51
Gambar 4.2 Alur Proses Kegiatan Maintenance PKS Rambutan, 2009
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Identifikasi mesin dan komponen kritis
Mesin dan komponen kritis maksudnya adalah mesin dan komponen yang paling sering mengalami kerusakan sehingga dapat mengakibatkan berhentinya
produksi downtime. Data kerusakan mesin di PKS Rambutan diambil dari bulan Januari 2007 sampai bulan Agustus 2009. Dari catatan pemeliharaan mesin
maintenance record diperoleh nama mesin dan frekuensi kerusakan dari mesin seperti pada tabel 1a, 1b dan 1c lampiran 1 dan tabel 2 lampiran 2. Untuk
mengetahui urutan terbesar frekuensi kegagalan mesin, digunakan diagram Pareto seperti pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
52
C2 16
14 14
12 11
11 10
9 9
8 37
25 24
23 23
18 17
16 Percent
5 5
5 4
4 4
3 3
3 3
12 8
8 8
8 6
6 5
Cum 67
72 76
80 84
88 91
94 97
100 12
21 29
37 44
51 56
62 C1
O th
er P
re cl
ea n
er pu
m p
2 C
ru de
oi l p
um p
2
V ib
ro si
ev e
se p a
ra to
r II
I
Vi br
o si
ev e
se pa
ra to
r II
L ow
Sp ee
d 1
C ru
de oi
l p um
p 1
L ow
Sp ee
d 3
F ru
it el
ev at
or I
P re
cl ea
n er
pu m
p 1
H oi
st in
g cr
an e
I R
ip p l
e M
ill 2
Fi br
e sh
el l C
o nv
ey or
Sc re
w P
re ss
IV R
ip pl
e M
ill 1
Sc re
w P
re ss
II Sc
re w
P re
ss II
I Sc
re w
P re
ss I
300 250
200 150
100 50
100 80
60 40
20
F re
q u
e n
c y
P e
rc e
n t
Pareto Chart of Machine Failure Frequency
Gambar 4.3 Frekuensi Kegagalan Mesin Tahun 2007 sd 2009
Berdasarkan diagram Pareto diperoleh urutan frekuensi kegagalan mesin terbesar adalah Screw Press 1, Screw Press 3, Screw Press 2, Ripple Mill, Screw
Press 4 dan seterusnya. Maka diputuskan untuk memprioritaskan pembahasan terhadap Screw Press 1, 2, 3 dan 4, dengan frekuensi keagalan seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Frekuensi Kegagalan Screw Press Tahun 2007 sd Tahun 2009
Frekuensi Kegagalan No
Nama Mesin 2007
2008 2009
Total 1
Screw Press 1 13
13 11
37 2
Screw Press 2 9
11 4
24 3
Screw Press 3 7
13 5
25 4
Screw Press 4 10
8 5
23
Universitas Sumatera Utara
53
Dari setiap Screw Press ini diperoleh data-data kegagalan kerusakan komponen-komponen pada setiap Screw Press seperti terlihat pada tabel 3a, 3b dan
3c pada lampiran 3, dan frekuensi kegagalan setiap komponen Screw Press dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Komponen Screw Press yang Mengalami Kegagalan Frekuensi Kegagalan
No Nama Komponen
2007 2008
2009 1
Baut 3
6 3
2 Bushing
11 9
5 3
Bearing SKF 29326 3
4 4
4 Oil Seal
5 4
1 5
Rebuild Worm 7
8 7
6 Strainer
2 3
1 7
Vanbelt 1
3 8
Coupling 5
2 9
Left Right Handed Worm PN 13 11
12 3
10 Right handed shaft PN 21
4 7
1 11
Left handed shaft 4
6 1
12 Perbaikan Body
5 9
13 Cone
3 1
1 14
Worm lengthening 1
1 15
Pulley 1
16 Press Cylynder
9 7
3
Untuk mengetahui urutan terbesar frekuensi kegagalan komponen Screw Press, digunakan diagram Pareto seperti pada gambar 4.4 sampai gambar 4.7.
Universitas Sumatera Utara
54
Gambar 4.4 Frekuensi Kegagalan Komponen Screw Press 1
SP2 5
5 5
3 2
2 Percent
22.7 22.7
22.7 13.6
9.1 9.1
0.0 Cum
22.7 45.5
68.2 81.8
90.9 100.0
100.0 1
O th
er O
il Se
al B
us hi
ng B
ea ri
ng SK
F 29
32 6
R eb
ui ld
W o
rm P
re ss
C yl
in de
r
L ef
t R
ig h
t H an
de d
W o
rm 25
20 15
10 5
100 80
60 40
20
F r
e q
u e
n c
y P
e rc
e n
t
Pareto Chart of Component Failure Frequency, Screw Press 2
Gambar 4.5 Frekuensi Kegagalan Komponen Screw Press 2
SP1 2
10 9
9 6
6 4
3 3
Percent 3.8
19.2 17.3
17.3 11.5
11.5 7.7
5.8 5.8
Cum 100.0
19.2 36.5
53.8 65.4
76.9 84.6
90.4 96.2
1 O
th er
O il
Se al
B ea
ri ng
SK F
29 32
6 L
ef t
ha n d
ed sh
af t
R ig
ht ha
nd ed
sh af
t P
re ss
C y
lin de
r R
eb ui
ld W
o rm
B us
hi ng
L ef
t R
ig h
t H
an de
d W
o rm
50 40
30 20
10 100
80 60
40 20
F r
e q
u e
n c
y P
e rc
e n
t
Pareto Chart of Coponent Failure Frequency, Screw Press 1
Universitas Sumatera Utara
55
SP3 1
8 4
4 4
2 2
2 2
Percent 3.4
27.6 13.8
13.8 13.8
6.9 6.9
6.9 6.9
Cum 100.0
27.6 41.4
55.2 69.0
75.9 82.8
89.7 96.6
C1 O
th er
R ig
h t ha
n d ed
sh af
t O
il Se
al L
ef t
h a nd
ed sh
af t
B ea
ri ng
SK F
29 32
6 R
eb ui
ld W
o rm
P re
ss C
y lin
de r
L ef
t R
ig h
t H
an de
d W
o rm
B us
hi n g
30 25
20 15
10 5
100 80
60 40
20
F r
e q
u e
n c
y P
e rc
e n
t
Pareto Chart of Component Failure Frequency, Screw Press 3
Gambar 4.6 Frekuensi Kegagalan Komponen Screw Press 3
SP4 3
7 6
5 4
4 4
3 3
Percent 7.7
17.9 15.4
12.8 10.3
10.3 10.3
7.7 7.7
Cum 100.0
17.9 33.3
46.2 56.4
66.7 76.9
84.6 92.3
1 St
ra in
er O
il Se
al B
ea ri
ng SK
F 2 9
32 6
R ig
ht h a
nd ed
sh af
t R
eb ui
ld W
o rm
P re
ss C
y lin
de r
L ef
t ha
nd ed
sh af
t B
us hi
ng
L ef
t R
ig h
t H
an de
d W
o rm
40 30
20 10
100 80
60 40
20
F r
e q
u e
n c
y P
e rc
e n
t
Pareto Chart of Component Failure Frequency, Screw Press 4
Gambar 4.7 Frekuensi Kegagalan Komponen Screw Press 4
Universitas Sumatera Utara
56
Berdasarkan diagram Pareto diperoleh urutan frekuensi kegagalan terbesar dari komponen Screw Press seperti pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Frekuensi Kegagalan Komponen Screw Press Tahun 2007 sd Tahun 2009 Frekuensi
No. Nama Komponen
SP1 SP2
SP3 SP4
Jlh 1
Left Right Handed Worm
10 5
4 7
26 2
Bushing 9
2 8
6 25
3 Press Cylinder
6 5
4 4
19 4
Rebuild Worm 9
5 4
4 22
5 Bearing SKF 29326
3 3
2 3
11 6
Right handed shaft PN 21 6
2 4
12 7
Left handed shaft 4
2 5
11 SP = Screw Press
Interval waktu kegagalan Screw Press dan komponen-komponennya dapat dilihat pada tabel 6 lampiran 5.
4.2.2 Harga komponen dan biaya pemeliharaan preventif.
Tabel 4.8 adalah harga komponen Screw Press dan taksiran biaya pemeliharaanhari yang didapatkan dari catatan pemeliharaan PKS Rambutan. Biaya
rutin pemeliharaan preventif perhari yaitu berupa; pebersihan, pelumasan, menyetelan, inspeksi, condition monitoring dan sebaginya.
Tabel 4.8 Harga Komponen Screw Press dan Biaya Pemeliharaanhari No.
Nama Komponen Jumlah
Harga Biayahari
1. Left Right Handed Worm
1 pasang Rp. 7.547.000,-
Rp. 50.000,- 2.
Bushing 20 cm
Rp. 1.460.000,- Rp. 50.000,-
3. Press Cylinder
1 buah Rp. 6.750.000,-
Rp. 30.000,- 4.
Rebuil Worm 1 kali
Rp. 300.000,- Rp. 20.000,-
5. Bearing SKF 29326
1 buah Rp. 3.375.000,-
Rp. 50.000,- 6.
Left Handed Shaft 1 buah
Rp. 6.575.000,- Rp. 50.000,-
7. Right Handed Shaft
1 buah Rp. 5.335.000,-
Rp. 50.000,-
Universitas Sumatera Utara
57
4.2.3 Biaya tenaga kerja pemeliharaan Biaya tenaga kerja pemeliharaan ini terbagi dua macam yaitu: 1. Biaya
tenaga kerja akibat kegagalan mesin, dan 2. Biaya tenaga kerja untuk penggantian komponen secara preventif.
1. Biaya tenaga kerja akibat kegagalan mesin Biaya tenaga kerja ini adalah gaji operator produksi yang menganggur selama
perbaikan mesin. Gaji dari operator produksi di PKS Rambutan rata-rata Rp. 2.500.000,-bulan, sedangkan rata-rata hari kerja tiap bulan adalah 25 hari. Maka
gaji rata-rata seorang mekanik sehari adalah Rp. 100.000,-. Pada tabel 4.9 berikut adalah jumlah tenaga kerja yang menganggur selama perbaikan dan biaya tenaga
kerja akibat kegagalan komponen tersebut. Tabel 4.9 Biaya Tenaga Kerja Nganggur Akibat Kegagalanhari
No. Nama Komponen
Jumlah tenaga kerja
Biaya tenaga kerja
1. Left Right Handed Worm
2 orang Rp. 200.000,-
2. Bushing
2 orang Rp. 200.000,-
3. Press Cylinder
2 orang Rp. 200.000,-
4. Rebuil Worm
2 orang Rp. 200.000,-
5. Bearing SKF 29326
2 orang Rp. 200.000,-
6. Left Handed Shaft
2 orang Rp. 200.000,-
7. Right Handed Shaft
2 orang Rp. 200.000,-
2. Biaya tenaga kerja untuk penggantian komponen secara preventif.
Biaya tenaga kerja pemeliharaan preventif
ini adalah upah untuk memperbaikimengganti masing-masing komponen sesuai dengan jadwal yang
Universitas Sumatera Utara
58
telah ditetapkan. Pada tabel 4.10 berikut adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penggantian komponen dan biaya perbaikanpenggantian
komponen tersebut. Tabel 4.10 Biaya Tenaga Kerja Penggantian Komponen Preventifhari
No. Nama Komponen
Jumlah tenaga kerja
Biaya tenaga kerja
1. Left Right Handed Worm
1 orang Rp. 100.000,-
2. Bushing
1 orang Rp. 100.000,-
3. Press Cylinder
1 orang Rp. 100.000,-
4. Rebuil Worm
1 orang Rp. 100.000,-
5. Bearing SKF 29326
1 orang Rp. 100.000,-
6. Left Handed Shaft
1 orang Rp. 100.000,-
7. Right Handed Shaft
1 orang Rp. 100.000,-
4.2.4 Biaya kehilangan produksi Kebutuhan bahan baku tandan buah sawit TBS dan hasil rpoduksi CPO dan
Inti dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Jumlah Bahan Baku, Produksi dan Harga
Hargakg Rp No
Bahan mentah dan
Produksi Rata2
produksi hari
Rata2 produksi
hariSP 2008
2009 Rata-
rata Jumlahhari
SP Rp A
TBS 641,363
160,341 1,100
1,200 1,150
184,391,892 B
CPO 160,281
40,070 4,495
5,876 5,186
207,785,204 C
INTI 30,369
7,592 1,946
2,363 2,154
16,355,923
Universitas Sumatera Utara
59
Dari tabel 4.11 dapat dihitung jumlah kerugian perhari yaitu: KerugianhariScrew Press = harga jual
– harga pokok x 50 = B + C
– A x 50 = Rp. 207.785.204,- + Rp.16.355.923,- - Rp.184.391.892,- x 50
= Rp.19.874.617,-hariScrew Press. 4.2.5
Biaya penggantian komponen Biaya penggantian komponen ini terbagi dua macam yaitu: 1 biaya
penggantian komponen akibat kegagalan, dan 2. Biaya penggantian komponen secara preventif.
1. Biaya penggantian komponen akibat kegagalan. Total biaya yang ditanggung oleh perusahaan ketika terjadi kegagalan komponen
pada saat jam produksi berlangsung adalah dengan memperhitungkan biaya kehilangan produksi, biaya akibat operator menggangur selama perbaikan mesin,
dan harga komponen yang mengalami kerusakan. Lamanya waktu perbaikan didapat dari MTTR tiap-tiap komponen. Maka total biaya penggantian komponen
akibat kegagalan komponen Cf dapat dihitung menggunakan rumus 2.14. Untuk komponen Left Right Handed Worm biaya Cf adalah:
Cf = A + Bx C + D = Rp.19.874.617,- +Rp.200.000,-x1.92 + Rp.7.547.000,- = Rp.46.090.265,-
hasil selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.12.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.12 Biaya Penggantian Komponen Akibat Kegagalan Tiap Komponen
No. Nama Komponen
ARp BRp
Chari DRp
Cf Rp 1.
Left Right Handed Worm 19.874.617
200.000 1.92
7.547.000 46,090,265
2. Bushing
19.874.617 200.000
3.08 1.460.000
63,289,821 3.
Press Cylinder 19.874.617
200.000 1.84
6.750.000 43,687,296
4. Rebuil Worm
19.874.617 200.000
3.68 300.000
74,174,592 5.
Bearing SKF 29326 19.874.617
200.000 1.45
3.375.000 32,483,195
6. Left Handed Shaft
19.874.617 200.000
1.27 6.575.000
32,069,764 7.
Right Handed Shaft 19.874.617
200.000 1.92
5.335.000 43,878,265
Dimana: A = biaya kehilangan produksihariScrew Press
B = biaya tenaga operatorhari C = waktu rata-rata penggantian komponen MTTR
D = harga komponen Cf = total biaya satu kali kegagalan
2. Biaya penggantian komponen secara preventif Total biaya yang ditanggung oleh perusahaan perawatan dan pemeliharaan secara
preventif pada saat jam produksi berlangsung adalah dengan memperhitungkan biaya kehilangan produksi, biaya tenaga kerja selama penggantian komponen,
biaya pemeliharaan rutin dan harga komponen yang diganti. Lamanya waktu penggantian komponen diperkirakan sesuai dengan standar jam kerja menurut
perusahaan. Maka total biaya penggantian komponen secara preventif Cp dapat
Universitas Sumatera Utara
61
dihitung menggunakan rumus 2.13. Untuk komponen Left Right Handed Worm biaya Cf adalah:
Cp = A + B + C x D + E = Rp.19.874.617,- + Rp.100.000,- + Rp.50.000,- x 0.50 + Rp.7.547.000,-
= Rp. 17.584.309,- hasil selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Biaya Penggantian Komponen Preventif Tiap Komponen No.
Nama Komponen ARp
BRp CRp
Dhari ERp
Cp Rp
1. Left Right Handed
Worm 19.874.617
100.000 50.000
0.50 7.547.000
17,584,309 2.
Bushing 19.874.617
100.000 50.000
1.50 1.460.000
31,571,926 3.
Press Cylinder 19.874.617
100.000 30.000
0.50 6.750.000
16,787,309 4.
Rebuil Worm 19.874.617
100.000 20.000
1.50 300.000
30,411,926 5.
Bearing SKF 29326 19.874.617
100.000 50.000
0.50 3.375.000
13,412,309 6.
Left Handed Shaft 19.874.617
100.000 50.000
0.50 6.575.000
16,612,309 7.
Right Handed Shaft 19.874.617
100.000 50.000
0.50 5.335.000
15,372,309
Dimana: A = biaya kehilangan produksihari
B = biaya tenaga kerjahari C = biaya pemeliharaan rutinhari
D = waktu penggantian komponen standar E = harga komponen
Cp = total biaya satu kali penggantian komponen secara preventif
Universitas Sumatera Utara
62
4.3. Kriteria Kegagalan Screw Press