dari latihan. 5 Tujuan akhir adalah penguasaan materi pembelajaran. 6 Tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya, misalnya individupeserta didik tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman. 7 Kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena pengetahuan dikonstruksi oleh orang lain. 8 Keberhasilan pembelajaran biasanya hanya di ukur dari tes. 9 Peserta didik lebih banyak belajar secara individual dengan menerima, mencatat dan menghafal materi pelajaran. 10 Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.

2.1.13 Penilaian Unjuk Kerja atau Perbuatan Performance Test

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CTL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 1 KOTA TEGAL

1 17 302

KEEFEKTIFAN MODEL DIRECT INSTRUCTION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 24 223

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SD NEGERI KEDUNGPUCANG KABUPATEN PURWOREJO

0 4 312

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

PENGGUNAAN MEDIA ALAT MUSIK RITMIS DAN MELODIS MATERI MENGENAL ALAT MUSIK RITMIS DAN MELODIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 01 WIYOROWETAN ULUJAMI PEMALANG

6 65 222

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A Match terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.

0 0 217

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN GUGUS TANGKAS KALIBAGOR BANYUMAS -

0 7 116

KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SBK MATERI ANSAMBEL MUSIK SISWA KELAS V SD NEGERI MANYARAN OTA SEMARANG

0 0 73

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93