9
pemeliharaan. Menurut Dhilon 2002, fungsi-fungsi dari departemen pemeliharaan dan organisasi adalah dalam hal:
1. Perencanaan dan perbaikan peralatanfasilitas pada standar-standar yang ditetapkan
2. Pelaksanakan pemeliharaan preventif; khususnya, pengembangan dan penerapan program kerja yang terjadwal untuk tujuan menjaga peralatanfasilitas beroperasi
secara memuaskan 3. Persiapkan anggaran biaya yang realistis terhadap personil pemeliharaan dan
kebtuhan material 4. Pengaturan logistik untuk menjamin ketersediaan komponenmaterial yang
diperlukan untuk tugas-tugas pemeliharaan 5. Pemeliharaan pencatatan peralatan, servis dan lain-lain
6. Pengembangan pendekatan-pendekatan yang efektif untuk memonitor kegiatan- kegiatan staf pemeliharaan
7. Pengembangan teknik-teknik yang efektif untuk mengontrol tenaga operasi, tingkat manajer, dan kelompok-kelompok lainnya yang sadar akan aktifitas
pemeliharaan 8. Pelatihan terhadap staf pemeliharaan dan karyawan lainnya untuk meningkatkan
keterampilan mereka dan kinerja yang efektif 9. Peninjauan ulang rencana-rencana terhadap fasilitas, instalasi dan peralatan baru.
10. Penerapan metoda-metoda untuk meningkatkan keamanankeselamatan ditempat kerja dan pengembangan pendidikan keamanankeselamatan yang berhubungan
dengan program-program staf pemeliharaan
2.2. Strategi Pemeliharaan Maintenance Strategies
Strategi pemeliharaan adalah teknikmetoda yang digunakan untuk mencapai tingkat keandalan dan ketersediaan sistem yang tinggi dengan biaya operasional yang
Universitas Sumatera Utara
10
minimal. Maka strategi pemeliharaan sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan, karena kegiatan pemeliharaan secara
proposional mempunyai konsekuensi terhadap biaya keseluruhan operasi. Menurut Smith 2001, elemen-elemen strategi pemeliharaan meliputi:
1. Organisasi sumber daya pemeliharaan Organization of maintenance resources 2. Prosedur pemeliharaan Maintenance procedures
3. Peralatan dan alat-alat uji Tools and test equipent 4. Seleksi karyawan, pelatihan dan motivasi Personnel selecting, training and
motivation 5. Manual dan petunjuk pemeliharaan Maintenance instructions and manuals
6. Penyediaan suku cadang Spares provisioning 7. Logistik Logistics
Elemen-elemen pemeliharaan tersebut biasanya dibagi kedalam tiga grup tugas pemeliharaan, yaitu; pemeliharaan korektif corrective, pemeliharaan rutin
preventive dan perbaikan tahunan overhaul. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan suatu pabrik menurut Paul.D, 1989 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
11
Tabel 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemeliharaan Paul. D, 1989.
Priority Control Element
Influence Rating
1. Labour Productivity
10 2.
Material Control Purchasing 10
3. Leadership
9 4.
Workload 9
5. Organisation
8 6.
Interdepartmental Relation 8
7. Cost Data
7 8.
Performance data 7
9. Preventive Maintenance Procedure
7 10.
Planning 6
11. Schedulling
5 12.
Training 4
13. Engineering
4 14.
Technology 3
15. Labour Practices
2 Dimana: Skala 1 sd 3 ... sedikit pengaruh
Skala 4 sd 6 ... cukup berpengaruh Skala 7 sd 10 ... besar pengaruhnya
Faktor-faktor pada tabel 2.1. tersebut dapat digunakan sebagai pedoman untuk memprioritaskan perhatian dalam perencanaan strategi pemeliharaan. Sistim
pemeliharaan yang baik adalah berbeda untuk masing-masing pabrik karena masing- masing pabrik berbeda pemakaian bahan dan energinya.
Keterkaitan antar elemen-elemen yang berhubungan dengan strategi pemeliharaan dalam menunjang proses produksi manufacturing operation dapat
diilustrasikan seperti pada gambar 2.1. Kebijakan yang diambil dalam strategi pemeliharaan untuk pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan maintenance repair
adalah berdasarkan analisis keandalan, ketersediaan dan laju kegagalan mesin.
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Pengembangan Strategi Pemeliharaan
Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan ditunjang oleh beberapa elemen lain seperti peralatan kerja, peralatan uji, penyediaan komponen, tenaga kerja dan kondisi
lingkungan seperti keselamatan dan keamanan kerja. Proses produksi dan hasil produksi hendaknya diukur dan dievaluasi secara periodik untuk mengetahui kinerja
mesin sehingga dapat dianalisa untuk pengambilan keputusan berikutnya. Salah satu strategi pemeliharaan telah dikembangkan oleh Barabady 2005,
yang membagi kegiatan pemeliharaan menjadi tiga, yaitu; pemeliharaan dengan modifikasi disain Design-out Maintenance, perawatan pencegahan Preventive
Maintenance, dan perawatan korektif Coorective Maintenance, seperti terlihat pada gambar 2.2.
Purchasing Environment
SDM Inventory
Internal Factors Manufacturing
Operation Maintenance
Repair Tool room
Maintenance Strategies
Development Equipment Performance
Measurement and Evaluation
Output
External Factors
Reliability Availability
Quality Rate
Universitas Sumatera Utara
13
Gambar 2.2 Strategi Pemeliharaan Barabady, 2005
Design-out maintenance berupa modifikasi disain dari sistem, membuang atau mengurangi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan selama beroperasi. Preventive
maintenance dapat dianggap sebagai pemeliharaan dengan interval yang sudah ditentukan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan komponen. Ini berarti bahwa
pemeliharaan dilakukan sebelum suatu kerusakan meningkat. Pemeliharaan preventif dapat dibagi; time-based preventive maintenanceT.B.M dan condition-based
maintenanceC.B.M . Time-based preventive maintenance terutama dilakukan untuk Maintenance Strategy
Design-out Maintenance
Preventive Maintenance
Corrective Maintenance
Inspection
Condition-based Maintenance Predictive Maintenance
Run-To-Failure Break down
Maintenance
Scadual Replacement
Scadual Overhaul
Time-based Maintenance Systematic Maintenance
Condition Monitoring
Rutine Asset Care
Universitas Sumatera Utara
14
komponen-komponen yang tidak bisa diperbaiki. Condition-based preventive maintenance, juga disebut pemeliharaan prediktif diterapkan pada komponen-
komponen dimana kegagalan terjadi secara insidentil. Hal ini memerlukan periode inspeksi yang optimal untuk meningkatkan keandalan mesinperalatan berdasarkan
informasi statistik keandalan. Pemeliharaan korektif corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kegagalan untuk mengembalikan ke
kondisi siap pakai.
Gambar 2.3 Model Konseptual Diagram Keputusan Berdasarkan Karakteristik Reliability dan Availability Barabady, 2005
Universitas Sumatera Utara
15
Untuk menerapkan strategi pemeliharaan ini Barabady 2005 membuat suatu detail pengambilan keputusan berdasarkan analisis keandalan seperti gambar 2.3.
Pemeliharaan dengan waktu yang tetap Fixed Time MaintenanceF.T.M digunakan jika laju kegagalan konstan
β = 1. Jika laju kegagalan meningkat β 1 dan biaya pemeliharaan
preventif yang
diharapkan Expected
Cost of Preventive
MaintenanceECP lebih kecil dari biaya pemeliharaan korektif Expected Cost of Corrective MaintenanceECC, maka digunakan pemeliharan preventive, tetapi jika
tidak maka digunakan pemeliharaan korektif Corrective MaintenanceC.M. Pemeliharaan preventif bisa dilaksanakan dengan Condition Based Maintenance
C.B.M jika biaya pelaksanaannya efektif, tetapi jika tidak efektif maka dilakukan Time Based Maintenance T.B.M.
Strategi pemeliharaan menurut Smith 2001 yaitu Quantitative Reliability Centered Maintenance QRCM yang meliputi perhitungan terhadap keseimbangan
biaya pemeliharaan yang berlebihan karena ketidaktersediaan yang timbul akibat pemeliharaan yang tidak efisien. Langkah pertama dalam perencanaan strategi
QRCM adalah mengidentifikasi komponen-komponen kritis yang berpengaruh besar terhadap kegagalam mesinperalatan. Langkah kedua adalah mendapatkan data-data
spesifik kegagalan seperti laju kegagalan, waktu antar kerusakan, dan lama perbaikan. Dari karakteristik kegagalan ini dilakukan analisis keandalan dan ketersediaan untuk
menentukan jenis pemeliharaan yang tepat digunakan. Dengan cara ini biaya-biaya yang berhubungan dengan perubahan interval pemeliharaan, penyediaan suku cadang
dan waktu penggantian preventif dapat dibandingkan dengan penghematan biaya
Universitas Sumatera Utara
16
yang dicapai.
Gambar 2.4 Algoritma Keputusan QRCM Smith, 2001
Perhitungan yang digunakan untuk mengambil keputusan menurut Smith adalah: 1. Penggantian komponen optimum Optimum Replacement
2. Penyediaan suku cadang optimum Optimum spares holding 3. Uji ketahanan interval optimum Optimum proof-test intervals
4. Monitoring kondisi Condition monitoring
Is the failure revealed or
unrevealed Consider
optimm spares
Revealed Are the
consequences trivial?
Unrevealed In combination with
other failures, are the consequences
Is there a measureable
degradation parameter?
Is there a measureable
degradation parameter?
Calculate optimum
proof test Calculate
preventive replacement
Is there failure rate
increasing? Carry out
condition monitoring
Carry out condition
monitoring and
calculate optimum
proof test Calculate
preventive replacement
and optimum proof-test
Is there failure rate
increasing?
DO NOTHING
Trivial implies that financial safety or onvironmental penalty
does not justify the cost of the proposed maintenance
All
Yes
Yes Yes
Yes Yes
Yes
No No
No No
No No
Universitas Sumatera Utara
17
2.3. Penerapan Strategi Pemeliharaan