Skema Pembagian Meja Turnamen

a Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b Guru menyajikan informasi kepada siswa. c Guru menjelaskan bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok yang belum mampu menguasai materi. d Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. e Guru melakukan evaluasi dalam bentuk game. f Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajsar individu dan kelompok.

8. Skema Pembagian Meja Turnamen

Slavin 1995: 84- 86 menyatakan ”the tournament is the structure in which the games take place. The teacher assigns students to tournament tables. The highest three students in past performance to table 1 and so on. This equal competition, makes it possible for students of all levels of past performance to contribute maximally to their team scores if they do their best”. Turnamen merupakan sebuah struktur dimana game berlangsung. Pada saat turnamen, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen. Siswa berprestasi tinggi berada pada meja 1 dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. Berikut ini skema pembagian meja turnamen: TEAM A TEAM B TEAM C B. Kajian Empiris Penelitian yang dilakukan oleh Khoiriyah tahun 2010 pada siswa kelas V di SDN Tegalweru Malang dengan judul ”penerapan model pembelajaran team game tournament untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA di SDN Tegalweru Malang ”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1 penerapan model pembelajaran TGT dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Tegalweru Malang, 2 aktivitas belajar siswa, dan 3 peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kelas V SDN Tegalweru Malang. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA, pada siklus I siswa yang mencapai taraf keberhasilan baik sebanyak 27 siswa, dan yang mencapai taraf keberhasilan sangat baik sebanyak 3 siswa. Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan, siswa yang mencapai taraf keberhasilan baik sebanyak 17 siswa, dan yang mencapai taraf A1 A2 A3 A4 high average average low Tournament Table 1 Tournament Table 2 Tournament Table 4 Tournament Table 3 B1 B2 B3 B4 high average average low C1 C2 C3 C4 high average average low keberhasilan sangat baik sebanyak 13 siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat mulai pada pra tindakan 57, siklus I 66, dan siklus II 76,33 http:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpKSDParticleview8696, diakses 17 Oktober 2010: 11.45. Sedangkan Penelitian yang dilakukan Anggraini tahun 2010 pada siswa kelas IV SD Siliwangi 01 Kota Semarang dengan judul “meningkatkan keterampilan menentukan KPK melalui pendekatan kooperatif pada siswa Kelas IV SD Siliwangi 01 Kota Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk 1 meningkatkan keterampilan siswa dan melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada sub pokok bahasan menentukan KPK, 2 meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada sub pokok bahasan menentukan KPK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT terbukti efektif dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menghintung dan hasil belajar matematika dalam menentukan KPK pada siswa kelas IV SD Siliwangi 01 Semarang. Hal ini ditandai adanya peningkatan rata – rata hasil pembelajaran matematika dari siklus I sebesar 70 dan siklis II sebesar 84. 2 model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal ini ditandai dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sebesar 61 menjadi 77,5 pada siklus II. Siswa lebih aktif, kreatif dan inisiatif dalam mengikuti pembelajaran matematika skripsi jurusan PGSD Universitas Negeri Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Rozad tahun 2010 pada siswa kelas IV SDN Bendomungal II Kecamatan Bangil dengan jud ul ” peningkatan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bendomungal II Kecamatan Bangil melalui pendekatan discovery ”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1 penerapan pendekatan discovery dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bendomungal II Bangil, 2 peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bendomungal II Bangil, dan 3 hasil belajar dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bendomungal II Bangil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 tahap demi tahap penerapan pendekatan discovery dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Bendomungal II Bangil meningkat, 2 peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan I 65,3 dan siklus I pertemuan II naik menjadi 73,3. Di siklus II pertemuan I aktivitas belajar siswa naik menjadi 80 dan siklus II pertemuan II naik menjadi 84, 3 hasil belajar siswa sebelum tidakan nilai rata-rata yang diperoleh 63 dengan persentase ketuntasan sebesar 44 sedangkan pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata naik menjadi 68,1 dengan persentase ketuntasan sebesar 62,5. Pada siklus I pertemuan II nilai rata-rata naik menjadi 69,4 dengan persentase ketuntasan sebesar 68,75. pada siklus II pertemuan I nilai rata-rata naik menjadi 72,5 dengan persentase ketuntasan sebesar 75, sedangkan pada siklus II pertemuan II nilai rata-rata naik menjadi 76,9 dengan persentase ketuntasan sebesar 81,25. Berdasarkan hasil tes siklus II pertemuan II sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan http:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpKSDParticleview10469, diakses 19 Februari 2011: 14.16. Berdasarkan beberapa penelitian relevan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunanaan pendekatan kooperatif tipe TGT dapat digunakan dalam pembelajaran untuk semua mata pelajaran, selain itu juga dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar.

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SD KALIWIRU SEMARANG

0 45 235

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 02 Semarang

0 9 225

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Direct Instruction Pada Siswa Kelas IV SDN Kandri 01 Gunungpati Semarang

0 11 234

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 9 232

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG.

0 0 1

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG.

0 0 1