siswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Kondisi kelas yang tenang membuat siswa serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal-hal
yang sudah baik pada siklus I peneliti pertahankan dan ditingkatkan pada pembelajaran siklus II. Hal positif terjadi akibat adanya perbaikan pada siklus II
berdasarkan data nontes, yang meliputi observasi, jurnal guru dan masukan siswa melalui jurnal siswa dan juga wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diketahui bahwa penggunaan teknik koreksi secara langsung dapat meningkatkan pemahaman
siswa dalam menulis puisi terutama dalam memperhatikan aspek-aspek dalam menulis puisi, siswa juga bisa secara langsung mengetahui kesalahan dalam
memilih kata yang akan dituliskan dikarya puisinya serta dapat mengubah perilaku siswa kearah yang positif sehingga terjadi peningkatan keterampilan
siswa dalam menulis puisi. Berikut adalah pemaparan perubahan perilaku yang dialami siswa.
4.2.2.1 Observasi Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan bahwa perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan teknik
koreksi secara langsung mengalami perubahan. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 30. Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
Aspek pengamatan Frekuensi pada
Siklus I Frekuensi pada
Siklus II Sikap
Positif Sikap
Negatif Sikap
Positif Sikap
Negatif Antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis puisi dengan teknik koreksi secara langsung
20
9
29
- Antusias siswa dalam
memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak
perlu
19
10
26
3 Antusias siswa ketika aktif
menjawab pertanyaan dari guru
17
12
25
4 Antusias siswa aktif bertanya
mengenai materi menulis puisi yang dijelaskan oleh guru
17
12
23
6 Antusias siswa tidak meremehkan
kegiatan menyimak penjelasan guru
19
10
29
Antusias siswa tidak meremehkan kegiatan pembelajaran menulis
puisi
18
11
28
1 Antusias sisawa dalam proses
mengikuti kegiatan menulis puisi dengan baik
20
9
27
2 Antusias siswa saat menulis puisi
dengan penuh konsentrasi
20
9
29
-
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terjadi perubahan perilaku belajar siswa ke arah yang lebih baik dari siklus I ke siklus II. Pada aspek
Keaktifan siswa dalam mengkuti pembelajaranmenulis puisi terjadi peningkatan yang positif sebesar 31,04 dari siklus I. Hal ini terlihat ketika siswa pada siklus I
masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan teman sebelah,akan tetapi pada siklus II siswa sudah terlihat lebih serius dalam memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Pada aspek memperhatikan penjelasan materi terjadi peningkatan positif sebesar 24,14 dari siklus I. Hal ini dapat terlihat ketika siswa pada siklus I
masih terlihat berbicara dengan temannya sendiri dan tidak sungguh-sungguh dalam menyimak materi yang disampaikan, sedangkan pada siklus II terlihat
siswa sudah tertib dan aktif dalammenyimak materi yang disampaikan oleh peneliti.
Pada aspek keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari peneliti terjadi peningkatan yang positif sebesar 27,58 dari siklus I. Hal ini terlihat
ketika siswa pada siklus I masih terlihat takut dalam menjawab apa yang peneliti tanyakan, adapula yang malu bahkan ragu bila jawabannya salah,akan tetapi pada
siklus II siswa sudah terlihat lebih percaya diri dalam menjawab petanyaan dari peneliti.
Pada aspek antusiasme siswa dalam bertanya tentang materi yang telah disampaikan terjadi peningkatan yang positif sebesar 6,89 dari siklus I. Hal ini
dapat terlihat ketika pada siklus I siswa tidak berani untuk mengacungkan tangan. Siswa masih malu-malu dalam bertanya atau kurang percaya diri. Pada siklus II
terlihat siswa sudah berani untuk mengacungkan tangan dan bertanya mengenai materi yang disampaikan.
Pada aspek antusiasme siswa tidak meremehkan dalam kegiatan menyimak terjadi peningkatan yang positif sebesar 34,49 dari siklus I. Hal ini dapat terlihat
ketika pada siklus I siswa banyak bercanda. Sedangkan pada siklus II siswa terlihat lebih sungguh-sungguh menyimak semua penjelasan dari guru.
Pada aspek keaktifan siswa tidak meremehkan kegiatan pembelajaran menulis puisi terjadi peningkatan yang positif sebesar 34,45 dari siklus I.
Peningkatan ini bisa dilihat dari perbedaan sikap siswa antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I siswa msih pasif dalam memperhatikan penjelasan guru. Pada tiap
kelompok diskusi hanya beberapa siswa yang memberikan kontribusinya dalam kelompok sedangkan siswa yang lain hanya duduk duduk diam saja. Pada siklus II
sikap sisiwa dalam diskusi kelompok jauh sangat berbeda dibandingkan dengan sikap sisiwa pada siklus I. Pada siklus II siswa lebih aktif dalam menyampaikan
pendapatnya dalam kelompok. Siswa yang pada siklus I hanya diam, disiklus II sudah bisa berkomentar. Hal-hal tersebut peneliti lihat ketika peneliti berkeliling
kelas untuk mengamati aktifitas siswa. Pada aspek mengikuti kegiatan menulis puisi dengan baik, terjadi
peningkatan positif sebesar 24,14 dari siklus I. Pada siklus II siswa sudah bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Tugas atau tes yang diberikan bisa
diselesaikan tepat pada waktunya. Sedangkan pada siklus I masih banyak siswa yang telat dalam menyelesaikan tugasnya karena banyak yang bercanda.
Penignkatan ini membuat penenliti merasa senang karena proses pembelajaran yang telah ditetapkan menjadi lebih terarah.
Aspek menulis puisi dengan penuh konsentrasi. Aspek ini mengalami penigkatan posiitf sebesar 31,04 dari siklus I. Keseriusan siswa terlihat selama
proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I perilaku negatif siswa mengenai tingkat keseriusan dalam menulis puisi masih terlihat sedangkan pada siklus II
sudah tidak terlihat
Berdasarkan perbandingan aspek hasil observasi siklus I dan siklus II dapat terlihat peningkatan sikap yang positif. Hal ini merupakan bukti
keberhasilan pembelajaran dalam menulis puisi dengan teknik koreksi secara langsung dapat mengubah perilaku siswa menjadi kearah yang lebih baik untuk
siswa kelas VIII B SMP N 5 Sragi.
4.2.2.2 Jurnal Siklus I dan Siklus II