Metode Analisis Data Analisis Data Penelitian

ii

3.8 Metode Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis secara diskriptif kualitatif dan diskriptif kuantitatif. Analisis diskriptif kualitatif yaitu membandingkan hasil belajar sebelum tindakan dengan hasil belajar setelah tindakan. Analisis diskriptif kualitatif memberi gambaran tentang proses dan pelaksanaan pembelajaran, serta hubungan dengan hasil belajar, dan aktivitas siswa. Analisis diskriptif kuantitatif adalah cara mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum Sugiyono, 2010.

3.9 Analisis Data Penelitian

3.9.1 Analisis Aktivitas belajar siswa

Analisis lembar observasi untuk menilai aktivitas belajar siswa disesuaikan dengan kriteria yang ada pada lembar observasi. Analisis nilai dapat dihitung dengan rumus distribusi nilai, yaitu: = ℎ � ℎ ℎ 100 Hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan rentang kualitatif Tabel 3.8 Klasifikasi aktivitas belajar siswa Interval Kriteria 85 N 100 75 N 85 65 N 75 N 65 A sangat baik B baik C cukup K gagal Depdiknas, 2003:13 Siswa yang mendapatkan minimal kategori baik aktivitas belajarnya dengan sekurang-kurangnya tiga per empat siswa di kelas XI IA2 dinyatakan telah tuntas ii belajar, sedangkan siswa yang mendapatkan kategori dibawahnya dianggap masih mengalami kesulitan belajar.

3.9.2 Analisis hasil belajar kognitif

Analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tiap siklus. Penguasaan materi pelajaran dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa untuk tiap siklus. Nilai kognitifhasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus: = ℎ ℎ ℎ 100 Slameto, 2001:189 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 75 dinyatakan mengalami kesulitan belajar, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 75 dinyatakan telah tuntas belajar.

3.9.3 Analisis aspek afektif dan psikomotorik

Data hasil observasi meliputi data hasil pengamatan aspek afektif dan psikomotorik siswa. Analisis lembar observasi untuk menilai aspek afektif dan psikomotorik siswa disesuaikan dengan criteria yang ada pada lembar observasi. Analisis data dapat dihitung dengan rumus distribusi nilai, yaitu: = ℎ ℎ ℎ 100 Hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan rentang kualitatif. ii Tabel 3.9 Klasifikasi aspek afektif dan psikomotorik Interval Kriteria 85 N 100 75 N 85 65 N 75 N 65 A sangat baik B baik C cukup K gagal Depdiknas, 2003:13 Siswa yang mendapatkan minimal kategori baik aktivitas belajarnya dengan sekurang-kurangnya tiga per empat siswa di kelas XI IA2 dinyatakan telah tuntas belajar, sedangkan siswa yang mendapatkan kategori dibawahnya dianggap masih mengalami kesulitan belajar.

3.10 Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK 3 SMK N 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 3 27

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SALAPIAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 23

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI KELAS XI IS SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 28

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS) DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 1 21

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 10

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 19