76
4.4    Analisis Data
4.4.1  Pengujian Distribusi Data Penentuan  distribusi  dari  data  interval  waktu  kegagalan Screw  Press  dan
komponennya sangat penting untuk menentukan fungsi dan parameter keandalan dari Screw  Press  dan  komponennya. Uji  distribusi  data  ini  dapat  dilakukan  dengan
bantuan Software  Minitab  seperti  terlihat  pada  lampiran  12. Parameter  yang digunakan  dalam  penentuan  distribusi  dari  setiap  komponen  ini  adalah  nilai
significance  level atau  koefisien  korelasi,  dan  dipilih  nilainya  yang  paling  besar. Tabel 4.15 adalah nilai signifikansi yang diperoleh dengan bantuan Software Minitab.
Berdasarkan  tabel  4.15,  maka  didapatkan  hasil  distribusi  untuk  tiap Screw Press  dan  komponennya  mengikuti  distribusi  Weibull.  Selanjutnya  dilakukan
estimasi paramater Weibull, parameter bentuk β   dan paramater skala η  .
Tabel 4.15 Nilai Siginifikansi Level Masing-masing Distribusi. No.
Mesin dan Komponen Weibull
Exponential Normal
1. Screw Press 1
0.986 0.945
2. Screw Press 2
0.979 0.946
3. Screw Press 3
0.974 0.923
4. Screw Press 4
0.984 0.956
5. Left    Right  Handed
Worm 0.987
0.978 6.
Bushing 0.943
0.935 7.
Press Cylinder 0.909
0.955 8.
Rebuil Worm 0.980
0.976 9.
Bearing SKF 29326 0.953
0.956 10.
Left Handed Shaft 0.939
0.949 11.
Right Handed Shaft 0.955
0.937
4.4.2 Estimasi parameter
Universitas Sumatera Utara
77
Parameter bentuk    β     dapat  menunjukkan  karakteristik  laju  kegagalan,  dan
parameter  skala    η     berguna  untuk  menunjukkan  karateristik  interval  waktu kegagalan  suatu  komponen.  Parameter  β   dan  η   dapat  dihitung  menggunakan
persamaan 2.2 sampai 2.7. Untuk data Screw Press 1 data nomor 2;
4 .
3 .
 
 
N i
MR ti
F =
0455 .
4 .
37 3
. 2
 
3863 .
1 4
ln ln
 
 Ti Xi
0679 .
3 }
0455 .
1 ln
ln{ }
1 ln
ln{ 
 
 
 
 Ti
F Yi
Hasil selanjutnya dapat dilihat tabel 8a pada lampiran 8.
N Yi
Yi N
Yi Xi
Yi Xi
b
N i
N i
N i
N i
N i
2 1
1 2
1 1
1
. .
 
 
 
 
 
 
 
 
= 6373
. 37
5975 .
20 9755
. 63
37 }
5975 .
20 .
2814 .
106 {
701 .
25
2
 
 
 
N Yi
b Xi
a
N i
N i
 
 
 
1 1
. =
2273 .
3 37
} 5975
. 20
6373 .
{ 2814
. 106
 
 x
5691 .
1 6373
. 1
1 
 
b
210 .
25
5691 .
1 1
. 6373
. 2273
. 3
1 .
 
 e
e
b a
Untuk hasil selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Parameter β  dan η  Untuk Screw Press dan Komponennya.
Universitas Sumatera Utara
78
No. Mesin
β η
1. Screw Press 1
1.5691 25.210
2. Screw Press 2
1.2607 40.937
3. Screw Press 3
1.9098 38.276
4. Screw Press 4
1.5512 39.48
5. Left  Right Handed Worm
1.6809 153.67
6. Bushing
2.4628 125.436
7. Press Cylinder
1.8355 182.903
8. Rebuil Worm
1.1564 153.911
9. Bearing SKF 29326
5.2818 369.592
10. Left Handed Shaft
2.9063 211.565
11. Right Handed Shaft
2.1168 165.043
Batas kepercayaan confidence bounds terhadap distribusi data Screw Press dapat dilihat pada grafik Probability seperti pada gambar 4.18 sampai 4.21.
100 10
1
99 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 3
2 1
Time  day U
n r
e li
a b
il it
y
C orrelation 0.986
Shape 1.56908
Scale 25.2104
M ean 22.6455
StD ev 14.7523
M edian 19.9589
I Q R 19.6491
F ailure 37
C ensor A D
0.751
Table of St at ist ics
Probability Plot for Screw Press 1
Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI
Gambar 4.18 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 1
Universitas Sumatera Utara
79
100.0 10.0
1.0 0.1
99 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 3
2 1
Time  day U
n r
e li
a b
il it
y
C orrelation 0.979
Shape 1.26072
Scale 40.9368
M ean 38.0547
StD ev 30.3873
M edian 30.6095
I Q R 37.8058
F ailure 23
C ensor A D
1.024
Table of St at ist ics
Probability Plot for Screw Press 2
Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI
Gambar 4.19 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 2
100 10
1
99 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 3
2 1
Time  day U
n r
e li
a b
il it
y
C orrelation 0.974
Shape 1.90982
Scale 38.2762
M ean 33.9594
StD ev 18.5049
M edian 31.5925
I Q R 25.4810
F ailure 25
C ensor A D
1.198
Table of St at ist ics
Probability Plot for Screw Press 3
Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI
Gambar 4.20 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 3
Universitas Sumatera Utara
80
100 10
1
99 90
80 70
60 50
40 30
20 10
5 3
2 1
Time  day U
n r
e li
a b
il it
y
C orrelation 0.984
Shape 1.55117
Scale 39.4797
M ean 35.5050
StD ev 23.3744
M edian 31.1715
I Q R 31.0505
F ailure 23
C ensor A D
0.865
Table of St at ist ics
Probability Plot for Screw Press 4
Complete Data - LSXY Estimates Weibull - 95 CI
Gambar 4.21 Grafik Confidence Bounds Dua Sisi Screw Press 4
4.4.3 Analisis keandalan Screw Press.
Tingkat keandalan reliability Screw Press dan komponennya dapat dihitung dengan persamaan 2.8:
 
 
 
 
t t
e dt
t f
t R
Karena  interval  waktu  kegagalan Screw  Press  1  adalah  antara  2  dan  71  hari,  maka sebagai  fungsi waktunya ti diambil antara 2  hari sampai lebih  dari 71 hari dengan
range  2  hari  seperti  terlihat  pada  tabel  8a  sampai  8d  lampiran  8.  Untuk  contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 adalah:
 
9814 .
5691 .
1
21 .
25 2
 
e R
Universitas Sumatera Utara
81
Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan tidak  rusaknya  adalah  98.14.  Dari  tabel  8a  pada  lampiran  8  terlihat  bahwa
keandalan  reliability Screw  Press  1  cepat  sekali  turunnya,  dimana  pada  interval waktu  18  hari  saja  keandalannya  sudah  turun  menjadi 0,5546. Artinya  jika Screw
Press  digunakan  dalam  jangka  waktu  18 hari,  maka  kemungkinan  tidak  rusaknya adalah 55,46. Perhitungan selanjutnya untuk Screw Press 1, 2, 3, dan 4 dapat dilihat
pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.22. Untuk membahas lebih lanjut, tabel 8a sampai 8d disajikan sampai urutan ke
15 saja, seperti trlihat pada tabel 4.17.
Re lia bility vs Inte rva l Tim e
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
1.00
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Interval Time day R
e lia
b ili
ty
Screw  Press 1 Screw  Press 2
Screw  Press 3 Screw  Press 4
Gambar 4.22 Reliability Screw Press 1, 2, 3, dan 4.
Universitas Sumatera Utara
82
Tabel 4.17 Nilai Keandalan Screw Press No
Interval Waktu hari
SP-1 SP-2
SP-3 SP-4
1 2
0.9814 0.9780
0.9964 0.9903
2 4
0.9459 0.9481
0.9867 0.9717
3 6
0.9002 0.9150
0.9714 0.9476
4 8
0.8478 0.8801
0.9509 0.9194
5 10
0.7911 0.8444
0.9259 0.8880
6 12
0.7320 0.8083
0.8966 0.8541
7 14
0.6721 0.7722
0.8637 0.8185
8 16
0.6126 0.7364
0.8278 0.7817
9 18
0.5546 0.7012
0.7892 0.7440
10 20
0.4989 0.6668
0.7487 0.7059
11 22
0.4459 0.6331
0.7066 0.6678
12 24
0.3963 0.6004
0.6636 0.6300
13 26
0.3501 0.5688
0.6202 0.5927
14 28
0.3076 0.5382
0.5767 0.5561
15 30
0.2688 0.5088
0.5337 0.5204
Dari  tabel  4.17  dan  gambar  4.22  didapatkan  bahwa  keandalan Screw  Press menurun terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu pemakaian Screw
Press,  maka  semakin  kecil  keandalan Screw  Press  tersebut.  Jika  diambil  keandalan minimum sebesar 70 sebagai batas toleransi perusahaan, maka Screw Press 1 boleh
dioperasikan paling lama 12 hari, Screw Press 2 paling lama 18 hari, Screw Press 3 paling lama 22 hari dan Screw Press 4 paling lama 20 hari, karena jika mesin-mesin
tersebut  dioperasikan  melebihi  waktu  tersebut,  maka  kemungkinan  tidak  rusaknya kurang dari 70.
Dari grafik pada gambar 4.22 terlihat bahwa Screw Press 1 dan Screw Press 2 yang paling  kritis. Jika  keandalan  sistem  akan  ditingkatkan  maka  prioritas  pertama
hendaklah pada Screw Press 1 dan Screw Press 2.
Universitas Sumatera Utara
83
Variasi  keandalan  terhadap  interval  waktu  pemakaian Screw  Press dapat dilihat  pada  tabel  4.18.  Untuk  mencapai  keandalan  90  R  =  0.90,  untuk Screw
Press  1,  pemeliharaan  harus  dilakukan  sebelum  6  hari,  karena  setelah  mesin beroperasi  selama  6  hari  tanpa  gagal,  maka  hanya  90  kemungkinan  mesin  tidak
akan gagal, demikian juga dengan Screw Press yang lainnya. Tabel 4.18 Interval Waktu Pemeliharaan Berdasarkan Tingkatan Keandalan
Interval waktu hari menurut tingkatan keandalan No.
Nama Mesin sistem
90 75
50 1.
Screw Press 1 6.00
11.39 19.96
2. Screw Press 2
6.87 15.24
30.61 3.
Screw Press 3 11.78
19.93 31.59
4. Screw Press 4
9.29 17.65
31.20
Screw  Press 3  kondisinya  paling  baik  dibandingkan  dengan  yang  lainnya, dimana  untuk  mencapai  keandalan  90  mesin  bisa  dioperasikan  selama  11.78  hari,
untuk mencapai keandalan 75 mesin bisa dioperasikan selama 19,93 hari dan untuk mencapai keandalan 50  mesin bisa dioperasikan selama 31.59 hari.
4.4.4  Analisis keandalan sub-sistem komponen Screw Press Subsistem  dari Screw  Press adalah  komponen-komponen  yang  paling  kritis
yang menyebabkan  berhentinya Screw  Press  beroperasi,  yaitu  pada  tabel  4.19. Komponen-komponen  ini  telah  dipilih  berdasarkan  analisis  pada  bagian  4.2.1
sebelum ini berdasarkan analisis frekuensi dan diagram Pareto.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.19 Nama Komponen Screw Press dan Kode. No.
Nama Komponen Kode
1 Left  Right Handed Worm PN 13
LRHW 2
Bushing BSG
3 Press Cylinder
PC 4
Rebuild Worm RW
5 Bearing SKF 29326
BRG 6
Left handed shaft LHS
7 Right handed shaft PN 21
RHS
Hasil perhitungan  keandalan  sub-sistem komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, kemudian ditampilkan pada tabel 4.20 dengan
interval  waktu  dari  30  hingga  300  hari  saja,  sedangkan  kondisi  seutuhnya  dari komponen Screw Press dapat dilihat pada grafik gambar 4.23.
Reliability vs Interval Time
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
550
Interval Time day R
e li
a b
il it
y
L  R Hand.Worm Bushing
Press Cylinder Rebuild Worm
Bearing Left Hand Shaft
Right Hand Shaft
Gambar 4.23 Reliability Komponen Screw Press
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.20 Nilai Keandalan Komponen Screw Press No
Interval Waktu hari
LRHW BSG
PC RW
BRG LHS
RHS 1
30 0.9378
0.9709 0.9644
0.8599 1.0000
0.9966 0.9733
2 40
0.9011 0.9418
0.9404 0.8102
1.0000 0.9921
0.9514 3
50 0.8594
0.9014 0.9116
0.7615 1.0000
0.9850 0.9233
4 60
0.8140 0.8499
0.8787 0.7143
0.9999 0.9747
0.8892 5
80 0.7162
0.7187 0.8032
0.6255 0.9997
0.9425 0.8058
6 100
0.6153 0.5642
0.7188 0.5448
0.9990 0.8929
0.7073 7
120 0.5169
0.4079 0.6304
0.4724 0.9974
0.8249 0.6009
8 140
0.4253 0.2696
0.5421 0.4081
0.9941 0.7399
0.4937 9
160 0.3429
0.1619 0.4574
0.3514 0.9881
0.6415 0.3920
10 180
0.2713 0.0877
0.3787 0.3016
0.9779 0.5351
0.3007 11
200 0.2107
0.0426 0.3078
0.2583 0.9617
0.4277 0.2227
12 220
0.1608 0.0185
0.2457 0.2206
0.9375 0.3262
0.1592 13
240 0.1205
0.0071 0.1927
0.1880 0.9028
0.2363 0.1098
14 260
0.0889 0.0024
0.1485 0.1598
0.8555 0.1619
0.0730 15
290 0.0546
0.0004 0.0973
0.1249 0.7575
0.0820 0.0370
16 300
0.0460 0.0002
0.0837 0.1149
0.7173 0.0633
0.0289 Dari tabel 4.20 dan gambar 4.23 didapatkan bahwa keandalan dari komponen-
komponen Screw  Press  menurun  terhadap  waktu. Artinya  semakin  panjang  interval waktu pemakaian komponen Screw Press, maka semakin kecil keandalan komponen
tersebut.  Jika  diambil  keandalan  minimum  sebesar  75  sebagai  batas  toleransi perusahaan,  maka Left    Right  Handed  Worm  boleh  dioperasikan  paling  lama  73.2
hari, Bushing paling lama 75.63 hari, Press Cylinder paling lama 92.75 hari, Rebuild Worm  paling  lama  92.78  hari, Bearing  SKF  29326  paling  lama  291.92  hari, Left
Handed Shaft paling lama 137.8 hari dan Right Handed Shaft paling lama 91.63 hari, karena  jika  mesin-mesin  tersebut  dioperasikan  melebihi  waktu  tersebut,  maka
kemungkinan tidak rusaknya kurang dari 75.
Universitas Sumatera Utara
86
Dari  grafik  pada  gambar  4.23  terlihat  bahwa Bushing  dan Left    Right Handed  Worm  adalah  komponen  yang  paling  kritis,  sedangkan bearing  SKF  29326
adalah  komponen  yang  paling  tinggi  keandalannya.  Jika  keandalan  sistem  akan ditingkatkan  maka  prioritas  pertama  hendaklah  pada Bushing dan  Left    Right
Handed Worm. Variasi keandalan terhadap interval waktu pemakaian komponen Screw Press
dapat dilihat pada tabel 4.21. Untuk mencapai keandalan 90 R = 0.90, maka untuk Left  Right Handed Worm, pemeliharaan harus dilakukan sebelum 40.2 hari, karena
setelah  mesin  beroperasi  selama  6  hari  tanpa  gagal,  maka  hanya  90  kemungkinan mesin  tidak  akan  gagal,  demikian  juga  dengan  komponen-komponen Screw  Press
yang lainnya.
Tabel 4.21 Interval Waktu Pemeliharaan Berdasarkan Tingkatan Keandalan Sub-sistem.
Interval waktu hari menurut tingkatan keandalan
No. Komponen sub-sistem
90 75
50 1.
Left  Right Handed Worm 40.2
73.2 123.55
2. Bushing
50.3 75.63
108.09 3.
Press Cylinder 53.65
92.75 149.8
4. Rebuild Worm
53.66 92.78
149.8 5.
Bearing SKF 29326 241.35
291.92 344.82
6. Left handed shaft
97.55 137.8
186.5 7.
Right handed shaft PN 21 57
91.63 138.8
4.4.5 Analisis laju kegagalan Screw Press
Laju kegagalan failure rate Screw Press dan komponennya dapat dihitung
Universitas Sumatera Utara
87
dengan persamaan 2.9:
 
 
1
.
 t
t Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 dari tabel 8a lampiran 8
adalah: 0147
. 21
. 25
2 .
5691 .
1
5691 .
1 1
5691 .
1
 
t
Artinya jika Screw Press digunakan dalam jangka waktu 2 hari, maka kemungkinan rusaknya adalah 0.0147 kalihari. Hasil perhitungan laju kegagalan Screw Press dapat
dilihat  pada  tabel  8a  sampai  8d  lamp.  8,  dan  disajikan  dalam  grafik  pada  gambar 4.24.
Untuk  membahas  lebih  lanjut,  tabel  8a  sampai  8d  disajikan  dengan  interval waktu dari 10 sampai 100 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.20 berikut.
Tabel 4.22 Nilai Laju kegagalan Screw Press No
Interval Waktu
hari SP-1
SP-2 SP-3
SP-4 1.
10 0.0368
0.0213 0.0147
0.0184 2.
20 0.0546
0.0256 0.0276
0.0270 3.
30 0.0687
0.0284 0.0400
0.0338 4.
40 0.0809
0.0306 0.0519
0.0396 5.
50 0.0919
0.0324 0.0636
0.0448 6.
60 0.1019
0.0340 0.0751
0.0495 7.
70 0.1113
0.0354 0.0864
0.0539 8.
80 0.1201
0.0367 0.0976
0.0580 9.
90 0.1284
0.0378 0.1086
0.0619 10.
100 0.1363
0.0389 0.1195
0.0656
Universitas Sumatera Utara
88
Failure Rate vs Interval Time
0.00 0.02
0.03 0.05
0.06 0.08
0.09 0.11
0.12 0.14
0.15 0.17
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Interval Time day F
a il
u re
R a
te
Screw Press 1 Screw Press 2
Scew Press 3 Screw Press 4
Gambar 4.24  Laju Kegagalan Screw Press 1, 2, 3, dan 4.
Dari tabel 4.22 dan grafik pada gambar 4.24 didapatkan bahwa laju kegagalan dari Screw Press meningkat terhadap waktu. Artinya semakin panjang interval waktu
pemakaian Screw  Press,  maka  semakin tinggi  laju  kegagalan Screw  Press tersebut. Dari grafik pada gambar 4.24 terlihat bahwa Screw Press 1 dan Screw Press 3 yang
paling  kritis. Jika  keandalan  sistem  akan  ditingkatkan  maka  prioritas  pertama hendaklah pada Screw Press 1 dan Screw Press 3.
Untuk  interval  waktu  10  hari  saja  Screw  Press  1  akan  mengalami  kegagalan 0,0368  kalihari,  Screw  Press  2  akan  mengalami  kegagalan  0,0213  kalihari, Screw
Press  3  akan  mengalami  kegagalan  0,0147  kalihari,  dan Screw  Press 4  akan mengalami kegagalan 0,0184 kalihari.
Universitas Sumatera Utara
89
Untuk interval waktu 50 hari Screw Press 1 akan mengalami kegagalan 0,0919 kalihari, Screw  Press 2  akan  mengalami  kegagalan  0,0324  kalihari, Screw  Press 3
akan  mengalami  kegagalan  0,0636  kalihari,  dan Screw  Press 4  akan  mengalami kegagalan 0,0448 kalihari.
Untuk interval waktu 100 hari Screw Press 1 akan mengalami kegagalan 0,1363 kalihari, Screw  Press 2  akan  mengalami  kegagalan  0,0389  kalihari, Screw  Press 3
akan  mengalami  kegagalan  0,1195  kalihari,  dan Screw  Press 4  akan  mengalami kegagalan 0,0656 kalihari.
4.4.6 Analisis laju kegagalan komponen Screw Press Hasil perhitungan laju kegagalan komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 9a
sampai 9g lampiran 9, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.25.
Failure Rate vs Interval Time
0.00 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
0.06 0.07
0.08
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
550
Interval Time day F
a ilu
re R
a te
L  R Handed Worm Bushing
Press Cylinder Rebuild Worm
Bearing Left Hand. Shaft
Right Hand. Shaft
Gambar 4.25  Laju Kegagalan Komponen Screw Press.
Universitas Sumatera Utara
90
Untuk  membahas  lebih  lanjut,  tabel  9a  sampai  9g  disajikan  dengan  interval  waktu dari dari 30 sampai 300 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.23.
Tabel 4.23 Nilai Laju kegagalan Komponen Screw Press No.
Interval Waktu hari
LRHW BSG
PC RW
BRG LHS
RHS 1.
30 0.0036
0.0024 0.0022
0.0058 0.0000
0.0003 0.0019
2. 60
0.0058 0.0051
0.0040 0.0065
0.0000 0.0012
0.0041 3.
90 0.0076
0.0102 0.0055
0.0069 0.0000
0.0027 0.0065
4. 120
0.0092 0.0162
0.0071 0.0072
0.0001 0.0047
0.0090 5.
150 0.0108
0.0231 0.0085
0.0075 0.0003
0.0071 0.0115
6. 180
0.0122 0.0306
0.0099 0.0077
0.0007 0.0101
0.0141 7.
210 0.0135
0.0389 0.0113
0.0079 0.0013
0.0135 0.0168
8. 240
0.0148 0.0477
0.0126 0.0081
0.0022 0.0175
0.0195 9.
270 0.0161
0.0570 0.0139
0.0082 0.0037
0.0219 0.0222
10. 300
0.0172 0.0669
0.0152 0.0083
0.0058 0.0267
0.0250
Dari tabel 4.23 dan grafik  pada gambar 4.25 didapatkan  bahwa laju  kegagalan dari komponen Screw  Press meningkat  terhadap  waktu.  Artinya  semakin  panjang
interval  waktu  pemakaian komponen Screw  Press,  maka  semakin tinggi  laju kegagalan komponen Screw Press tersebut. Dari  grafik  pada  gambar  4.25  terlihat
bahwa Bushing  dan Right  Handed  Shaft  yang  paling  kritis,  sedangkan Bearing  laju kegagalannya  meningkat  tajam  tetapi  interval  waktunya  lebih  lama  dari  komponen
lainnya . Jika keandalan sistem akan ditingkatkan maka prioritas pertama hendaklah pada Bushing dan Right Handed Shaft.
Untuk interval waktu 60 hari saja Left  Right handed Worm akan mengalami kegagalan  0,0058  kalihari, Bushing  akan  mengalami  kegagalan  0,0051  kalihari,
Universitas Sumatera Utara
91
Right Handed Shaft akan mengalami kegagalan 0,0041 kalihari, sedangkan Bearing tidak akan mengalami kegagalan.
Untuk  interval  waktu  120  hari Left    Right  handed  Worm  akan  mengalami kegagalan  0,0092  kalihari, Bushing  akan  mengalami  kegagalan  0,0162  kalihari,
Right  Handed  Shaft akan  mengalami  kegagalan  0,009  kalihari, sedangkan Bearing akan mengalami kegagalan 0,0001 kalihari.
Untuk  interval  waktu  270  hari  saja Left    Right  handed  Worm  akan mengalami  kegagalan  0,0161  kalihari, Bushing  akan  mengalami  kegagalan  0,057
kalihari, Right Handed Shaft akan mengalami kegagalan 0,0222 kalihari, sedangkan Bearing akan mengalami kegagalan 0,0037 kalihari.
Dari  laju  kegagalan  ini  kita  bisa  menentukan  jumlah  kebutuhan  masing- masing komponen untuk setiap tahunnya.
4.4.7    Analisis Mean Time Between Failure MTBF Mean time between failure MTBF Screw Press dan komponennya dapat
dihitung dengan persamaan 2.11:
 
 
 
t t
dt e
dt t
R MTBF
Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 dari tabel 8a lampiran 8 adalah:
96 .
67
5691 .
1
21 .
25 2
 
 
t
dt e
MTBF
Universitas Sumatera Utara
92
Artinya  jika Screw  Press  digunakan  dalam  jangka  waktu  2  hari,  maka kemungkinan  interval  waktu  kerusakannya  adalah  67.96  hari.  Perhitungan
selanjutnya untuk Screw Press dan komponennya dapat dilihat pada tabel 8a sampai 8d lampiran 8.
Hasil  perhitungan MTBF  komponen Screw  Press  dapat  dilihat  pada  tabel  9a sampai 9g lampiran 9, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.26.
MTBF vs Interval Time
0.00 100.00
200.00 300.00
400.00 500.00
600.00 700.00
800.00 900.00
1000.00
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
Interval Time day M
T B
F
L  R Hand. Worm Bushing
Press Cylinder Rebuild Worm
Bearing Left Hand. haft
Right Gand. Shaft
Gambar 4.26 MTBF Komponen Screw Press.
Untuk  membahas  lebih  lanjut,  tabel  9a  sampai  9g  disajikan  dengan  interval waktu dari dari 30 sampai 300 hari saja seperti terlihat pada tabel 4.24.
Universitas Sumatera Utara
93
Tabel 4.24 Nilai MTBF Komponen Screw Press No.
Interval Waktu hari
LRHW BSG
PC RW
BRG LHS
RHS 1.
30 260.76
- 435.20
147.80 -
- -
2. 60
141.18 127.31
222.21 110.16
- -
214.64 3.
90 87.61
53.23 137.28
84.55 -
341.59 116.34
4. 120
55.92 22.17
89.34 65.37
- 177.00
66.88 5.
150 35.58
8.29 58.70
50.62 -
97.04 38.33
6. 180
22.27 2.63
38.24 39.18
- 53.01
21.28 7.
210 13.63
0.68 24.47
30.27 748.52
27.75 11.27
8. 240
8.14 0.14
15.30 23.34
401.26 13.53
5.63 9.
270 4.72
0.02 9.32
17.95 221.87
6.00 2.64
10. 300
2.67 0.00
5.52 13.78
122.63 2.37
1.16 11.
330 -
- 3.17
- 65.60
0.82 -
12. 360
- -
1.77 -
32.80 -
- 13.
390 -
- -
- 14.73
- -
Dari  tabel  4.24  dan  gambar  4.26  didapatkan  bahwa MTBF  dari komponen Screw  Press menurut  terhadap  waktu.  Artinya  semakin  panjang  interval  waktu
pemakaian komponen Screw  Press,  maka  semakin kecil MTBF komponen Screw Press  tersebut. Dari  grafik  pada  gambar  4.26  terlihat  bahwa Bushing  dan Right
Handed Shaft yang paling kritis, sedangkan Bearing MTBF-nya menurun tajam tetapi interval  waktunya  lebih  lama  dari  komponen  lainnya .  Jika  keandalan  sistem  akan
ditingkatkan  maka  prioritas  pertama  hendaklah  pada Bushing  dan Right  Handed Shaft.
Untuk interval waktu 60 hari saja Left   Right handed  Worm akan memiliki MTBF  141.18  hari, Bushing  akan memiliki MTBF  127.31  hari, Right  Handed  Shaft
akan  memiliki MTBF  214.64  hari, sedangkan Bearing  dan Left  Handed  Shaft memiliki interval waktu melebihi 60 hari.
Universitas Sumatera Utara
94
Untuk interval waktu 210 hari saja Left  Right handed Worm akan memiliki MTBF 13.63 hari, Bushing akan memiliki MTBF 0.68 hari, Right Handed Shaft akan
memiliki MTBF  11.27  hari, Bearing  memiliki MTBF  748.52  hari,  dan Left  Handed Shaft memiliki MTBF 27.75 hari.
Dari MTBF ini Bearing  memiliki  umur  pemakaian  yang  paling  lama sedangkan Left    Right  handed  Worm memiliki  umur  pemakaian  yang  paling
singkat.
4.4.8 Analisis ketersediaan Availability
Ketersediaan  ini  merupakan  bagian  dari  waktu  pengoperasian  mesin  yaitu pada saat alat melayani pemakaian. Dalam hal ini ketersediaan hanya dihitung untuk
Screw  Press  saja  tidak  termasuk  komponennya,  Ketersediaan Screw  Press  dapat dihitung dengan persamaan 2.12:
MTTR MTBF
MTBF A
 
MTTR mean time to failure adalah waktu rata-rata mesin tidak beroperasi, dan tidak merupakan  fungsi  terhadap  waktu.  Oleh  sebab  itu  harga MTTR  untuk Screw  Press
dan  komponennya  diambil  dari  rata-rata TTR  seperti  pada  tabel  6a  sampai  6d  pada lampiran 5. Untuk contoh perhitungan Screw Press 1 data nomor 1 adalah:
9599 .
8374 .
2 96
. 67
96 .
67 
 
A
Universitas Sumatera Utara
95
Artinya  jika Screw  Press  digunakan  dalam  jangka  waktu  2  hari,  maka kemungkinan  ketersediaan  mesin  itu  untuk  beroperasi  adalah  95.99.  Perhitungan
selanjutnya  untuk Screw  Press  dapat  dilihat  pada  tabel  8a  sampai  8d  lampiran  8, dan disajikan dalam grafik pada gambar 4.27.
Availability vs Interval Time
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80 0.90
1.00
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Interval Time day A
v a
il a
b il
it y
Scew Press 1 Screw Press 2
Screw Press 3 Screw Press 4
Gambar 4.27 Availability Screw Press 1, 2, 3, dan 4.
Dari  grafik  pada  gambar 4.27 terlihat bahwa ketersediaan  availability tidak begitu  terpengaruh  oleh  interval  waktu,  karena  lamanya  mesin  tidak  beroperasi
MTTR tidak dipengaruhi oleh interval waktu.
Universitas Sumatera Utara
96
4.4.9 Analisis biaya pemeliharaan optimum
Untuk memperoleh interval waktu penggantian preventif komponen dengan kriteria minimasi biaya, maka digunakan rumus persamaan 2.17.
 
 
T
dt t
f t
t R
T t
R x
Cf t
R x
Cp tp
C .
. 1
Dimana Ctp adalah total biaya optimum pemeliharaan  per satuan waktu. Persamaan ini adalah merupakan fungsi waktu, maka untuk perhitungannya dapat dilihat tabel 9a
sampai 9g lampiran 9. Contoh perhitungan komponen Left  Right Handed  Worm untuk  data nomor 1, nilai Ctp adalah  Rp.  690.135,-. Hasil perhitungan  selanjutnya
dapat dilihat pada tabel 9a sampai 9g lampiran 9, dan grafik pada gambar 4.28.
Ctp vs Interval Time
- 200,000
400,000 600,000
800,000 1,000,000
1,200,000 1,400,000
1,600,000
40 80
120 160
200 240
280 320
360 400
Interval Time day C
tp ,
R p
.
L  R Hand.Worm Bushing
Press Cylinder Rebuild Worm
Bearing Left Hand.Shaft
Right Hand.Shaft
Gambar 4.28 Biaya Pemeliharaan Komponen Screw Press
Universitas Sumatera Utara
97
Untuk  penentuan  interval  waktu  penggantian  komponen  yang  optimum,  maka diambil pada biaya Ctp yang minimum. Maka dari tabel 9a sampai 9g lampiran 9
dapat  disimpulkan  interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  tiap-tiap komponen seperti pada tabel 4.25 berikut.
Tabel 4.25 Interval Waktu Penggantian Optimum Untuk Tiap-Tiap Komponen
No. Nama Komponen
Ctp minimum
Rp Interval
waktu hari
MTBF hari
Laju Kegagalan
Reliability Availability
1. Left  Right Handed
Worm 437,019
76 109
0.00677 0.7362
0.9826 2.
Bushing 676.357
70 94
0.00836 0.7884
0.9684 3.
Press Cylinder 330.832
92 133
0.00565 0.7533
0.9864 4.
Rebuil Worm 907.380
92 83.1
0.00693 0.5761
0.9576 5.
Bearing SKF 29326 69.826
232 472
0.00195 0.9181
0.9969 6.
Left Handed Shaft 192.246
122 170
0.00481 0.8172
0.9926 7.
Right Handed Shaft 316.161
80 141
0.00571 0.8058
0.9866
Dari  grafik  pada  gambar  4.28  terlihat  bahwa  total  biaya  pemeliharaan  akan
mencapai  nilai  minimum  pada  suatu  titik  yang  diambil  sebagai interval  waktu penggantian optimum.
Pada  tabel  4.25  dapat  diketahui  bahwa  interval waktu  penggantian  yang optimum untuk komponen Left Right Handed Worm berdasarkan kriteria minimasi
biaya adalah 76 hari dengan biaya minimum sebesar Rp. 437.019,-, MTBF 109 hari, laju kegagalan 0.0067 kalihari, keandalan 73,62, dan ketersediaan 98,26.
Sedangkan  interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Bushing berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  70  hari  dengan  biaya  minimum
Universitas Sumatera Utara
98
sebesar  Rp.  676.357,-, MTBF  94  hari,  laju  kegagalan  0.0083 kalihari,  keandalan 78,84, dan ketersediaan 96,84.
Interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Press  Cylinder berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  92  hari  dengan  biaya  minimum  sebesar
Rp.  330.832,-, MTBF  133  hari,  laju  kegagalan  0.0056 kalihari,  keandalan  75,33, dan ketersediaan 98,64.
Interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Rebuil  Worm berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  94  hari  dengan  biaya  minimum  sebesar
Rp.  907.380,-, MTBF  83.1  hari,  laju  kegagalan  0.0069 kalihari,  keandalan  57.61, dan ketersediaan 95.76.
Interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Bearing  SKF 29326 berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  232  hari  dengan  biaya  minimum
sebesar  Rp.  69.826,-, MTBF  232  hari,  laju  kegagalan  0.0019  kalihari,  keandalan 91,81, dan ketersediaan 99,69.
Interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Left  Handed Shaft berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  122  hari  dengan  biaya  minimum
sebesar  Rp.  192.246,-, MTBF  170  hari,  laju  kegagalan  0.0048  kalihari,  keandalan 81,72, dan ketersediaan 99,26.
Interval  waktu  penggantian  yang  optimum  untuk  komponen Right  Handed Shaft berdasarkan  kriteria  minimasi  biaya  adalah  80  hari  dengan  biaya  minimum
sebesar  Rp.  316.161,-, MTBF  141  hari,  laju  kegagalan  0.0057  kalihari,  keandalan 80,58, dan ketersediaan 98,66.
Universitas Sumatera Utara
99
4.4.10 Analisis jadwal pemeliharaan optimum Screw Press. Setelah  dilakukan  analisis  biaya  pemeliharaan  optimum,  didapatkan  hasil
interval  waktu  penggantian  komponen  yang  optimal  seperti  pada  tabel 4.25,  namun interval  waktu  dari  komponen-komponen  yang  dihasilkan  berbeda-beda. Maka  akan
dibuat persekutuan  modifikasi terhadap hasil interval waktu penggantian komponen dengan memperhatikan nilai keandalan yang akan berubah nantinya.
Interval  waktu  modifikasi  yang  dilakukan adalah bertujuan  agar penggantian komponen  dilaksanakan  dalam  waktu  yang  bersamaan  dengan  komponen  lainnya,
sehingga  dapat  mengefisienkan  waktu  dan  biaya,  sekaligus  akan  mudah  dalam mengingat  jadwal  penggantian  komponen.  Dari  tabel  4.25  dapat  diketahui  bahwa
interval waktu  antara Left   Right Handed  Worm, Bushing dan Right Handed  Shaft berdekatan yaitu 76, 70 dan 80 hari. Maka diambil interval waktu penggantian ketiga
komponen  tersebut  76  hari.  Dengan  demikian  maka  biaya  pemeliharaan  Ctp Bushing  akan  berubah  dari  Rp.676.357,-  menjadi  Rp. 682.005,-,  dan  biaya Right
Handed  Shaft  berubah  dari  Rp.  316.161,-  menjadi  Rp.  316.597,-.  Nilai  keandalan Bushing turun dari 0.7884 menjadi 0.7474, sedangkan Right Handed Shaft naik dari
0.8058 menjadi 0.8239. Interval waktu  penggantian Left Handed Shaft dirobah  dari 122 hari menjadi
114  hari  1,5x76  hari.  Biaya  pemeliharaan  Ctp Left  Handed  Shaft  akan  berubah dari  Rp.192.246,-  menjadi  Rp. 193.901,-,  sedangkan  nilai  keandalannya  naik  dari
0.8172 menjadi 0.8472.
Universitas Sumatera Utara
100
Interval  waktu  penggantian Press  Cylinder  dan Rebuild  Worm  dirobah menjadi 95 hari 54x76 hari. Biaya pemeliharaan Ctp Press Cylinder akan berubah
dari Rp.330.832,- menjadi Rp. 331.179,-, dan biaya Ctp Rebuild Worm berubah dari Rp.907.380,-  menjadi  Rp.  907.779,-.  Nilai  keandalan Press Cylinder  turun  dari
0.7533 menjadi 0.7318, sedangkan  keandalan Rebuild  Worm akan  turun  dari 0.7448 menjadi 0.7405.
Interval waktu penggantian Bearing SKF 29326 dirobah dari 232 hari menjadi 228  hari  3  x  76  hari. Biaya  pemeliharaan  Ctp Bearing  SKF  29326  akan  berubah
dari  Rp.69.826,-  menjadi  Rp. 69.882,-,  sedangkan  nilai  keandalannya  naik  dari 0.9181 menjadi 0.9250.
Setelah  interval  waktu  penggantian  komponen  didapatkan,  maka  dapat  dibuat matrik jadwal penggantian komponen untuk waktu 2 tahun seperti pada tabel 4.26.
Tabel 4.26 Matrik Jadwal Penggantian Komponen Screw Press
Penggantian hari ke Komponen
1 77
96 115
153 191
229 286
305 343
381 457
476 495
533 571
609 666
685 723
1 Left  Right Handed Worm
PN 13 X
X -
- X
- X
- X
- X
X -
- X
- X
- X
- 2
Bushing X
X -
- X
X -
X -
X X
- -
X -
X -
X -
3 Press Cylinder
X -
X -
- X
- X
- -
X -
X -
- X
- X
- -
4 Rebuild Worm
X -
X -
- X
- X
- -
X -
X -
- X
- X
- -
5 Bearing SKF 29326
X -
- -
- -
X -
- -
- -
- -
- -
X -
- -
6 Left handed shaft
X -
- X
- -
X -
- X
- -
- X
- -
X -
- X
7 Right handed shaft PN 21
X X
- -
X -
X -
X -
X X
- -
X -
X -
X Interval waktu TBF
76 19
19 38
38 38
57 19
38 38
76 19
19 38
38 38
57 19
38 TTR
5.5 2.5
2 0.5
2.5 2
3.5 2
2.5 0.5
5 2.5
2 0.5
2.5 2
3.5 2
2.5 0.5
Universitas Sumatera Utara
101
Sebagai  awal  pelaksanaan  program  pemeliharaan  terencana  Preventive Maintenance ini, maka penggantian komponen Screw Press dilakukan serentak pada
hari  pertama,  kemudian  dilanjutkan  sesuai  dengan  interval  waktu  penggantian masing-masing komponen.
4.4.11 Perbandingan  sistem  pemeliharaan  yang  lama  dengan  sistem  pemeliharaan yang dimodifikasi.
Setelah  jadwal  pemeliharaan Screw  Press  dimodifikasi  berdasarkan  analisis kegagalan  sebelumnya,  maka  dapat  dilihat  perbandingan  dari  beberapa  karakteristik
Screw  Press dan  komponen-komponennya,  seperti:  keandalan,  laju  kegagalan, MTBF, ketersediaan, frekuensi kegagalan, dan biaya pemeliharaan.
Interval waktu perbaikan Screw Press yang dimodifikasi dapat dilihat pada tabel 10a lampiran 10. Hasil perhitungan fungsi keandalan, fungsi laju kegagalan, MTBF
dan Availability dapat dilihat pada tabel 10c lampiran 10. Dari hasil perhitugan tersebut, dapat dibuat perbandingan antara kondisi Screw
Press  pada  sistem  lama  dengan Screw  Press  pada  sistem  hasil  Pengembangan Strategi Pemeliharaan yang baru, seperti terlihat pada tabel 4.27.
Screw  Press  1  mengalami  kenaikan  keandalan  dari  0.4207  menjadi  0.8259 96, penurunan laju kegagalan dari 0.0591 menjadi 0.0232 61, kenaikan MTBF
dari  16.928  menjadi  43.172,  kenaikan  ketersediaan  dari  0.8564  menjadi  0.9524 11, dan penurunan frekuensi perbaikan dari 37 kali menjadi 19 kali.
Universitas Sumatera Utara
102
Tabel 4.27   Perbandingan Kondisi Screw Press Sistem Lama dengan Sistem Baru
Sistem Pemeliharaan Screw
Press Fungsi
Lama Baru
Kenaikan Rt
0.4207 0.8259
96 λ t
0.0591 0.0232
-61 MTBF
16.928 43.172
155 A
0.8564 0.9524
11 1
Frek 37
19 -49
Rt 0.4024
0.8259 105
λ t 0.0302
0.0232 -23
MTBF 33.107
43.172 30
A 0.9201
0.9524 4
2 Frek
23 19
-17 Rt
0.4504 0.8259
83 λ t
0.0448 0.0232
-48 MTBF
22.323 43.172
93 A
0.8585 0.9524
11 3
Frek 25
19 -24
Rt 0.4204
0.8259 96
λ t 0.0373
0.0232 -38
MTBF 26.779
43.172 61
A 0.875
0.9524 9
4 Frek
23 19
-17
Dari  modifikasi  interval  penggantian  komponen Screw  Press,  dapat  dilihat perbandingan  biaya  pemeliharaan  Ctp,  dan  nilai  keandalan  antara  sebelum
penjadwalan, sesudah penjadwalan dan sesudah modifikasi penjadwalan seperti pada tabel 4.28 dan tabel 4.29.
Universitas Sumatera Utara
103
Tabel 4.28 Perbandingan Total Biaya Sebelum, Sesudah Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan Modifikasi.
Sebelum Sesudah
Modifikasi No.
Komponen MTTF
hari Ctp
Rphari Tp hari
Ctp Rphari
Tp hari Ctp
Rphari
1. Left    Right  Handed
Worm
134 543.794
76 437,019
76 437.019
2. Bushing
114 936.271
70 676.357
76 682.005
3. Press Cylinder
159 423.152
92 330.832
95 331.179
4. Rebuil Worm
139 975.343
92 907.380
95 907.779
5. Bearing SKF 29326
342 128.294
232 69.826
228 69.882
6. Left Handed Shaft
191 270.441
122 192.246
114 193.901
7. Right Handed Shaft
148 459.768
80 316.161
76 316.597
MTTF lihat tabel 6e sd 6k lampiran 5
Tabel 4.29 Perbandingan Keandalan Rt Sebelum, Sesudah Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan Modifikasi.
Sebelum Sesudah
Modifikasi No.
Komponen MTTF
hari Rt
Tp hari Rt
Tp hari Rt
1. Left    Right  Handed
Worm
134 0.4519
76 0.7362
76 0.7362
2. Bushing
114 0.4537
70 0.7884
76 0.7474
3. Press Cylinder
159 0.4615
92 0.7533
95 0.7405
4. Rebuil Worm
139 0.4111
92 0.5761
95 0.5642
5. Bearing SKF 29326
342 0.5149
232 0.9181
228 0.9250
6. Left Handed Shaft
191 0.4757
122 0.8172
114 0.8472
7. Right Handed Shaft
148 0.4521
80 0.8058
76 0.8239
MTTF lihat tabel 6e sd 6k lampiran 5
Dari  tabel  4.28  dan  4.29  terlihat  bahwa  total  biaya  pemeliharaan  sesudah penjadwalan  lebih  kecil  dari  total  biaya  sebelum  penjadwalan  pemeliharaan,
sedangkan  nilai  keandalan reliability  sesudah  penjadwalan  lebih  tinggi  dari keandalan sebelum penjadwalan pemeliharaan.
Universitas Sumatera Utara
104
4.4.12 Analisis Penyediaan Suku cadang Penyediaan  suku  cadang  yang  akan  dibahas  disini  adalah  komponen-
komponen Screw  Press  yang  kritis  seperti  telah  dibahas  sebelumnya  yaitu; Left Right  Handed  Worm,  Bushing,  Press  Cylinder,  Rebuil  Worm,  Bearing  SKF  29326,
Left  Handed  Shaft,  dan  Right  Handed  Shaft.  Pembahasan  akan  dilakukan  terhadap: 1. Jumlah kebutuhan komponen pertahun, 2. Jumlah pemesanan ekonomis, dan 3.
Jumlah stok minimum. 1. Jumlah kebutuhan komponen pertahun.
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa jumlah komponen yang dibutuhkan setiap tahun untuk tiap Screw Press adalah: Left  Right Handed Worm PN 13,
Bushing,  dan  Right  Handed  Shaft  = 5  unit, Press  Cylinder,  Rebuild  Worm, dan Left  Handed  Shaft  =  4  unit,  dan Bearing  29326  =  2  unit.  Maka  jumlah  yang
dibutuhkan untuk keempat Screw Press, jumlah tersebut dikali 4.
2. Jumlah pemesanan ekonomis. Data-data yang diperlukan untuk pemesanan ekonomis ini adalah:
A = jumlah komponen yang dibutuhkan pe tahun B = harga komponen per unit
C = biaya inventarisasi per komponen per tahun P = biaya pengadaan komponen
Universitas Sumatera Utara
105
Biaya pengadaan barang per pesanan termasuk pengangkutan, administrasi, pajak, komunikasi dan lain-lain diasumsikan sebagai berikut:
Untuk Left  Right Handed Worm, , Press Cylinder, , Bearing SKF 29326, Left  Handed  Shaft,  dan  Right  Handed  Shaft  sekitar  Rp.  1.500.000,-,  sedangkan
untuk Bushing dan  Rebuil  Worm sekitar  Rp.  200.000,-  karena  pemesanannya hanya bersifat lokal.
Biaya  inventarisasi  per  komponen  diambil  15  dari  harga  barang  yang disimpan.  Berdasarkan  persamaan  2.18  sampai  2.22  dapat  dilakukan
perhitungan sebagai berikut. Untuk Left  Right Handed Worm:
Biaya inventarisasi  C = 15 x Rp. 7.547.000,- = Rp. 1.132.050,- Jumlah pesanan ekonomis =
C P
A Q
. 2
=
 
, 050
. 132
. 1
. ,
000 .
500 .
1 .
. 20
. 2
Rp Rp
= 7,28 unit, dibulatkan 7 unit. Dimana:
Q = jumlah pesanan ekonomis setiap kali order. Jumlah  komponen  yang  dibutuhkan  untuk  keempat Screw Press per tahun  dapat
dilihat pada tabel 4.30.
Universitas Sumatera Utara
106
Tabel 4.30 Jumlah Kebutuhan Komponen Per Tahun dan Harga Komponen No.
Komponen A
unit B Rp
C Rp P Rp
Q unit
1. Left  Right Handed Worm
20 7.547.000
1,132,050 1.500.000
7 2.
Bushing 20
1.460.000 219,000
200.000 6
3. Press Cylinder
16 6.750.000
1,012,500 1.500.000
7 4.
Rebuil Worm 16
300.000 45,000
200.000 12
5. Bearing SKF 29326
8 3.375.000
506,250 1.500.000
7 6.
Left Handed Shaft 16
6.575.000 986,250
1.500.000 7
7. Right Handed Shaft
20 5.335.000
800,250 1.500.000
9
3. Jumlah stok minimum Untuk  menjaga stok  suku cadang tidak  sampai dibawah  minimum, maka perlu
dilakukan perhitungan batas pemesanan kembali setiap suku cadang. Untuk left  right handed worm:
Qo = batas stok untuk tiap pemesanan ..... unit
a = jumlah barang yang dibutuhkanbulan untuk keampat Screw Press = 20 unit12 bulan = 53 unitbulan
to = waktu pengadaan = 76 hari = 2,53 bulan Maka :  Qo = a x to = 53 2,5 = 4,2 unit
→  4 unit. Jadi jika stok left  right handed worm sudah tinggal 4 unit di gudang
maka  dilakukan  pemesanan  kembali.  Untuk  stok  komponen  lainnya  dapat  dilihat tabel 4.31.
Universitas Sumatera Utara
107
Tabel 4.31 Stok Minimum Untuk Batas Pemesanan Kembali To
No. Komponen
a unit hari
bulan Qo
unit 1.
Left    Right  Handed Worm
53 76
2.53 4
2. Bushing
53 76
2.53 4
3. Press Cylinder
43 95
3.17 4
4. Rebuil Worm
43 95
3.17 4
5. Bearing SKF 29326
23 228
7.60 5
6. Left Handed Shaft
43 114
3.80 5
7. Right Handed Shaft
53 76
2.53 4
4.5 Pengembangan Strategi Pemeliharaan