40
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di pabrik kelapa sawit PKS Rambutan PTP Nusantara 3 Medan, yaitu bekerjasama dengan pihak PKS Rambutan terutama dengan
departemen pemeliharaan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2009.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah mesin dan peralatan proses produksi dengan prioritas mesin-mesin dan komponen yang kritis untuk
dianalisa. Alat penelitian yang diperlukan adalah; 1. Format tabel pengumpulan data untuk mendapatkan; jenis mesin yang
digunakan, frekuensi kegagalan mesin, komponen mesin yang kritis, waktu perbaikan mesin, biaya perbaikan dan jumlah tenaga kerja.
2. Alat pengolah data komputer, Sotfware Minitab,
3.3 Sumber dan Jenis Data
Jenis penelitian ini adalah studi kasus Case Study dan jenis data yang digunakan adalah :
Universitas Sumatera Utara
41
1. Data Primer, dilaksanakan dengan teknik observasi dan wawancara yaitu
mengunjungi dan melakukan pengamatan langsung terhadap operasional dan pralatan pabrik, serta melakukan wawancara langsung dengan para operator
dan teknisi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, seperti: a.
Jenis mesin, jumlah mesin, kapasitas, masa pakai dan sebagainya. b.
Proses perawatan dan perbaikan mesin. c.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemeliharaan. d.
Bentuk dan penyebab kegagalan. 2. Data Sekunder Internal Perusahaan, yaitu data-data kinerja PKS Rambutan
berupa laporan mingguan, bulanan dan tahunan serta referansi yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diperlukan:
a. Data detail tentang komponen mesin b. Maintenance record waktu antar kerusakan, biaya akibat downtime, lama
penggantian komponen, waktu kegiatan perbaikan c. Data penunjang upah karyawan, biaya komponen.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Melakukan studi lapangan di dalam perusahaan.
Tujuannya untuk mengetahui sistem produksi yang sebenarnya dan menentukan obyek yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui mesin-mesin dan faktor-faktor
yang paling berpengaruh dalam proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
42
3.4.2 Pengumpulan data.
a. Mengumpulkan data detail tentang sistem produksi, untuk mendapatkan jenis mesin, frekuensi kegagalan mesin, menggunakan tabel 1a sampai 1c
pada lampiran 1. b. Me-review maintenance record jenis kerusakan, jenis komponen, waktu
antar kerusakan, biaya akibat downtime, lama penggantian komponen, waktu kegiatan perbaikan, harga komponen, menggunakan tabel 3a
sampai 3c, pada lampiran 3. c. Mengkonsultasikan dengan pihak perusahaan. Dari pengumpulan data
perlu dikonsultasikan dengan pihak perusahaan, untuk mengkoreksi tentang data-data komponen kritis dan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan apakah sesuai dengan perusahaan atau tidak. 3.4.3
Pengolahan Data a. Data frekuensi kegagalan dari mesin dan komponen diolah secara statistik
dan dianalisa dengan diagram Pareto, untuk mendapatkan mesin dan komponen yang kritris terhadap keamanan produksi.
b. Setelah mendapatkan mesin atau peralatan yang kritis, selanjutnya dilakukan uji distribusi terhadap data untuk mengetahui jenis
distribusinya. c. Tiap-tiap sub komponen mesin dihitung indeks reliabilitynya yaitu; Fungsi
kepadatan peluang ft, fungsi reliability Rt, fungsi kumulatif Ft, fungsi
Universitas Sumatera Utara
43
laju kegagalan λ t, Mean Time Between Failure MTBF, dan
ketersediaan tiap komponen menggunakan tabel pada lampiran 8 dan lampiran 9.
d. Hitung biaya akibat perbaikan preventive replacement Cp dan biaya akibat kegagalan
failure replaceent Cf. Dalam perhitungan ini dimasukkan data-data harga komponen, upah perjam, biaya kehilangan
produksi. 3.4.4
Analisa Data a. Lakukan analisis kritis terhadap keandalan, laju kegagalan, MTBF dan
ketersediaan terhadap Screw Press dan komponen-komponennya, untuk mendapatkan mesin dan komponen yang paling kritis diantara mereka.
Analisis teknis terhadap kegagalan komponen kritis dilakukan secara visual dan analisis gaya, untuk menentukan jenis dan penyebab kerusakan
komponen. b. Dari pengolahan data sebelumnya dilakukan analisis biaya pemeliharaan
optimum Ctp dengan kriteria minimasi biaya. Dari analisa ini didapatkan interval waktu penggantian optimum untuk masing-masing komponen,
menggunakan tabel pada lampiran9. c. Setelah diperoleh Ctp optimal, dilakukan analisa jadwal pemeliharaan
optimum untuk melihat perbandingan karakteristik sistem dan biaya pemeliharaan, antara sistem lama dengan penjadwalan pemeliharaan yang
baru.
Universitas Sumatera Utara
44
d. Dari penjadwalan pemeliharaan yang baru dapat dianalisa sistem penyediaan suku cadang yang meliputi jumlah komponen yang
dibutuhkan, jumlah pemesanan dan jumlah stok minimum untuk setiap komponen.
e. Pemodelan strategi pemeliharaan dilakukan dengan menyusun program pemeliharaan yang berisi: prioritas pemeliharaan, prosedur pelaksanaan
pemeliharaan, jenis
pemeliharaan, jadwal
pemeliharaan, sistem
penyediaan suku cadang, dan target yang akan dicapai. Secara garis besar kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
45
Gambar 3.1. Diagram Alir Metode Penelitian
STUDI LAPANGAN: - Proses produksi
- Sistem dokumentasi
Mencukupi?
Konsultasi dengan supervisor
RANCANGAN STRATEGI PEMELIHARAAN:
- Jadwal pemeliharaan - Sistem penyediaan suku
cadang - Prosedur pemeliharaan
PENGUMPULAN DATA: - Jenis mesin dan fungsi
- Frekuensi kegagalan - Waktu running
- Waktu downtime - Jenis komponen dan kerusakan
- Harga komponen - Biaya perbaikan
PENGOLAHAN DATA: - Identifikasi mesin dan komponen kritis
- Uji distribusi data - Perhitungan Reliability
- Perhitungan laju kegagalan - Perhitungan MTBF dan MTTR
- Perhitungan biaya preventif - Perhitungan biaya perbaikan
- Perhitungan biaya optimum - Perhitungan Availability
ANALISA DATA: - Analisa kriteria kerusakan komponen.
- Analisa Rt, λ t, MTBF, A
- Analisa biaya pemeliharaan optimum - Analisa jadwal perawatan optimum
- Analisa penyediaan suku cadang Software Minitab
Weibull Maintenance
record Tidak
Tidak
Tidak Ya
Ya
Ya
MULAI
SELESAI Mencukupi?
Mencukupi?
Universitas Sumatera Utara
46
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN