Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima “membuat” atau poeisis “pembuatan”, dan dalam bahasa Inggris disebut poem
atau poetry. Puisi diartikan “membuat dan “pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi
pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah Aminuddin 2002:134. Puisi adalah pernyataan dari keadaan atau kualitas
kehidupan manusia Aftaruddin 1983:19. Menurut Vicil C. Coulter, kata poet berasal dari kata bahasa Gerik yang
berarti membuat, mencipta. Dalam bahasa Gerik, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir menyerupai dewa-dewa atau
orang yang amat suka pada dewa-dewa. Dia adalah orang yang mempunyai penglihatan yang tajam, orang suci, yang sekaligus seorang filsuf, negarawan,
guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi Situmorang 1980:10.
Dari beberapa uraian tentang puisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi adalah hasil kreativitas dari olah pikir manusia yang
disampaikan dengan bahasa yang indah dan mempunyai arti yang padat.
2.2.1.1 Pengertian Puisi
Sampai sekarang belum ada definisi yang tepat mengenai puisi. Namun untuk memahami dan menyimpulkan apa itu makna puisi, maka kita perlu
mengetahui batasan-batasan mengenai puisi dan hal-hal yang membedakan puisi dengan karya sastra lainnya.
Menulis puisi sebenarnya tidak sesulit menulis karya sastra yang lain. Dalam menulis puisi, penulis tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Meskipun
demikian, dalam menulis puisi, kita harus memperhatikan pilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan serta memperhatikan persajakan atau persamaan
bunyi. Persajakan yang baik akan menimbulkan efek keindahan. Persajakan atau
persamaan bunyi dalam puisi itu dapat berupa persamaan konsonan aliterasi, persamaan vokal asonansi, persamaan bunyi akhir, persamaan bunyi tengah,
persajakan vertikal dan persajakan horizontal. Menurut Suharianto 1981:12 puisi adalah hasil pengungkapan kembali
segala peristiwa atau kejadian yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Adapun Nurgiantoro 2005:312 mengatakan bahwa puisi adalah sebuah genre sastra amat
memperhatikan pemeliharaan aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa puisi adalah bahasa yang “tersaring” penggunaannya. Artinya,
pemilihan bahasa itu, terutama aspek diksi, telah melewati seleksi ketat, dipertimbangkan dari berbagai sisi, baik yang menyangkut unsur bunyi, bentuk
dan makna yang kesemuannya harus memenuhi persyaratan untuk memperoleh efek keindahan.
Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Waluyo 2003:1 puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dengan pemilihan kata-kata kias imajinatif.Coleradge dalam Pradopo 1987:6 mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah
dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun
secara sebaiknya dan harus mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.
Sapardi dalam Jabrohim 2003:2 mengemukakan bahwa puisi adalah suatu unikum, hasil pengamatan yang unik seorang penyair. Hal itu tidak bisa
tercapai kalau penyair dengan tenang saja mengoper kata-kata yang bertebaran di sekelilingnya, tanpa persesuaian dengan dunianya yang baru, yang unik.
Pradopo 1987:78 berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya seni berupa karya estetis yang bermakna, yang mempunyai arti, bukan hanya sesuatu
yang kosong tanpa makna. Hudson dalam Aminuddin 2002:134 mengungkapkan bahwa puisi
adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaiann untuk membuahkan imajinasi dan ilusi. Dengan pilihan kata dalam
puisi penulis berusaha menumbuhkan imajinasi dan ilusi yang riil seperti apa yang tengah dirasakan atau dipikirkan oleh penulis.
Selanjutnya Sayuti 2002 : 3 puisi merupakan bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan aspek bunyi. Puisi merupakan ekspresif imaji, emosi, dan
intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual sosialnya, yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu dapat
membangkitkan pengalaman tertentu pada diri pembaca atau pendengarnya. Shanon Ahmad dalam Pradopo 1997:6 mengumpulkan definisi puisi
dari berbagai ahli. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi adalah kata- kata terindah dalam susunan terindah. Carley menafsirkan puisi sebagai pemikiran
yang bersifat musikal.
Dari beberapa definisi puisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah hasil pengungkapan kembali pengalaman batin manusia yang diwujudkan
dalam bentuk kata-kata, yang bahasanya bersifat prismatis, imajinatif, dan mengandung maksud atau makna tertentu.
2.2.1.2 Jenis-Jenis Puisi