18
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa itu sendiri. Hal ini akan
mengakibatkan suasana kelas menjadi menyenangkan, dimana siswa dapat melibatkan kemampuannya seoptimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa
akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada meningkatnya suatu hasil belajar siswa.
2.1.4 Hasil Belajar
Rifa’i dan Anni 2009: 85 mengemukakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivitas
belajar. Hasil belajar baru dapat diperoleh setelah peserta didik mengalami aktivitas belajar. Peserta didik yang mengalami aktivitas belajar mengenai sebuah
konsep akan menuai penguasaan konsep sebagai hasil dari belajar peserta didik. Kingsley dalam Sudjana 2010: 22 membagi tiga macam hasil belajar, yaitu
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne dalam Sudjana 2010: 22 membagi menjadi lima kategori hasil
belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.
Menurut Benyamin S. Bloom dalam Rifa’i dan Anni 2009: 86, hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah belajar yaitu:
1 Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Dalam ranah kognitif itu sendiri mencakup beberapa
kategori. Adapun kategori dalam ranah kognitif, yaitu: pengetahuan knowledge,
19
pemahaman comprehensif, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation.
2 Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif dalam belajar mencakup kategori: penerimaan receiving, penanggapan
responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan pola hidup organization by a value complex.
3 Ranah Psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi
syaraf. Ketegori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu: persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided respons, gerakan
terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originallity.
Dalam pembelajaran SBK materi memainkan lagu dengan alat musik melodis recorder, hasil belajar dapat dilihat dari ketiga ranah tersebut. Ranah
kognitifnya adalah siswa dapat memahami alat musik melodis, dapat menyebutkan macam-macam alat musik melodis termasuk recorder, dapat
menyebutkan bagian-bagian dari alat musik recorder, siswa juga dapat memahami teknik bermain alat musik melodis yaitu recorder dengan baik dan benar. Setelah
mempelajari materi memainkan lagu dengan alat musik melodis recorder, ranah afektifnya dapat dilihat dari keaktifan siswa yang mampu memberikan respon dari
stimulus yang datang dari luar, seperti menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
20
diberikan oleh guru, berani mengemukakan pendapat, dan mampu menanggapi pendapat orang lain baik dari guru maupun siswa yang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa minat atau keantusiasan siswa terhadap pelajaran SBK tinggi. Hasil belajar pada ranah psikomotoriknya dapat dilihat pada saat siswa dapat memegang
recorder dengan posisi yang benar, siswa dapat memposisikan jari-jari tangan
untuk memainkan recorder dengan benar, dapat membunyikan nada C’ do atau nada-nada yang lainnya dengan benar dan siswa dapat memainkan lagu dengan
alat musik melodis dalam hal ini recorder dengan baik. Menurut Baharudin dan Wahyuni, 2008: 19-28 secara umum faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua katergori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran. 1
Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.
Faktor internal dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis
berhubungan dengan kondisi fisik siswa. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar siswa. Faktor psikologis
berhubungan dengan psikologis siswa. Faktor psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa meliputi: minat, bakat, kecerdasan, sikap dan
motivasi. 2
Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar pribadi siswa dan
21
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Faktor eksternal ini meliputi faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
Faktor lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial sekolah
seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa misalnya
tempat tinggal siswa yang kumuh dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor lingkungan sosial yang sangat berpengaruh pada proses belajar siswa
adalah lingkungan sosial keluarga. Hubungan antara anggota keluarga yang harmonis dapat membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
Sebaliknya, kondisi keluarga yang penuh ketegangan akan memberi dampak negatif bagi aktivitas belajar siswa.
Faktor lingkungan non sosial meliputi lingkungan alamiah, faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran. Lingkungan alamiah berpengaruh pada
proses belajar. Kondisi lingkungan yang panas tentu akan mengganggu konsentrasi belajar siswa. Faktor instrumental yaitu perangkat belajar yang dapat
mendukung jalannya proses belajar, seperti gedung sekolah, buku-buku pelajaran, fasilitas belajar, kurikulum sekolah, dan lain-lain. Faktor materi belajar hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.
2.1.5 Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan