penjawab, tetapi kadang menjawab pertanyaan ketika dia jadi penantang. Tanggung jawab dan keaktifan siswa dalam mewakili
kelompok di meja turnamen rata-rata siswa sudah bersemangat untuk bersaing dengan teman yang berasal dari kelompok yang berbeda.
Sportifitas siswa dalam permainan rata-rata siswa sudah mematuhi semua aturan yang berlaku dalam permainan. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan kooperatif tipe TGT
mendapatkan kategori ketuntasan baik.
c. Paparan Hasil Belajar
Sebelum memberikan tindakan pada siklus I terlebih dahulu diadakan observasi sebagai langkah awal untuk mengetahui
sejauhmana kualitas pembelajaran IPA. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakannya siklus I atau prasiklus
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belajar IPA Prasiklus
Nilai tertinggi 70
Nilai terendah 30
Jumlah siswa tuntas 10
Jumlah siswa tidak tuntas 30
Persentase siswa tuntas 25
Persentase siswa tidak tuntas 75
Berdasarkan tabel di atas, selengkapnya disajikan dalam diagram berikut:
Gambar 3. Diagram Hasil Belajar IPA Prasiklus
Persentase
Kategori Berdasarkan diagram di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
nilai terendah yang diperoleh yaitu 30 dan nilai tertinggi 70 dengan ketuntasan 25 10 siswa tuntas dan 75 30 siswa tidak tuntas. Ini
berarti ketuntasan hasil belajar klasikal sebelum siklus I atau prasiklus sebesar 25. Melihat ketuntasan hasil belajar klasikal dalam
pembelajaran IPA ini perlu ditingkatkan kualitasnya. Pelaksanaan penelitian ini di setiap siklus diadakan tes tertulis
sebagai alat untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi yang telah disampaikan saat pembelajaran. Pelaksanaan tes individual ini
dilakukan setiap akhir pembelajaran pada setiap pertemuan di setiap siklus. Tes tertulis yang digunakan berupa pilihan ganda. Ketuntasan
belajar individual yang ditetapkan jika siswa mendapat nilai ≥65 dan
ketuntasan belajar klasikal ditetapkan ≥85 siswa mendapatkan nilai
≥65. Berdasarkan analisis data hasil tes akhir siklus I disajikan dalam tabel di bawah ini yaitu:
20 40
60 80
tuntas tidak tuntas
Tabel 4.4 Hasil Belajar IPA Siklus I
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 50
Jumlah siswa tuntas 27
Jumlah siswa tidak tuntas 13
Persentase siswa tuntas 67,5
Persentase siswa tidak tuntas 32,5
Berdasarkan tabel di atas, selengkapnya disajikan dalam diagram berikut:
Gambar 4. Diagram Hasil Belajar IPA Siklus I
Persentase
Kategori Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
terendah yang diperoleh yaitu 50 dan nilai tertinggi 90 dengan ketuntasan 67,5 27 siswa tuntas dan 32,5 13 siswa tidak tuntas. Hal ini berarti
ketuntasan hasil belajar klasikal untuk siklus I sebesar 67,5. Dengan pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran IPA
dengan pendekatan kooperatif tipe TGT terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari 25 menjadi 67,5 siswa tuntas. Tetapi hal tersebut
belum mencapai tujuan yang diharapkan yaitu belum mencapai indikator
10 20
30 40
50 60
70
tuntas tidak tuntas
keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 85 siswa tuntas, sehingga perlu dilaksanakan siklus II.
d. Refleksi