Refleksi Revisi Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

keberhasilan yang telah ditetapkan sebesar 85 siswa tuntas, sehingga perlu dilaksanakan siklus II.

d. Refleksi

Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis data. Hasil dari refleksi ini akan dijadikan bahan sebagai perencanaan tindakan pada siklus II. Refleksi pada siklus I ini lebih difokuskan pada masalah yang muncul selama tindakan berlangsung. Berdasarkan deskripsi dan hasil observasi pada siklus I, maka dalam pembelajaran ini ditemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1 Saat tanya jawab masih ada siswa yang pasif baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. 2 Terjadi kegaduhan dalam pembagian tim dan meja turnamen dan masih ada siswa yang sibuk sendiri saat pembelajaran. 3 Dalam belajar tim rata-rata siswa membantu teman yang disukai saja dalam bekerjasama. 4 Guru kurang optimal dalam membangkitkan kemampuan siswa dalam tanya jawab. 5 Guru dalam membimbing kelompok baik saat belajar tim maupun saat siswa menghitung skor tim masih belum optimal. 6 Dalam menjelaskan aturan permainan tidak semua siswa memahami penjelasan guru, sehingga guru harus mengulangi kembali penjelasannya. 7 Hasil belajar klasikal pada siklus I menunjukkan persentase sebesar 67,5, hal ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan.

e. Revisi

Berdasarkan refleksi pada pembelajaran siklus I, ada beberapa hal yang direvisi untuk pelaksanaan berikutnya yaitu: 1 Peneliti meningkatkan kemampuannya dalam mengkondisikan dan mengelola interaksi kelas agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 2 Dalam pembagian tim pada akhir pembelajaran guru menyuruh siswa mengingat anggota timnya diharapkan pada pertemuan berikutnya pembagian tim dapat berjalan lancar. 3 Pembagian meja turnamen dipajang di luar kelas sebelum pembelajaran dimulai. 4 Membimbing dan mengarahkan semua siswa tanpa membedakan status agar mereka bersungguh-sungguh terlibat dalam belajar tim. 5 Menciptakan pembelajaran yang menarik bagi perhatian siswa dan keaktifan siswa sehingga dapat membangkitkan keberanian siswa untuk bertanya dan berpendapat. 6 Melatih siswa agar mempunyai keterampilan kooperatif dengan mengajak siswa berdiskusi dan saling membatu dalam mengerjakan tugas tim. 7 Membimbing siswa agar bersungguh-sungguh terlibat dalam pengajaran, belajar tim dan turnamen guna melatih kemampuan yang dimiliki agar mendapatkan skor sebanyak-banyaknya untuk skor tim, selain itu agar hasil belajarnya meningkat.

2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 9 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG.

0 0 1