Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

76

4.4 Analisis Data

4.4.1 Pengujian Distribusi Data Penentuan distribusi dari data interval waktu kegagalan Screw Press dan komponennya sangat penting untuk menentukan fungsi dan parameter keandalan dari Screw Press dan komponennya. Uji distribusi data ini dapat dilakukan dengan bantuan Software Minitab seperti terlihat pada lampiran 12. Parameter yang digunakan dalam penentuan distribusi dari setiap komponen ini adalah nilai significance level atau koefisien korelasi, dan dipilih nilainya yang paling besar. Tabel 4.15 adalah nilai signifikansi yang diperoleh dengan bantuan Software Minitab. Berdasarkan tabel 4.15, maka didapatkan hasil distribusi untuk tiap Screw Press dan komponennya mengikuti distribusi Weibull. Selanjutnya dilakukan estimasi paramater Weibull, parameter bentuk β dan paramater skala η . Tabel 4.15 Nilai Siginifikansi Level Masing-masing Distribusi. No. Mesin dan Komponen Weibull Exponential Normal 1. Screw Press 1 0.986 0.945 2. Screw Press 2 0.979 0.946 3. Screw Press 3 0.974 0.923 4. Screw Press 4 0.984 0.956 5. Left Right Handed Worm 0.987 0.978 6. Bushing 0.943 0.935 7. Press Cylinder 0.909 0.955 8. Rebuil Worm 0.980 0.976 9. Bearing SKF 29326 0.953 0.956 10. Left Handed Shaft 0.939 0.949 11. Right Handed Shaft 0.955 0.937 4.4.2 Estimasi parameter Universitas Sumatera Utara 77 Parameter bentuk β dapat menunjukkan karakteristik laju kegagalan, dan parameter skala η berguna untuk menunjukkan karateristik interval waktu kegagalan suatu komponen. Parameter β dan η dapat dihitung menggunakan persamaan 2.2 sampai 2.7. Untuk data Screw Press 1 data nomor 2; 4 . 3 .     N i MR ti F = 0455 . 4 . 37 3 . 2    3863 . 1 4 ln ln    Ti Xi 0679 . 3 } 0455 . 1 ln ln{ } 1 ln ln{         Ti F Yi Hasil selanjutnya dapat dilihat tabel 8a pada lampiran 8. N Yi Yi N Yi Xi Yi Xi b N i N i N i N i N i 2 1 1 2 1 1 1 . .                    = 6373 . 37 5975 . 20 9755 . 63 37 } 5975 . 20 . 2814 . 106 { 701 . 25 2       N Yi b Xi a N i N i       1 1 . = 2273 . 3 37 } 5975 . 20 6373 . { 2814 . 106    x 5691 . 1 6373 . 1 1    b  210 . 25 5691 . 1 1 . 6373 . 2273 . 3 1 .    e e b a   Untuk hasil selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16 Parameter β dan η Untuk Screw Press dan Komponennya. Universitas Sumatera Utara 78 No. Mesin β η 1. Screw Press 1 1.5691 25.210 2. Screw Press 2 1.2607 40.937 3. Screw Press 3 1.9098 38.276 4. Screw Press 4 1.5512 39.48 5. Left Right Handed Worm 1.6809 153.67 6. Bushing 2.4628 125.436 7. Press Cylinder 1.8355 182.903 8. Rebuil Worm 1.1564 153.911 9. Bearing SKF 29326 5.2818 369.592 10. Left Handed Shaft 2.9063 211.565 11. Right Handed Shaft 2.1168 165.043 Batas kepercayaan confidence bounds terhadap distribusi data Screw Press dapat dilihat pada grafik Probability seperti pada gambar 4.18 sampai 4.21. 100 10 1 99 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 3 2 1 Time day U n r e li a b il it y C orrelation 0.986 Shape 1.56908 Scale 25.2104 M ean 22.6455 StD ev 14.7523 M edian 19.9589 I Q R 19.6491 F ailure 37 C ensor A D 0.751 Table of St at ist ics Probability Plot for Screw Press 1 Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI Gambar 4.18 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 1 Universitas Sumatera Utara 79 100.0 10.0 1.0 0.1 99 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 3 2 1 Time day U n r e li a b il it y C orrelation 0.979 Shape 1.26072 Scale 40.9368 M ean 38.0547 StD ev 30.3873 M edian 30.6095 I Q R 37.8058 F ailure 23 C ensor A D 1.024 Table of St at ist ics Probability Plot for Screw Press 2 Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI Gambar 4.19 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 2 100 10 1 99 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 3 2 1 Time day U n r e li a b il it y C orrelation 0.974 Shape 1.90982 Scale 38.2762 M ean 33.9594 StD ev 18.5049 M edian 31.5925 I Q R 25.4810 F ailure 25 C ensor A D 1.198 Table of St at ist ics Probability Plot for Screw Press 3 Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI Gambar 4.20 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 3 Universitas Sumatera Utara 80 100 10 1 99 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 3 2 1 Time day U n r e li a b il it y C orrelation 0.984 Shape 1.55117 Scale 39.4797 M ean 35.5050 StD ev 23.3744 M edian 31.1715 I Q R 31.0505 F ailure 23 C ensor A D 0.865 Table of St at ist ics Probability Plot for Screw Press 4 Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI Gambar 4.21 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 4 4.4.3 Analisis keandalan Screw Press. Tingkat keandalan reliability Screw Press dan komponennya dapat dihitung dengan persamaan 2.8:            t t e dt t f t R Karena interval waktu kegagalan Screw Press 1 adalah antara 2 dan 71 hari, maka sebagai fungsi waktunya ti diambil antara 2 hari sampai lebih dari 71 hari dengan range 2 hari seperti terlihat pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8. Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 adalah:   9814 . 5691 . 1 21 . 25 2    e R Universitas Sumatera Utara 81 Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan tidak rusaknya adalah 98.14. Dari tabel 8a pada lampiran 8 terlihat bahwa keandalan reliability Screw Press 1 cepat sekali turunnya, dimana pada interval waktu 18 hari saja keandalannya sudah turun menjadi 0,5546. Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 18 hari, maka kemungkinan tidak rusaknya adalah 55,46. Perhitungan selanjutnya untuk Screw Press 1, 2, 3, dan 4 dapat dilihat pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.22. Untuk membahas lebih lanjut, tabel 8a sampai 8d disajikan sampai urutan ke 15 saja, seperti trlihat pada tabel 4.17. Re lia bility vs Inte rva l Tim e 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Interval Time day R e lia b ili ty Screw Press 1 Screw Press 2 Screw Press 3 Screw Press 4 Gambar 4.22 Reliability Screw Press 1, 2, 3, dan 4. Universitas Sumatera Utara 82 Tabel 4.17 Nilai Keandalan Screw Press No Interval Waktu hari SP-1 SP-2 SP-3 SP-4 1 2 0.9814 0.9780 0.9964 0.9903 2 4 0.9459 0.9481 0.9867 0.9717 3 6 0.9002 0.9150 0.9714 0.9476 4 8 0.8478 0.8801 0.9509 0.9194 5 10 0.7911 0.8444 0.9259 0.8880 6 12 0.7320 0.8083 0.8966 0.8541 7 14 0.6721 0.7722 0.8637 0.8185 8 16 0.6126 0.7364 0.8278 0.7817 9 18 0.5546 0.7012 0.7892 0.7440 10 20 0.4989 0.6668 0.7487 0.7059 11 22 0.4459 0.6331 0.7066 0.6678 12 24 0.3963 0.6004 0.6636 0.6300 13 26 0.3501 0.5688 0.6202 0.5927 14 28 0.3076 0.5382 0.5767 0.5561 15 30 0.2688 0.5088 0.5337 0.5204 Dari tabel 4.17 dan gambar 4.22 didapatkan bahwa keandalan Screw Press menurun terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian Screw Press, maka semakin kecil keandalan Screw Press tersebut. Jika diambil keandalan minimum sebesar 70 sebagai batas toleransi perusahaan, maka Screw Press 1 boleh dioperasikan paling lama 12 hari, Screw Press 2 paling lama 18 hari, Screw Press 3 paling lama 22 hari dan Screw Press 4 paling lama 20 hari, karena jika mesin-mesin tersebut dioperasikan melebihi waktu tersebut, maka kemungkinan tidak rusaknya kurang dari 70. Dari grafik pada gambar 4.22 terlihat bahwa Screw Press 1 dan Screw Press 2 yang paling kritis. Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Screw Press 1 dan Screw Press 2. Universitas Sumatera Utara 83 Variasi keandalan terhadap interval waktu pemakaian Screw Press dapat dilihat pada tabel 4.18. Untuk mencapai keandalan 90 R = 0.90, untuk Screw Press 1, pemeliharaan harus dilakukan sebelum 6 hari, karena setelah mesin beroperasi selama 6 hari tanpa gagal, maka hanya 90 kemungkinan mesin tidak akan gagal, demikian juga dengan Screw Press yang lainnya. Tabel 4.18 Interval Waktu Pemeliharaan Berdasarkan Tingkatan Keandalan Interval waktu hari menurut tingkatan keandalan No. Nama Mesin sistem 90 75 50 1. Screw Press 1 6.00 11.39 19.96 2. Screw Press 2 6.87 15.24 30.61 3. Screw Press 3 11.78 19.93 31.59 4. Screw Press 4 9.29 17.65 31.20 Screw Press 3 kondisinya paling baik dibandingkan dengan yang lainnya, dimana untuk mencapai keandalan 90 mesin bisa dioperasikan selama 11.78 hari, untuk mencapai keandalan 75 mesin bisa dioperasikan selama 19,93 hari dan untuk mencapai keandalan 50 mesin bisa dioperasikan selama 31.59 hari. 4.4.4 Analisis keandalan sub-sistem komponen Screw Press Subsistem dari Screw Press adalah komponen-komponen yang paling kritis yang menyebabkan berhentinya Screw Press beroperasi, yaitu pada tabel 4.19. Komponen-komponen ini telah dipilih berdasarkan analisis pada bagian 4.2.1 sebelum ini berdasarkan analisis frekuensi dan diagram Pareto. Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.19 Nama Komponen Screw Press dan Kode. No. Nama Komponen Kode 1 Left Right Handed Worm PN 13 LRHW 2 Bushing BSG 3 Press Cylinder PC 4 Rebuild Worm RW 5 Bearing SKF 29326 BRG 6 Left handed shaft LHS 7 Right handed shaft PN 21 RHS Hasil perhitungan keandalan sub-sistem komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, kemudian ditampilkan pada tabel 4.20 dengan interval waktu dari 30 hingga 300 hari saja, sedangkan kondisi seutuhnya dari komponen Screw Press dapat dilihat pada grafik gambar 4.23. Reliability vs Interval Time 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 Interval Time day R e li a b il it y L R Hand.Worm Bushing Press Cylinder Rebuild Worm Bearing Left Hand Shaft Right Hand Shaft Gambar 4.23 Reliability Komponen Screw Press Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.20 Nilai Keandalan Komponen Screw Press No Interval Waktu hari LRHW BSG PC RW BRG LHS RHS 1 30 0.9378 0.9709 0.9644 0.8599 1.0000 0.9966 0.9733 2 40 0.9011 0.9418 0.9404 0.8102 1.0000 0.9921 0.9514 3 50 0.8594 0.9014 0.9116 0.7615 1.0000 0.9850 0.9233 4 60 0.8140 0.8499 0.8787 0.7143 0.9999 0.9747 0.8892 5 80 0.7162 0.7187 0.8032 0.6255 0.9997 0.9425 0.8058 6 100 0.6153 0.5642 0.7188 0.5448 0.9990 0.8929 0.7073 7 120 0.5169 0.4079 0.6304 0.4724 0.9974 0.8249 0.6009 8 140 0.4253 0.2696 0.5421 0.4081 0.9941 0.7399 0.4937 9 160 0.3429 0.1619 0.4574 0.3514 0.9881 0.6415 0.3920 10 180 0.2713 0.0877 0.3787 0.3016 0.9779 0.5351 0.3007 11 200 0.2107 0.0426 0.3078 0.2583 0.9617 0.4277 0.2227 12 220 0.1608 0.0185 0.2457 0.2206 0.9375 0.3262 0.1592 13 240 0.1205 0.0071 0.1927 0.1880 0.9028 0.2363 0.1098 14 260 0.0889 0.0024 0.1485 0.1598 0.8555 0.1619 0.0730 15 290 0.0546 0.0004 0.0973 0.1249 0.7575 0.0820 0.0370 16 300 0.0460 0.0002 0.0837 0.1149 0.7173 0.0633 0.0289 Dari tabel 4.20 dan gambar 4.23 didapatkan bahwa keandalan dari komponen- komponen Screw Press menurun terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian komponen Screw Press, maka semakin kecil keandalan komponen tersebut. Jika diambil keandalan minimum sebesar 75 sebagai batas toleransi perusahaan, maka Left Right Handed Worm boleh dioperasikan paling lama 73.2 hari, Bushing paling lama 75.63 hari, Press Cylinder paling lama 92.75 hari, Rebuild Worm paling lama 92.78 hari, Bearing SKF 29326 paling lama 291.92 hari, Left Handed Shaft paling lama 137.8 hari dan Right Handed Shaft paling lama 91.63 hari, karena jika mesin-mesin tersebut dioperasikan melebihi waktu tersebut, maka kemungkinan tidak rusaknya kurang dari 75. Universitas Sumatera Utara 86 Dari grafik pada gambar 4.23 terlihat bahwa Bushing dan Left Right Handed Worm adalah komponen yang paling kritis, sedangkan bearing SKF 29326 adalah komponen yang paling tinggi keandalannya. Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Bushing dan Left Right Handed Worm. Variasi keandalan terhadap interval waktu pemakaian komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 4.21. Untuk mencapai keandalan 90 R = 0.90, maka untuk Left Right Handed Worm, pemeliharaan harus dilakukan sebelum 40.2 hari, karena setelah mesin beroperasi selama 6 hari tanpa gagal, maka hanya 90 kemungkinan mesin tidak akan gagal, demikian juga dengan komponen-komponen Screw Press yang lainnya. Tabel 4.21 Interval Waktu Pemeliharaan Berdasarkan Tingkatan Keandalan Sub-sistem. Interval waktu hari menurut tingkatan keandalan No. Komponen sub-sistem 90 75 50 1. Left Right Handed Worm 40.2 73.2 123.55 2. Bushing 50.3 75.63 108.09 3. Press Cylinder 53.65 92.75 149.8 4. Rebuild Worm 53.66 92.78 149.8 5. Bearing SKF 29326 241.35 291.92 344.82 6. Left handed shaft 97.55 137.8 186.5 7. Right handed shaft PN 21 57 91.63 138.8 4.4.5 Analisis laju kegagalan Screw Press Laju kegagalan failure rate Screw Press dan komponennya dapat dihitung Universitas Sumatera Utara 87 dengan persamaan 2.9:      1 .   t t Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 dari tabel 8a lampiran 8 adalah: 0147 . 21 . 25 2 . 5691 . 1 5691 . 1 1 5691 . 1    t  Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan rusaknya adalah 0.0147 kalihari. Hasil perhitungan laju kegagalan Screw Press dapat dilihat pada tabel 8a sampai 8d lamp. 8, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.24. Untuk membahas lebih lanjut, tabel 8a sampai 8d disajikan dengan interval waktu dari 10 sampai 100 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.20 berikut. Tabel 4.22 Nilai Laju kegagalan Screw Press No Interval Waktu hari SP-1 SP-2 SP-3 SP-4 1. 10 0.0368 0.0213 0.0147 0.0184 2. 20 0.0546 0.0256 0.0276 0.0270 3. 30 0.0687 0.0284 0.0400 0.0338 4. 40 0.0809 0.0306 0.0519 0.0396 5. 50 0.0919 0.0324 0.0636 0.0448 6. 60 0.1019 0.0340 0.0751 0.0495 7. 70 0.1113 0.0354 0.0864 0.0539 8. 80 0.1201 0.0367 0.0976 0.0580 9. 90 0.1284 0.0378 0.1086 0.0619 10. 100 0.1363 0.0389 0.1195 0.0656 Universitas Sumatera Utara 88 Failure Rate vs Interval Time 0.00 0.02 0.03 0.05 0.06 0.08 0.09 0.11 0.12 0.14 0.15 0.17 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Interval Time day F a il u re R a te Screw Press 1 Screw Press 2 Scew Press 3 Screw Press 4 Gambar 4.24 Laju Kegagalan Screw Press 1, 2, 3, dan 4. Dari tabel 4.22 dan grafik pada gambar 4.24 didapatkan bahwa laju kegagalan dari Screw Press meningkat terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian Screw Press, maka semakin tinggi laju kegagalan Screw Press tersebut. Dari grafik pada gambar 4.24 terlihat bahwa Screw Press 1 dan Screw Press 3 yang paling kritis. Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Screw Press 1 dan Screw Press 3. Untuk interval waktu 10 hari saja Screw Press 1 akan mengalami kegagalan 0,0368 kalihari, Screw Press 2 akan mengalami kegagalan 0,0213 kalihari, Screw Press 3 akan mengalami kegagalan 0,0147 kalihari, dan Screw Press 4 akan mengalami kegagalan 0,0184 kalihari. Universitas Sumatera Utara 89 Untuk interval waktu 50 hari Screw Press 1 akan mengalami kegagalan 0,0919 kalihari, Screw Press 2 akan mengalami kegagalan 0,0324 kalihari, Screw Press 3 akan mengalami kegagalan 0,0636 kalihari, dan Screw Press 4 akan mengalami kegagalan 0,0448 kalihari. Untuk interval waktu 100 hari Screw Press 1 akan mengalami kegagalan 0,1363 kalihari, Screw Press 2 akan mengalami kegagalan 0,0389 kalihari, Screw Press 3 akan mengalami kegagalan 0,1195 kalihari, dan Screw Press 4 akan mengalami kegagalan 0,0656 kalihari. 4.4.6 Analisis laju kegagalan komponen Screw Press Hasil perhitungan laju kegagalan komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.25. Failure Rate vs Interval Time 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 Interval Time day F a ilu re R a te L R Handed Worm Bushing Press Cylinder Rebuild Worm Bearing Left Hand. Shaft Right Hand. Shaft Gambar 4.25 Laju Kegagalan Komponen Screw Press. Universitas Sumatera Utara 90 Untuk membahas lebih lanjut, tabel 9a sampai 9g disajikan dengan interval waktu dari dari 30 sampai 300 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.23. Tabel 4.23 Nilai Laju kegagalan Komponen Screw Press No. Interval Waktu hari LRHW BSG PC RW BRG LHS RHS 1. 30 0.0036 0.0024 0.0022 0.0058 0.0000 0.0003 0.0019 2. 60 0.0058 0.0051 0.0040 0.0065 0.0000 0.0012 0.0041 3. 90 0.0076 0.0102 0.0055 0.0069 0.0000 0.0027 0.0065 4. 120 0.0092 0.0162 0.0071 0.0072 0.0001 0.0047 0.0090 5. 150 0.0108 0.0231 0.0085 0.0075 0.0003 0.0071 0.0115 6. 180 0.0122 0.0306 0.0099 0.0077 0.0007 0.0101 0.0141 7. 210 0.0135 0.0389 0.0113 0.0079 0.0013 0.0135 0.0168 8. 240 0.0148 0.0477 0.0126 0.0081 0.0022 0.0175 0.0195 9. 270 0.0161 0.0570 0.0139 0.0082 0.0037 0.0219 0.0222 10. 300 0.0172 0.0669 0.0152 0.0083 0.0058 0.0267 0.0250 Dari tabel 4.23 dan grafik pada gambar 4.25 didapatkan bahwa laju kegagalan dari komponen Screw Press meningkat terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian komponen Screw Press, maka semakin tinggi laju kegagalan komponen Screw Press tersebut. Dari grafik pada gambar 4.25 terlihat bahwa Bushing dan Right Handed Shaft yang paling kritis, sedangkan Bearing laju kegagalannya meningkat tajam tetapi interval waktunya lebih lama dari komponen lainnya . Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Bushing dan Right Handed Shaft. Untuk interval waktu 60 hari saja Left Right handed Worm akan mengalami kegagalan 0,0058 kalihari, Bushing akan mengalami kegagalan 0,0051 kalihari, Universitas Sumatera Utara 91 Right Handed Shaft akan mengalami kegagalan 0,0041 kalihari, sedangkan Bearing tidak akan mengalami kegagalan. Untuk interval waktu 120 hari Left Right handed Worm akan mengalami kegagalan 0,0092 kalihari, Bushing akan mengalami kegagalan 0,0162 kalihari, Right Handed Shaft akan mengalami kegagalan 0,009 kalihari, sedangkan Bearing akan mengalami kegagalan 0,0001 kalihari. Untuk interval waktu 270 hari saja Left Right handed Worm akan mengalami kegagalan 0,0161 kalihari, Bushing akan mengalami kegagalan 0,057 kalihari, Right Handed Shaft akan mengalami kegagalan 0,0222 kalihari, sedangkan Bearing akan mengalami kegagalan 0,0037 kalihari. Dari laju kegagalan ini kita bisa menentukan jumlah kebutuhan masing- masing komponen untuk setiap tahunnya. 4.4.7 Analisis Mean Time Between Failure MTBF Mean time between failure MTBF Screw Press dan komponennya dapat dihitung dengan persamaan 2.11:        t t dt e dt t R MTBF   Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 dari tabel 8a lampiran 8 adalah: 96 . 67 5691 . 1 21 . 25 2      t dt e MTBF Universitas Sumatera Utara 92 Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan interval waktu kerusakannya adalah 67.96 hari. Perhitungan selanjutnya untuk Screw Press dan komponennya dapat dilihat pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8. Hasil perhitungan MTBF komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.26. MTBF vs Interval Time 0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00 700.00 800.00 900.00 1000.00 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Interval Time day M T B F L R Hand. Worm Bushing Press Cylinder Rebuild Worm Bearing Left Hand. haft Right Gand. Shaft Gambar 4.26 MTBF Komponen Screw Press. Untuk membahas lebih lanjut, tabel 9a sampai 9g disajikan dengan interval waktu dari dari 30 sampai 300 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.24. Universitas Sumatera Utara 93 Tabel 4.24 Nilai MTBF Komponen Screw Press No. Interval Waktu hari LRHW BSG PC RW BRG LHS RHS 1. 30 260.76 - 435.20 147.80 - - - 2. 60 141.18 127.31 222.21 110.16 - - 214.64 3. 90 87.61 53.23 137.28 84.55 - 341.59 116.34 4. 120 55.92 22.17 89.34 65.37 - 177.00 66.88 5. 150 35.58 8.29 58.70 50.62 - 97.04 38.33 6. 180 22.27 2.63 38.24 39.18 - 53.01 21.28 7. 210 13.63 0.68 24.47 30.27 748.52 27.75 11.27 8. 240 8.14 0.14 15.30 23.34 401.26 13.53 5.63 9. 270 4.72 0.02 9.32 17.95 221.87 6.00 2.64 10. 300 2.67 0.00 5.52 13.78 122.63 2.37 1.16 11. 330 - - 3.17 - 65.60 0.82 - 12. 360 - - 1.77 - 32.80 - - 13. 390 - - - - 14.73 - - Dari tabel 4.24 dan gambar 4.26 didapatkan bahwa MTBF dari komponen Screw Press menurut terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian komponen Screw Press, maka semakin kecil MTBF komponen Screw Press tersebut. Dari grafik pada gambar 4.26 terlihat bahwa Bushing dan Right Handed Shaft yang paling kritis, sedangkan Bearing MTBF-nya menurun tajam tetapi interval waktunya lebih lama dari komponen lainnya . Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Bushing dan Right Handed Shaft. Untuk interval waktu 60 hari saja Left Right handed Worm akan memiliki MTBF 141.18 hari, Bushing akan memiliki MTBF 127.31 hari, Right Handed Shaft akan memiliki MTBF 214.64 hari, sedangkan Bearing dan Left Handed Shaft memiliki interval waktu melebihi 60 hari. Universitas Sumatera Utara 94 Untuk interval waktu 210 hari saja Left Right handed Worm akan memiliki MTBF 13.63 hari, Bushing akan memiliki MTBF 0.68 hari, Right Handed Shaft akan memiliki MTBF 11.27 hari, Bearing memiliki MTBF 748.52 hari, dan Left Handed Shaft memiliki MTBF 27.75 hari. Dari MTBF ini Bearing memiliki umur pemakaian yang paling lama sedangkan Left Right handed Worm memiliki umur pemakaian yang paling singkat. 4.4.8 Analisis ketersediaan Availability Ketersediaan ini merupakan bagian dari waktu pengoperasian mesin yaitu pada saat alat melayani pemakaian. Dalam hal ini ketersediaan hanya dihitung untuk Screw Press saja tidak termasuk komponennya, Ketersediaan Screw Press dapat dihitung dengan persamaan 2.12: MTTR MTBF MTBF A   MTTR mean time to failure adalah waktu rata-rata mesin tidak beroperasi, dan tidak merupakan fungsi terhadap waktu. Oleh sebab itu harga MTTR untuk Screw Press dan komponennya diambil dari rata-rata TTR seperti pada tabel 6a sampai 6d pada lampiran 5. Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 adalah: 9599 . 8374 . 2 96 . 67 96 . 67    A Universitas Sumatera Utara 95 Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan ketersediaan mesin itu untuk beroperasi adalah 95.99. Perhitungan selanjutnya untuk Screw Press dapat dilihat pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.27. Availability vs Interval Time 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 1.00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Interval Time day A v a il a b il it y Scew Press 1 Screw Press 2 Screw Press 3 Screw Press 4 Gambar 4.27 Availability Screw Press 1, 2, 3, dan 4. Dari grafik pada gambar 4.27 terlihat bahwa ketersediaan availability tidak begitu terpengaruh oleh interval waktu, karena lamanya mesin tidak beroperasi MTTR tidak dipengaruhi oleh interval waktu. Universitas Sumatera Utara 96 4.4.9 Analisis biaya pemeliharaan optimum Untuk memperoleh interval waktu penggantian preventif komponen dengan kriteria minimasi biaya, maka digunakan rumus persamaan 2.17.      T dt t f t t R T t R x Cf t R x Cp tp C . . 1 Dimana Ctp adalah total biaya optimum pemeliharaan per satuan waktu. Persamaan ini adalah merupakan fungsi waktu, maka untuk perhitungannya dapat dilihat tabel 9a sampai 9g lampiran 9. Contoh perhitungan komponen Left Right Handed Worm untuk data nomor 1, nilai Ctp adalah Rp. 690.135,-. Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, dan grafik pada gambar 4.28. Ctp vs Interval Time - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 Interval Time day C tp , R p . L R Hand.Worm Bushing Press Cylinder Rebuild Worm Bearing Left Hand.Shaft Right Hand.Shaft Gambar 4.28 Biaya Pemeliharaan Komponen Screw Press Universitas Sumatera Utara 97 Untuk penentuan interval waktu penggantian komponen yang optimum, maka diambil pada biaya Ctp yang minimum. Maka dari tabel 9a sampai 9g lampiran 9 dapat disimpulkan interval waktu penggantian yang optimum untuk tiap-tiap komponen seperti pada tabel 4.25 berikut. Tabel 4.25 Interval Waktu Penggantian Optimum Untuk Tiap-Tiap Komponen No. Nama Komponen Ctp minimum Rp Interval waktu hari MTBF hari Laju Kegagalan Reliability Availability 1. Left Right Handed Worm 437,019 76 109 0.00677 0.7362 0.9826 2. Bushing 676.357 70 94 0.00836 0.7884 0.9684 3. Press Cylinder 330.832 92 133 0.00565 0.7533 0.9864 4. Rebuil Worm 907.380 92 83.1 0.00693 0.5761 0.9576 5. Bearing SKF 29326 69.826 232 472 0.00195 0.9181 0.9969 6. Left Handed Shaft 192.246 122 170 0.00481 0.8172 0.9926 7. Right Handed Shaft 316.161 80 141 0.00571 0.8058 0.9866 Dari grafik pada gambar 4.28 terlihat bahwa total biaya pemeliharaan akan mencapai nilai minimum pada suatu titik yang diambil sebagai interval waktu penggantian optimum. Pada tabel 4.25 dapat diketahui bahwa interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Left Right Handed Worm berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 76 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 437.019,-, MTBF 109 hari, laju kegagalan 0.0067 kalihari, keandalan 73,62, dan ketersediaan 98,26. Sedangkan interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Bushing berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 70 hari dengan biaya minimum Universitas Sumatera Utara 98 sebesar Rp. 676.357,-, MTBF 94 hari, laju kegagalan 0.0083 kalihari, keandalan 78,84, dan ketersediaan 96,84. Interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Press Cylinder berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 92 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 330.832,-, MTBF 133 hari, laju kegagalan 0.0056 kalihari, keandalan 75,33, dan ketersediaan 98,64. Interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Rebuil Worm berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 94 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 907.380,-, MTBF 83.1 hari, laju kegagalan 0.0069 kalihari, keandalan 57.61, dan ketersediaan 95.76. Interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Bearing SKF 29326 berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 232 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 69.826,-, MTBF 232 hari, laju kegagalan 0.0019 kalihari, keandalan 91,81, dan ketersediaan 99,69. Interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Left Handed Shaft berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 122 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 192.246,-, MTBF 170 hari, laju kegagalan 0.0048 kalihari, keandalan 81,72, dan ketersediaan 99,26. Interval waktu penggantian yang optimum untuk komponen Right Handed Shaft berdasarkan kriteria minimasi biaya adalah 80 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 316.161,-, MTBF 141 hari, laju kegagalan 0.0057 kalihari, keandalan 80,58, dan ketersediaan 98,66. Universitas Sumatera Utara 99 4.4.10 Analisis jadwal pemeliharaan optimum Screw Press. Setelah dilakukan analisis biaya pemeliharaan optimum, didapatkan hasil interval waktu penggantian komponen yang optimal seperti pada tabel 4.25, namun interval waktu dari komponen-komponen yang dihasilkan berbeda-beda. Maka akan dibuat persekutuan modifikasi terhadap hasil interval waktu penggantian komponen dengan memperhatikan nilai keandalan yang akan berubah nantinya. Interval waktu modifikasi yang dilakukan adalah bertujuan agar penggantian komponen dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dengan komponen lainnya, sehingga dapat mengefisienkan waktu dan biaya, sekaligus akan mudah dalam mengingat jadwal penggantian komponen. Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa interval waktu antara Left Right Handed Worm, Bushing dan Right Handed Shaft berdekatan yaitu 76, 70 dan 80 hari. Maka diambil interval waktu penggantian ketiga komponen tersebut 76 hari. Dengan demikian maka biaya pemeliharaan Ctp Bushing akan berubah dari Rp.676.357,- menjadi Rp. 682.005,-, dan biaya Right Handed Shaft berubah dari Rp. 316.161,- menjadi Rp. 316.597,-. Nilai keandalan Bushing turun dari 0.7884 menjadi 0.7474, sedangkan Right Handed Shaft naik dari 0.8058 menjadi 0.8239. Interval waktu penggantian Left Handed Shaft dirobah dari 122 hari menjadi 114 hari 1,5x76 hari. Biaya pemeliharaan Ctp Left Handed Shaft akan berubah dari Rp.192.246,- menjadi Rp. 193.901,-, sedangkan nilai keandalannya naik dari 0.8172 menjadi 0.8472. Universitas Sumatera Utara 100 Interval waktu penggantian Press Cylinder dan Rebuild Worm dirobah menjadi 95 hari 54x76 hari. Biaya pemeliharaan Ctp Press Cylinder akan berubah dari Rp.330.832,- menjadi Rp. 331.179,-, dan biaya Ctp Rebuild Worm berubah dari Rp.907.380,- menjadi Rp. 907.779,-. Nilai keandalan Press Cylinder turun dari 0.7533 menjadi 0.7318, sedangkan keandalan Rebuild Worm akan turun dari 0.7448 menjadi 0.7405. Interval waktu penggantian Bearing SKF 29326 dirobah dari 232 hari menjadi 228 hari 3 x 76 hari. Biaya pemeliharaan Ctp Bearing SKF 29326 akan berubah dari Rp.69.826,- menjadi Rp. 69.882,-, sedangkan nilai keandalannya naik dari 0.9181 menjadi 0.9250. Setelah interval waktu penggantian komponen didapatkan, maka dapat dibuat matrik jadwal penggantian komponen untuk waktu 2 tahun seperti pada tabel 4.26. Tabel 4.26 Matrik Jadwal Penggantian Komponen Screw Press Penggantian hari ke Komponen 1 77 96 115 153 191 229 286 305 343 381 457 476 495 533 571 609 666 685 723 1 Left Right Handed Worm PN 13 X X - - X - X - X - X X - - X - X - X - 2 Bushing X X - - X X - X - X X - - X - X - X - 3 Press Cylinder X - X - - X - X - - X - X - - X - X - - 4 Rebuild Worm X - X - - X - X - - X - X - - X - X - - 5 Bearing SKF 29326 X - - - - - X - - - - - - - - - X - - - 6 Left handed shaft X - - X - - X - - X - - - X - - X - - X 7 Right handed shaft PN 21 X X - - X - X - X - X X - - X - X - X Interval waktu TBF 76 19 19 38 38 38 57 19 38 38 76 19 19 38 38 38 57 19 38 TTR 5.5 2.5 2 0.5 2.5 2 3.5 2 2.5 0.5 5 2.5 2 0.5 2.5 2 3.5 2 2.5 0.5 Universitas Sumatera Utara 101 Sebagai awal pelaksanaan program pemeliharaan terencana Preventive Maintenance ini, maka penggantian komponen Screw Press dilakukan serentak pada hari pertama, kemudian dilanjutkan sesuai dengan interval waktu penggantian masing-masing komponen. 4.4.11 Perbandingan sistem pemeliharaan yang lama dengan sistem pemeliharaan yang dimodifikasi. Setelah jadwal pemeliharaan Screw Press dimodifikasi berdasarkan analisis kegagalan sebelumnya, maka dapat dilihat perbandingan dari beberapa karakteristik Screw Press dan komponen-komponennya, seperti: keandalan, laju kegagalan, MTBF, ketersediaan, frekuensi kegagalan, dan biaya pemeliharaan. Interval waktu perbaikan Screw Press yang dimodifikasi dapat dilihat pada tabel 10a lampiran 10. Hasil perhitungan fungsi keandalan, fungsi laju kegagalan, MTBF dan Availability dapat dilihat pada tabel 10c lampiran 10. Dari hasil perhitugan tersebut, dapat dibuat perbandingan antara kondisi Screw Press pada sistem lama dengan Screw Press pada sistem hasil Pengembangan Strategi Pemeliharaan yang baru, seperti terlihat pada tabel 4.27. Screw Press 1 mengalami kenaikan keandalan dari 0.4207 menjadi 0.8259 96, penurunan laju kegagalan dari 0.0591 menjadi 0.0232 61, kenaikan MTBF dari 16.928 menjadi 43.172, kenaikan ketersediaan dari 0.8564 menjadi 0.9524 11, dan penurunan frekuensi perbaikan dari 37 kali menjadi 19 kali. Universitas Sumatera Utara 102 Tabel 4.27 Perbandingan Kondisi Screw Press Sistem Lama dengan Sistem Baru Sistem Pemeliharaan Screw Press Fungsi Lama Baru Kenaikan Rt 0.4207 0.8259 96 λ t 0.0591 0.0232 -61 MTBF 16.928 43.172 155 A 0.8564 0.9524 11 1 Frek 37 19 -49 Rt 0.4024 0.8259 105 λ t 0.0302 0.0232 -23 MTBF 33.107 43.172 30 A 0.9201 0.9524 4 2 Frek 23 19 -17 Rt 0.4504 0.8259 83 λ t 0.0448 0.0232 -48 MTBF 22.323 43.172 93 A 0.8585 0.9524 11 3 Frek 25 19 -24 Rt 0.4204 0.8259 96 λ t 0.0373 0.0232 -38 MTBF 26.779 43.172 61 A 0.875 0.9524 9 4 Frek 23 19 -17 Dari modifikasi interval penggantian komponen Screw Press, dapat dilihat perbandingan biaya pemeliharaan Ctp, dan nilai keandalan antara sebelum penjadwalan, sesudah penjadwalan dan sesudah modifikasi penjadwalan seperti pada tabel 4.28 dan tabel 4.29. Universitas Sumatera Utara 103 Tabel 4.28 Perbandingan Total Biaya Sebelum, Sesudah Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan Modifikasi. Sebelum Sesudah Modifikasi No. Komponen MTTF hari Ctp Rphari Tp hari Ctp Rphari Tp hari Ctp Rphari 1. Left Right Handed Worm 134 543.794 76 437,019 76 437.019 2. Bushing 114 936.271 70 676.357 76 682.005 3. Press Cylinder 159 423.152 92 330.832 95 331.179 4. Rebuil Worm 139 975.343 92 907.380 95 907.779 5. Bearing SKF 29326 342 128.294 232 69.826 228 69.882 6. Left Handed Shaft 191 270.441 122 192.246 114 193.901 7. Right Handed Shaft 148 459.768 80 316.161 76 316.597 MTTF lihat tabel 6e sd 6k lampiran 5 Tabel 4.29 Perbandingan Keandalan Rt Sebelum, Sesudah Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan Modifikasi. Sebelum Sesudah Modifikasi No. Komponen MTTF hari Rt Tp hari Rt Tp hari Rt 1. Left Right Handed Worm 134 0.4519 76 0.7362 76 0.7362 2. Bushing 114 0.4537 70 0.7884 76 0.7474 3. Press Cylinder 159 0.4615 92 0.7533 95 0.7405 4. Rebuil Worm 139 0.4111 92 0.5761 95 0.5642 5. Bearing SKF 29326 342 0.5149 232 0.9181 228 0.9250 6. Left Handed Shaft 191 0.4757 122 0.8172 114 0.8472 7. Right Handed Shaft 148 0.4521 80 0.8058 76 0.8239 MTTF lihat tabel 6e sd 6k lampiran 5 Dari tabel 4.28 dan 4.29 terlihat bahwa total biaya pemeliharaan sesudah penjadwalan lebih kecil dari total biaya sebelum penjadwalan pemeliharaan, sedangkan nilai keandalan reliability sesudah penjadwalan lebih tinggi dari keandalan sebelum penjadwalan pemeliharaan. Universitas Sumatera Utara 104 4.4.12 Analisis Penyediaan Suku cadang Penyediaan suku cadang yang akan dibahas disini adalah komponen- komponen Screw Press yang kritis seperti telah dibahas sebelumnya yaitu; Left Right Handed Worm, Bushing, Press Cylinder, Rebuil Worm, Bearing SKF 29326, Left Handed Shaft, dan Right Handed Shaft. Pembahasan akan dilakukan terhadap: 1. Jumlah kebutuhan komponen pertahun, 2. Jumlah pemesanan ekonomis, dan 3. Jumlah stok minimum. 1. Jumlah kebutuhan komponen pertahun. Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa jumlah komponen yang dibutuhkan setiap tahun untuk tiap Screw Press adalah: Left Right Handed Worm PN 13, Bushing, dan Right Handed Shaft = 5 unit, Press Cylinder, Rebuild Worm, dan Left Handed Shaft = 4 unit, dan Bearing 29326 = 2 unit. Maka jumlah yang dibutuhkan untuk keempat Screw Press, jumlah tersebut dikali 4. 2. Jumlah pemesanan ekonomis. Data-data yang diperlukan untuk pemesanan ekonomis ini adalah: A = jumlah komponen yang dibutuhkan pe tahun B = harga komponen per unit C = biaya inventarisasi per komponen per tahun P = biaya pengadaan komponen Universitas Sumatera Utara 105 Biaya pengadaan barang per pesanan termasuk pengangkutan, administrasi, pajak, komunikasi dan lain-lain diasumsikan sebagai berikut: Untuk Left Right Handed Worm, , Press Cylinder, , Bearing SKF 29326, Left Handed Shaft, dan Right Handed Shaft sekitar Rp. 1.500.000,-, sedangkan untuk Bushing dan Rebuil Worm sekitar Rp. 200.000,- karena pemesanannya hanya bersifat lokal. Biaya inventarisasi per komponen diambil 15 dari harga barang yang disimpan. Berdasarkan persamaan 2.18 sampai 2.22 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut. Untuk Left Right Handed Worm: Biaya inventarisasi C = 15 x Rp. 7.547.000,- = Rp. 1.132.050,- Jumlah pesanan ekonomis = C P A Q . 2  =   , 050 . 132 . 1 . , 000 . 500 . 1 . . 20 . 2 Rp Rp = 7,28 unit, dibulatkan 7 unit. Dimana: Q = jumlah pesanan ekonomis setiap kali order. Jumlah komponen yang dibutuhkan untuk keempat Screw Press per tahun dapat dilihat pada tabel 4.30. Universitas Sumatera Utara 106 Tabel 4.30 Jumlah Kebutuhan Komponen Per Tahun dan Harga Komponen No. Komponen A unit B Rp C Rp P Rp Q unit 1. Left Right Handed Worm 20 7.547.000 1,132,050 1.500.000 7 2. Bushing 20 1.460.000 219,000 200.000 6 3. Press Cylinder 16 6.750.000 1,012,500 1.500.000 7 4. Rebuil Worm 16 300.000 45,000 200.000 12 5. Bearing SKF 29326 8 3.375.000 506,250 1.500.000 7 6. Left Handed Shaft 16 6.575.000 986,250 1.500.000 7 7. Right Handed Shaft 20 5.335.000 800,250 1.500.000 9 3. Jumlah stok minimum Untuk menjaga stok suku cadang tidak sampai dibawah minimum, maka perlu dilakukan perhitungan batas pemesanan kembali setiap suku cadang. Untuk left right handed worm: Qo = batas stok untuk tiap pemesanan ..... unit a = jumlah barang yang dibutuhkanbulan untuk keampat Screw Press = 20 unit12 bulan = 53 unitbulan to = waktu pengadaan = 76 hari = 2,53 bulan Maka : Qo = a x to = 53 2,5 = 4,2 unit → 4 unit. Jadi jika stok left right handed worm sudah tinggal 4 unit di gudang maka dilakukan pemesanan kembali. Untuk stok komponen lainnya dapat dilihat tabel 4.31. Universitas Sumatera Utara 107 Tabel 4.31 Stok Minimum Untuk Batas Pemesanan Kembali To No. Komponen a unit hari bulan Qo unit 1. Left Right Handed Worm 53 76 2.53 4 2. Bushing 53 76 2.53 4 3. Press Cylinder 43 95 3.17 4 4. Rebuil Worm 43 95 3.17 4 5. Bearing SKF 29326 23 228 7.60 5 6. Left Handed Shaft 43 114 3.80 5 7. Right Handed Shaft 53 76 2.53 4

4.5 Pengembangan Strategi Pemeliharaan