3. Ilmu Pengetahuan Alam
a Pengertian IPA
Kata “IPA” merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-
kata Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau
bersangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan alam. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau science itu secara harfiah dapat
disebut sebagai ilmu tentang alam ini. Ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam Iskandar, 2001: 2.
Secara ringkas dapat dikatakan IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada
sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul
Sutrisno dkk, 2007: 1-19. Samatowa 2010: 3 menyatakan Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau science dapat disebut sebagai ilmu tentang
alam ini. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Dari pendapat di atas dapat disimpukan bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam IPA adalah kumpulan teori-teori yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan tersusun secara sistematis, lahir dan
berkembang melalui metode ilmiah serta menuntut sikap ilmiah.
b Hakikat IPA
Laksmi dkk dalam Trianto 2010: 137 menyatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses dan aplikasi. Sebagai produk
IPA merupakan sekumpulan pengetahuan, sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan
untuk mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan
melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Carin dan Sund dalam Samatowa 2010: 20 menyebutkan
bahwa unsur-unsur sains terdiri dari tiga macam yaitu proses, produk, dan sikap. Proses atau metode yang meliputi pengamatan, membuat
hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, mengukur dan proses- proses pemahaman kealaman lainnya. Produk meliputi prinsip-prinsip,
hukum-hukum, teori-teori,
kaidah-kaidah, postulat-postulat
dan sebagainya. Sikap misalnya mempercayai, menghargai, menanggapi, dan
menerima. Iskandar 2001: 1 menyatakan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai
produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk Ilmu Pengetahuan Alam adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-
prinsip serta teori-teori. Prosedur yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analisis.
Sutrisno dkk, 2007: 1-29 Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu
dari banyak jenis ilmu pengetahuan, mempunyai tiga aspek yaitu sebagai proses, sebagai prosedur dan sebagai produk.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dirangkum bahwa pada hakikatnya IPA terdiri dari beberapa aspek yaitu:
a IPA sebagai proses Proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi yang berupa
bagaimana cara mengumpulkan fakta-fakta dan menghubungkan fakta-fakta tersebut untuk menginterpretasikannya.
Contoh: proses IPA pada materi daur air dimulai dari air laut, sungai dan danau menguap, kemudian uap air berkumpul di udara, lama
kelamaan udara tidak dapat menampung uap air. Jika suhu turun uap air berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air akan membentuk
awan. Titik-titik air di awan akan turun menjadi hujan. b IPA sebagai produk
Sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip dan teori.
Contoh: produk IPA dari materi daur air yaitu hujan, kegunaan air dalam
kehidupan manusia,
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhi daur air dan cara menghemat air. c IPA sebagai aplikasi
Teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang berguna bagi kehidupan.
Contoh: aplikasi IPA dari materi daur air melahirkan teknologi untuk membangun bendungan guna menampung air hujan untuk keperluan
manusia sehari-hari. d IPA sebagai sikap
Mempercayai, menghargai, menanggapi, menerima produk-produk IPA.
Contoh: sikap ilmiah IPA dari materi daur air berupa menggunakan air secukupnya, menghindari kegiatan yang dapat mengganggu proses
daur air seperti penebangan hutan secara liar, mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan.
Jadi pembelajaran IPA harus mengkaitkan empat hakikat IPA meliputi proses, produk, aplikasi dan sikap. Diharapkan dengan adanya
keterkaitan tersebut, siswa dapat berpikir dan memiliki sikap ilmiah. Oleh karena itu dalam penerapan pembelajaran IPA di SD perlu
dimodifikasi sesuai dengan perkembangan kognitif anak seperti yang dikemukakan oleh Piaget.
4. Pembelajaran IPA di SD