Indonesia mengatakan bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas VIIIB SMP Negeri 5 Sragi Kabupaten Pekalongan masih kurang. Nilai siswa kelas VIIIB
dalam pembelajaran menulis puisi rata-rata mendapatkan C, artinya nilai masih di bawah standar KKM.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yang akan menjadi titik perhatian, yaitu variabel kemampuan menulis puisi dan variabel penggunaan
teknik koreksi secara langsung. Penjelasan kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Puisi
Variabel penelitian ini yang pertama adalah keterampilan menulis puisi. Keterampilan ini merupakan keterampilan mengekpresikan apa yang dilihat,
dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulis yang berupa karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan pemilihan kata yang di
dalamnya mengandung kiasan dan perlambangan yang disebut puisi. Keterampilan ini merupakan keterampilan yang cukup penting bagi siswa
misalnya sebagai alat untuk mencurahkan rasa yang tengah mereka rasakan. Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya mengharapkan peningkatan keterampilan
menulis puisi tetapi juga perilaku siswa dalam pembelajaran diharapkan menunjukkan sikap yang positif selama pembelajaran berlangsung.
Peningkatan keterampilan menulis puisi ditandai oleh meningkatnya keterampilan siswa dalam menulis puisi seperti ketepatan isi dengan judul puisi,
pilihan kata, penggunaan majas dan perlambangan, pemanfaatan versifikasi, dan penggunaan tipografi. Sehingga puisi yang dihasilkan lebih baik dari sebelumnya
serta mampu memenuhi nilai ketuntasan minimal, yaitu 70.
3.3.2 Variabel Penggunaan Teknik Koreksi Secara Langsung
Menurut Tarigan 1988:190 dalam kegiatan mengoreksi atau memperbaiki kesalahan bahasa tulis para pelajar, sang guru dapat menggunakan
berbagai teknik yang terpenting atau yang biasa dimanfaatkan yaitu dengan teknik koreksi langsung sang guru memperbaiki segala kesalahan yang terdapat dalam
karangan atau komposisi yang di buat oleh para pelajar. Teknik koreksi secara langsung dalam penelitian ini maksudnya adalah
pembetulan, perbaikan, atau pemeriksaan terhadap kesalahan dalam menulis puisi siswa secara langsung, baik dilakukan oleh guru maupun siswa itu sendiri.
Maksudnya setiap guru atau siswa menjumpai tulisan yang salah, maka kesalahan itu langsung ditunjukkan kemudian dibetulkan, pembetulan ini bisa dilakukan
oleh guru atau siswa. Melalui pembelajaran menulis puisi, khususnya dengan menggunakan
diksi yang benar, diharapkan siswa mempunyai kegemaran menulis dengan menggunakan diksi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Menulis merupakan proses kreatif, termasuk didalamnya menulis dengan menggunkan diksi yang tepat dapat
berakhir pada tujuan yang jelas, maka kegiatan menulis harus memperhatikan langkah-langkah dalam menulis puisi.
Setelah menyelesaikan menulis puisi, koreksi merupakan tahap bagi penulis memeriksa kembali tulisannya untuk memastikan bahwa tugas itu sudah
selesai. Siswa mengoreksi hasil tersebut bersama-sama. Dalam hal ini, pengoreksian dilakukan bersama oleh teman sekelasnya. Teknik koreksi secara
langsung ini bertujuan langsung untuk mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam menyusun penulisan puisi dengan baik dan benar.
3.4 Indikator Kinerja