34
menuntut siswa agar menjalankan peran-peran khusus dalam menyelesaikan seluruh tugas kelompok, dengan adanya interaksi antara satu siswa dengan siswa
lainnya atau kerja kelompok tersebut maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2.1.11 Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation GI
Model pembelajaran yang baik adalah ketika tercipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu, model pembelajaran
juga harus memperhitungkan semua kondisi siswa, baik itu keadaan internal maupun eksternal siswa. Model pembelajaran Investigasi Kelompok atau Group
Investigation mengambil model dari masyarakat, terutama mengenai mekanisme
sosial yang ada pada masyarakat yang biasa dilakukan melalui kesepakatan bersama.
Model pembelajaran Group Investigation seringkali disebut sebagai model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh model ini
memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif. Group
Investigation adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam
kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Model ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok. Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene lebih mengasah
kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.
35
Dalam model Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok
atau the dynamic of the learning group, hal ini dikemukakan oleh Winaputra dalam Sudrajat 2009. Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa
memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan
berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metode Group
Investigation mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap
suatu topik atau objek khusus yang di dalamnya melibatkan kerjasama tim atau kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan guru pada setiap
kelompok. Slavin 2005: 215, mengemukakan hal penting untuk melakukan model
pembelajaran Group Investigation adalah: 1
Menguasai Kemampuan Kelompok. Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus
mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.
Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.
36
2 Perencanaan Kooperatif.
Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan
mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas. 3
Peran Guru. Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara
kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan
dalam interaksi kelompok. Enam Tahapan di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Model Group
Investigation yaitu sebagai berikut, Slavin, 2005: 218:
1 Tahap I : Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
2 Tahap II : Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan
sumber apa yang akan dipakai. 3
Tahap III : Membuat penyelidikan. Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat
kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
37
4 Tahap IV : Mempersiapkan tugas akhir.
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
5 Tahap V : Mempresentasikan tugas akhir.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti. 6
Tahap VI : Evaluasi. Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan
dipresentasikan. Model pembelajaran Group Investigation mempunyai karakteristik sebagai
berikut: 1
Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau konsultan sehingga siswa
berperan aktif dalam pembelajaran. 2
Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang,
setiap siswa dalam kelompok memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok. 3
Pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, semua
kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua siswa dalam kelas saling terlihat dan mencapai suatu
perspektif yang luas mengenai topik tersebut.
38
4 Adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar
mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. 5
Pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran ini dapat
membangkitkan semangat siswa untuk memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapat dan berbagi informasi dengan teman lainnya dalam
membahas materi pembelajaran. Mahfudz 2012: 25 menjelaskan langkah-langkah penerapan model Group
Investigation sebagai berikut:
1 Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
2 Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
3 Guru memanggil setiap ketua kelompok untuk diberi satu materi tugas
sehingga setiap kelompok mendapat tugas materi yang berbeda dari kelompok lain.
4 Setiap kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi
penemuan. 5
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
6 Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
7 Evaluasi.
8 Penutup.
39
Setiap model pembelajaran pasti mempunyai ciri khas sendiri, mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini beberapa kelebihan dan
kekurangan dari pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI. Pembelajaran kooperatif ini terbukti lebih unggul dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dibandingkan dengan model-model pembelajaran individual yang digunakan selama ini. Keunggulan itu dapat dilihat pada kenyataan sebagai
berikut : 1
Pembelajaran kooperatif dapat menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa
kebersamaan dalam kelompok, sehingga mereka dengan mudah dapat berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana.
2 Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih aktif, lebih
bersemangat dan berani mengemukakan pendapat. 3
Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih termotivasi.
4 Dapat menimbulkan motivasi siswa karena adanya tuntutan untuk
menyelesaikan tugas. Selain model pembelajaran Group Investigation yang memiliki beberapa
keunggulan di atas, model pembelajaran tersebut juga memiliki beberapa kelemahan atau kekurangan. Hal ini perlu diketahui agar dalam penerapan model
pembelajaran Group Investigation tidak mengalami hambatan yang berarti. Adapun kekurangan dari model pembelajaran Group Investigation diantaranya
yaitu sebagai berikut:
40
1 Pembelajaran dengan model kooperatif tipe Group Investigation hanya sesuai
untuk diterapkan di kelas tinggi, hal ini disebabkan karena tipe Group Investigation
memerlukan tingkatan kognitif yang lebih tinggi. 2
Adanya pertentangan antar kelompok yang memiliki nilai yang lebih tinggi dengan kelompok yang memiliki nilai rendah.
3 Untuk menyelesaikan materi pelajaran dengan pembelajaran kooperatif akan
memakan waktu yang lebih lama dibandingkan pembelajaran yang konvensional, bahkan dapat menyebabkan materi tidak dapat disesuaikan
dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman. 4
Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif tipe Group Investigation dengan baik.
2.1.12 Pembelajaran Konvensional