Berdasarkan perbandingan aspek hasil observasi siklus I dan siklus II dapat terlihat peningkatan sikap yang positif. Hal ini merupakan bukti
keberhasilan pembelajaran dalam menulis puisi dengan teknik koreksi secara langsung dapat mengubah perilaku siswa menjadi kearah yang lebih baik untuk
siswa kelas VIII B SMP N 5 Sragi.
4.2.2.2 Jurnal Siklus I dan Siklus II
Jurnal yang digunakan dalam siklus I dan siklus II ini ada yaitu jurnal siswa dan jurnal guru. Kedua jurnal tersebut berisi ungkapan perasaan atau
tanggapan siswa dan peneliti selama pembelajaran menulis puisi dengan teknik koreksi secara langsung.
4.2.2.2.1 Jurnal Siswa
Berdasarkan hasil jurnal siswa siklus I dan siklus II diperoleh hasil tentang ketertarikan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Menurut siswa,
pembelajaran menulis puisi ternyata menarik dan tidak membosankan karena menggunakan teknik pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Ketertarikan siswa teknik koreksi secara langsung dapat mempermudah
siswa dalam menulis puisi,mereka menjadi lebih aktif karena mereka dapat menilai puisinya sendiri maupun teman, dan dapat bekerja samabaik secara
individu maupun kelompok. Siswa juga merasa termotivasi untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini bisa diberikan kepada kelompok maupun individu.
Siswa mengalami kesulitan pada siklus I yaitu beberapa siswa kesulitan dengan pembelajaran menulis puisi pada aspek tema dan pilihan kata yang harus
digunakan terutama penggunaan majas. Hal ini dikarenakan siswa jarang berlatih menulis puisi. Pada siklus II sebagian besar siswa sudah tidak mengalami
kesulitan dalam pembelajaran karena siswa sudah dapat menentukan tema dan dapat memilih kata yang tepat dalam puisinya terutama dalam penggunaan majas
sudah mulai bagus. Tanggapan siswa terhadap perilaku dan sikap peneliti saat pembelajaran
berlangsung menyatakan bahwa peneliti sudah dapat menjelaskan materi dengan baik dan mudah dipahami siswa. Peneliti juga membantu siswa apabila
mengalami kesulitan dalam pembelajaran sehingga siswa merasa terbantu dengan hal itu. Siswa juga menyatakan senang dengan adanya motivasi yang diberikan
oleh peneliti. Perasaan siswa selama mengikuti proses pembelajaran yaitu perasaan
senang. Pada siklus I perasaan senang ini sudah diperlihatkan oleh siswa. Pada siklus II perasaan senang ini lebih terlihat. Siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Pada siklus I siswa memberikan saran untuk pembelajaran berikutnya agar
waktu dalam pembelajaran menulis puisi lebih banyak lagi. Berbeda dengan siklus I, pada siklus II siswa memberikan respons tentang manfaat yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran.. Berdasarkan hasil jurnal siswa pada siklus I dan siklus II terlihat bahwa
siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran menulis puisi dengan teknik koreksi secara langsung. Hal ini menandakan bahwa siswa tertarik dalam
mengikuti pembelajaran menulis puisi yang sudah disampaikan.
4.2.2.2.2 Jurnal Guru
Berdasarkan hasil jurnal guru siklus I dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi masih kurang. Beberapa siswa
masih membuat kegaduhan di kelas sehingga mengganggu kesiapan siswa lainnya. Pada pembelajaran siklus II sudah ada perubahan perilaku siswa.
Kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik, sebagian besar siswa merasa senang dan termotivasi dengan pembelajaran. Siswa tampak lebih siap dalam
mengikuti pembelajaran. Pada siklus I masih sedikit siswa yang aktif dalam mengikuti jalannya
pembelajaran, siswa juga masih terlihat malu-malu dan takut saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi ini disebabkan oleh pola pembelajaran peneliti
yang masih merupakan hal baru bagi siswa sehingga perlu adanya penyesuaian diri siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran. Selama proses pembelajaran
siklus II siswa sudah aktif mengikuti kegiatan belajar. Mereka aktif dan sungguh- sungguh dalam mengikuti jalannya pembelajaran, baik saat diskusi maupun
individu. Tanggapan siswa pada siklus I terhadap pembelajaran menulis puisi
sebagian besar siswa merasa senang dan berminat. Siswa merespons pembelajaran dengan antusias dan penuh perhatian. Pada siklus II sudah tercipta suasana yang
kondusif, siswa terlihat bersemangat dan memperhatikan penjelasan dari peneliti dan siswa sudah dapat mengerjakan tugas secara mandiri atau individu. Siswa
juga sudah terlihat konsentrasi dalam menulis puisi.
Pada siklus I respons siswa terhadap teknik koreksi secara langsung terlihat sudah antusias, terlihat dari perhatian siswa saat peneliti menjelaskan
bagaimana proses pembelajaran serta langkah-langkah pembelajarannya. Namun beberapa siswa masih terlihat kebingungan dengan teknik yang peneliti jelaskan
karena mereka belum pernah mengikuti pembelajaran dengan teknik yang digunakan. Pada siklus II semakin banyak siswa yang merespons positif
teknikyang digunakan oleh peneliti, siswa antusias dan penuh perhatian terhadap pembelajaran.
Berdasarkan perbandingan hasil jurnal guru siklus I dan siklus II dapat dinyatakan bahwa siswa sudah merespons positif terhadap teknik yang diterapkan
oleh peneliti. Siswa terlihat mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan sungguh-sungguh.
4.2.2.3 Wawancara Siklus I dan Siklus II