Pembelajaran dan Hasil Belajar

ii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran dan Hasil Belajar

Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini diperjelas oleh Prawiradilaga Siregar 2004 yang mengartikan pembelajaran sebagai upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan belajar dapat dipermudah pencapaiannya. Pencapaian tujuan pembelajaran sendiri dapat dilihat dari proses dan hasil belajar yang dicapai siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasi materi pelajaran, dengan mengelola pembelajaran. Kedudukan guru didalam proses pembelajaran, tidak lagi sebagai penguasa tunggal dalam kelas, tetapi dianggap sebagai manager of learning pengelola belajar yang siap membimbing dan membantu para siswa. Peran guru berubah dari: 1 sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilisator pembelajara, pelatih kolaborator, dan mitra belajar; 2 dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan peran siswa berubah menjadi: 1 dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran, 2 dari mengungkapkan 9 ii kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagi pengetahuan, 3 dari pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi pembelajaran kolaboratif dengan siswa lain Sutikno 2009. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Benyamin S. Bloom dalam Anni 2006: 7 mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga kategori yang disebut ranah belajar, yaitu : 1. Ranah kognitif Ranah kognitif meliputi pengetahuan, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Ranah afektif Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah psikomotorik Ranah psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakkan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuian kreatifitas. Slameto 2003 menyebutkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu : 1. Faktor yang berasal dari individu yang sedang belajar. Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokkan menjadi: a. Faktor psikis, antara lain kognitif, afektif, psikomotor, campuran, dan kepribadian. b. Faktor fisik, antara lain indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf, dan organ- organ dalam tubuh. ii Faktor psikis dan fisik ini, keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, ada yang oleh faktor lingkungan, dan ada pula yang ditentukan oleh faktor keturunan maupun lingkungan. 2. Faktor yang berasal dari luar diri individu Guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta didiknya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik, satu dengan yang lainnya sangat berbeda. Contoh faktor yang berasal dari luar diri individu yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah adanya penggunaan model dan media pembelajaran.

2.2 Problem Solving

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK 3 SMK N 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 3 27

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SALAPIAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 23

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA DI KELAS XI IS SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 1 28

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING BAGI SISWA SMA Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS) DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

0 0 22

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA 4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 1 21

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 19

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 10

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK TERMOKIMIA SISWA KELAS XI. IA2 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 19