tertulis, gambar maupun elektronik Sukmadinata, 2009: 221. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendokumentasikan
kemampuan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
1. Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dari evaluasi tertulis bentuk soal pilihan ganda. Poerwanti dkk 2008: 6-3 sampai 6-4
menyebutkan bahwa cara penskoran tes bentuk pilihan ganda ada tiga macam meliputi: 1 penskoran tanpa ada koreksi jawaban yaitu penskoran
dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar mendapat nilai satu, sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan
menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar, 2 penskoran ada koreksi jawaban yaitu pemberian skor dengan memberikan pertimbangan
pada butir soal yang dijawab salah dan tidak dijawab, 3 penskoran dengan butir beda bobot yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda
pada sekelompok butir soal. Data kuantitatif berupa hasil belajar dari dari evaluasi tertulis
bentuk soal pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan teknik penskoran tes yang pertama yaitu penskoran tanpa ada koreksi jawaban
karena subjek dari penelitian ini adalah siswa SD. Poerwanti dkk 2008: 6-3 menyatakan bahwa rumus untuk
penskoran tanpa ada koreksi jawaban sebagai berikut: skala 0
– 100
B = Banyaknya butir yang dijawab benar N = banyaknya butir soal
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan dalam dua kategori tuntas dan tidak
tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
65 Tidak Tuntas
Standar nilai KKM SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk
persentase.
Aqib, 2010: 41 Kemudian hasil penghitungan nilai siswa dari hasil tes siklus I dan
siklus II dibandingkan. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan kualitas pembelajaran IPA dengan pendekatan
kooperatif tipe TGT.
2. Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi kemampuan guru, aktivitas siswa, dan dokumentasi. Data kualitatif ini dipaparkan dalam
kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Poerwanti dkk 2008: 6.9 memberikan contoh dalam membuat
instrumen untuk mengukur minat peseta didik ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah 10 yakni dari 10 x 1
dan skor tertinggi 50 yakni dari 10 x 5. Dengan demikian mediannya adalah 10 + 502 sebesar 30. Jika di bagi jadi 4 kategori maka: skala 10
– 20 termasuk tidak berminat, 21
–30 kurang berminat, 31–40 berminat, 41– 50 sangat berminat. Untuk mendapatkan kriteria penilaian dengan interval
yang sesuai maka menggunakan rumus:
Hadi, 2004: 13 Jika instrumen kemampuan guru dan aktivitas siswa terdiri dari 8
indikator dengan jumlah interval 4 maka skor terendah 8 yakni dari 8 x 1 dan skor tertinggi 32 yakni dari 8 x 4. Dengan demikian mediannya
adalah 8 + 322 sebesar 20 dan lebar intervalnya 32 – 84 sebesar 6.
Jadi kategori skor kemampuan guru dan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kategori Skor Kemampuan Guru dan Aktivitas Siswa
Kategori Skala skor
Baik sekali 32
– 27 Baik
26 – 21
Cukup 20
– 15 Kurang
14 – 8
G. Indikator Keberhasilan